KALAU KITAB HADIST SUNNI
SAHIH BUKHARI, SAHIH MUSLIM DSB
KINI MARI KITA TELUSURI BAGAIMANA KITAB HADIST SYI'AH IMAMIYAH 12
KITAB HADIS BIHARUL ANWAR
By Press Syiah On 20 February 2016 In
Referensi Kitab
Bismillaahirrahmaanirrahim
Imam Muhammad al-Baqir berkata : “Rasulullah saaw bersabda kepada
Amirul Mukminin Ali as, ‘catatlah apa-apa yang kukatakan kepadamu’. Dan Imam
Ali sendiri mengatakan “ikatlah ilmu” (dengan menuliskannya), yang diulangnya
sampai dua kali (al-Baghdadi,Taqyid al-Ilmi, 1974: 89). Sedangkan Imam Hasan
putera Ali as memberikan nasehat : “…Pelajarilah ilmu! dan siapapun di antara
kamu yang tak sanggup menghapal ilmu (yaitu hadis), catatlah dan peliharalah
hadis itu di rumahmu”. Berikutnya, Imam Ja’far Shadiq as berkata :”Tulis dan
sebarkan ilmumu di antara saudaramu. Jika kamu mati, maka anak–anakmu
akan mewarisi kitab–kitabmu. Kelak, akan tiba suatu masa yang di dalamnya
terjadi kekacuan dan orang-orang tidak lagi memiliki sahabat yang melindungi
dan tak ada penolong kecuali buku-buku.” Beliau juga menyatakan: “peliharalah
buku–bukumu,karena suatu saat kalian akan membutuhkannya” (Al-Majlisi, Bihar
Al-Anwar jilid 2, 1983: 152). Riwayat-riwayat ini menunjukkan perhatian yang
luar biasa dari Nabi saaw, Imam Ali as dan keturunannya untuk menjaga
hadis-hadis mereka dalam bentuk kitab-kitab dan tulisan, bukan sekedar
menghapalnya.
Bihār al-Anwār (Bahasa Arab: بحارالانوار) lengkapnya Bihār al-Anwār al-Jami’atu
li Durari Akhbar al-Aimmati al-Athhar (بِحارُالاَنوار الجامِعَةُ لِدُرَرِ أخبارِ الأئمةِ الأطهار) adalah diantara kompilasi hadis
Syiahterlengkap yang disusun di bawah tinjauan Allamah Majlisi. Kitab tersebut
disusun selama lebih dari tiga puluh tahun. Dalam penyusunannya, Allamah
Majlisi dibantu tim yang terdiri dari para muridnya.
Allamah Majlisi menyusun kitab ini menjadi 25 jilid berdasarkan 25 tema
besar (belakangan kitab ini diterbitkan dengan cetakan edisi 110 jilid). Dalam tiap
jilidnya terdapat tema-tema yang berhubungan dan terangkum dalam bab yang berbe
da. Dalam menulis, Allamah memaparkan ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan te ma
beserta tafsirnya, kemudian ia mengutip hadis yang menyangkut bab tersebut.
Majlisi berusaha merangkum semua tema dan persoalan di dalam
Bihār al-Anwār. Sebagai contoh, kompilasi ini memuat berbagai tema, mulai dari
Kitab al-‘Aql wa al-Jahl, Tauhid, al-‘Adl, hingga sejarah Nabi. Jilid 15 hingga
53 dari edisi 110 jilid, khusus membahas tentang sejarah kehidupan dan
keutamaan Rasulullah Saw, Sayidah Fatimah az-Zahra Sa, dan para Imam Maksum As.
Bihār al-Anwār adalah kitab yang dibekali dengan bukti sanad
yang kebanyakan di ambil dari para Imam Maksum, babnya tersusun per tema,
dilengkapi dengan ba nyak penjelasan riwayat, mengandung tinjauan ilmu kalam,
sejarah, fikih, tafsir, akh lak, hadist dan bahasa. Hal tersebut menjadikan
kitab ini bernilai istimewa bagi pe neliti. Sejak disusun, awalnya Bihar
al-Anwar banyak disalin dengan tulisan tangan. Dan seiring perkembangan
industri percetakan, sebagian maupun keseluruhannya, kitab ini berkali-kali
mengalami cetakan ulang.
Bihār al-Anwār banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Persia dan
diterbitkan de ngan edisi jilid terpisah. Terjemah terpopuler berjudul Mahdi
Mau’ud Afs. Kitab ini a dalah terjemahan Bihar al-Anwar jilid 13 dari edisi 25
jilid, temanya khusus tentang Imam Zaman, al-Mahdi Afs.
Biografi Penulis
Muhammad Baqir Bin Muhammad Taqi Bin al-Maqsud Ali al-Majlisi,
yang dikenal dengan Allamah Majlisi atau Majlisi ke-2 (1037-1110 H), adalah
diantara ulama, fakih, dan muhaddis tersohor dalam dunia Islam. Ia adalah
pemilik kitab hadis Bihar al-Anwar dan ulama Syiah yang memiliki kedudukan dan
pengaruh di era Dinasti Sha fawiyah. Banyak sekali bidang ilmu yang
dikuasainya, diantaranya, tafsir, hadis, fikih, ushul, sejarah, ilmu rijal,
dirayah, filsafat, logika, tata bahasa, geografi, kedokteran, perbintangan dan
kajian tentang hal gaib.
Latar Belakang Penulisan
Majlisi di dalam muqaddimah Bihar al-Anwar menyebutkan
motivasinya dalam me nulis Bihar al-Anwar: “Faktor yang mendorong penyusunan
kitab ini adalah, karena saya sangat antusias mempelajari banyak ilmu. Setelah
menghabiskan sebagian umur dalam berbagai ilmu dan pemikiran, dari situ saya
mendapat kesimpulan bahwa ilmu itu hanya bisa diraih dari sumber wahyu dan
riwayat Ahlul Bait As. Di akhirat nanti hanya ilmu itu yang bermanfaat. Karena
itu saya menekuni hadist dan riwayat para Maksumin As.” [1]
Ia berusaha menggali referensi-referensi yang saat itu sudah
mulai terlupakan dan banyak yang lenyap dikarenakan musuh Ahlul Bait As. [2]
Ia berkata, “Secara umum dan khusus, sampai sekarang belum ada
kitab seperti ini yang ditulis. Belum ada seorangpun yang melakukannya sebelum
saya. Semoga ki tab ini bisa menjadi rujukan bagi para ulama dan penuntut ilmu,
menjadi bahan pe nelitian bagi siapapun yang bergelut dengan ilmu para Imam
Maksum As hingga munculnya Qaim Aali Muhammad Saw (al-Mahdi Af).” [3]
Teknik Penyusunan
Majlisi memutuskan untuk menulis Bihar al-Anwar sejak tahun 1070
H, tepatnya sete lah menulis kitab Fihris Mushannifat al-Ashhab. Dalam kitab
ini tertulis dimulai sejak ta hun 1072 H. [4] Sedangkan draftnya selesai pada
tahun 1104 atau 1106 H. Meski de mikian, pengeditannya berlangsung hingga
sepeninggal Allamah oleh para murid nya. [5]
Guna menyusun Bihar al-Anwar Majlisi mengutus murid-muridnya ke
berbagai wila yah dan Negara. Mereka ditugaskan untuk mencari
transkrip-transkrip riwayat yang ada. [6] Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa
demi mendapatkan kitab Madina tul Ilmi karangan Ibnu Babawaih, yang
diperkirakan berada di Yaman, ia rela mengu tus rombongan dengan membawa banyak
hadiah untuk penguasa wilayah itu su paya memperoleh kitab tersebut. [7]
Dalam menyusun Bihar al-Anwar, Majlisi dibantu oleh sebagian
muridnya, diantara nya, Mirza Abdullah Afandi, Mir Muhammad Shalih Khatun Abadi,
Mulla Abdullah Bin Nuruddin Bahraini, Sayyid Nikmatullah Jazairi dan Aminah
Khatun, saudari Allamah Majlisi. [8]
Seluruh proses penyusunan sepenuhnya didominasi Majlisi. Para
muridnya hanya ber tugas mengumpulkan dan menulis ayat dan hadis sesuai rancangannya.
Ia sendiri yang memilah dan mengatur seluruh matan dan sanadnya. [9] Namun
proses pe nyempurnaan kitab ini, yaitu pengeditannya, dilakukan setelah wafat
Majlisi oleh pa ra muridnya. [10]
Majlisi memberikan judul di tiap jilid kitab, dan dalam tiap
judulnya terdapat bab-bab. Ia memulai tiap bab dengan ayat Al-Qur’an, baik
secara jelas maupun de ngan bantuan penjelasan konteks sejarah, hadis atau
tafsir sesuai tema. Kemudian ia mengutip pendapat para mufassir seperlunya
(mayoritas Syaikh Thabarsi dan Fakhru Razi). Setelah itu ia memaparkan
hadis-hadis yang sesuai tema beserta sa nad dan urutan nomor. Kadang Ia hanya
mengutip sebagian hadis, sedangkan lengkapnya ia taruh di bab yang lebih cocok
(kadang ia menunjukkan asal kutipan hadis dalam kitab Bihar). Saat diperlukan
ia juga memberikan beberapa penjelasan makna hadis. Penjelasan tersebut tidak
terdapat dalam jilid-jilid yang telah diedit para muridnya.
Memang Majlisi dalam menyusun Bihar al-Anwar -yang saat itu ia
telah melewati se paruh umurnya dan berhasil mencapai level keilmuan tertinggi
juga telah banyak melahirkan karya kitab- dibantu sebagian ulama. Dalam proses
pengumpulan refe rensi juga mendapat dukungan dana dan fasilitas dari penguasa
Shafawiyah. Na mun sesuai yang tertulis dalam transkrip-traskrip dan data
lainnya, pada hakikatnya pekerjaannya itu adalah misi pribadi.
Kedudukan Kitab
Bihar al-Anwar sebagai khazanah ilmu warisan Ahlul Bait As
selalu memiliki peran pen ting dan kedudukan tinggi dalam lembaga keilmuan
Syiah. Tehrani mengungkap kan, “Bihar al-Anwar adalah kitab yang luas yang
mengandung hadis-hadis Ahlul Bait As. Tidak ada penelitian yang lebih baik dari
itu. Perlu diketahui, baik dulu mau pun nanti, tidak akan ada kitab yang bisa
ditulis seperti ini”. [11]
Imam Khumaini Ra menulis, “Bihar al-Anwar adalah karya ulama dan
muhaddis besar, Muhammad Baqir Majlisi, yang memuat sekitar 400 kitab dan
risalah. Bihar al-Anwar sendiri adalah perpustakaan. Ketika penyusunnya
menyaksikan banyak kitab hadis kecil yang hampir musnah karena berlalunya
waktu, ia memutuskan untuk me nyusun kitab ini.” [12]
Poin yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Bihar al-Anwar
adalah, karena pe nyusun tidak banyak memakai Kutubu al-Arba’ah, dari segi
fikih kitab ini jadi ber kurang nilainya. Meskipun ia sangat menguasai banyak
disiplin ilmiah, namun dalam pembahasan fikih ia tidak termasuk marja’ yang
lazim.
Sebagaimana yang Allamah terapkan dalam menerangkan dan
menjabarkan ha dist, dalam mengahadapi paham Akhbari ia juga tidak bersikap
keras. Ketika meng hadapi permasalahan rasional ia menyelesaikannya dengan
menggunakan pende katan ilmu kalam, bukan dengan logika filsafat. Karena itu
sebagian ulama Syiah menganggap keterangan dan point yang disampaikan Allamah
Majlisi itu tidak ter lalu detail. [13]Sehingga sebagian penafsiran dan
keterangan yang disampaikan Allamah Majlisi menyangkut riwayat Ahlul Bait,
misalnya mengenai ruh, jiwa, akal dan sebagainya. itu menjadi bahan kritikan
para ulama. Allamah Thabathabai me nuliskan, “…cara hati-hati bagi pihak yang
tidak menguasai pembahasan rasional adalah dengan berpegang pada dhahir
al-Qur’an dan hadis kemudian menyerah kan hakikat pemahamannya kepada Allah.
Tidak perlu masuk pembahasan ten tang hal rasional”. [14]
Sayyid
Muhsin Amin dalam kitab A’yan al-Syiah juga menulis, “Banyak penjelasan dan
penafsiran yang disampaikan Allamah Majlisi mengenai hadis yang ia kutip itu
kesannya ditulis dengan tergesa-gesa. Hal itu dapat mengurangi manfaat dan me nimbulkan
kekeliruan.” [15]
Referensi Bihar al-Anwar
Dalam permulaan kitab, Majlisi menyebutkan lebih dari 387 kitab
referensi Syiah dengan menyantumkan 25 nama penulis. Sebagai bukti dan penguat
riwayat Syiah, ia juga menggunakan referensiAhlussunnah yang jumlahnya mencapai
85 kitab. Da lam menyusun Bihar al-Anwar ia juga menggunakan referensi bahasa
beserta pen jelasannya. Dalam menyusun kitab Majlisi menyebutkan nama-nama
referensinya. [16]
Judul-judul Kitab
Berikut adalah judul-judul kitab Bihar al-Anwar berdasarkan
cetakan edisi 25 jilid dan edisi 110 jilid:
(Jilid 1 dan 2) Kitab al-‘Aql wa al-Jahl. Tentang keutamaan
ilmu, ulama dan tingkatannya. Juga membahas tentang ke-hujjahan hadis dan tidak
diterimanya qiyas yang disertai dengan pengantar lengkap tentang referensi
kitab. Ada 40 bab.
(Jilid 3 dan 4) Kitab al-Tauhid wa al-Sifat wa al-Asmaul Husna. Tentang
tauhid dan Sifat-sifat Allah juga Asmaul Husna Dzat Allah. Ada 31 bab.
(Jilid 5-8) Kitab al-‘Adl wa al-Masyiah wa al-Iradah wa al-Qadha wa
al-Qadar. Tentang Keadilan, Kemauan, Kehendak, qadha, qadar, hidayah,
kesesatan, ujian, tabiat, perjanjian, taubat, sebab-sebab hukum, dan permulaan
dan ahir kematian. Ada 59 bab.
(Jilid 9 dan 10) Kitab al-Ihtijajat wa al-Munazharat. Tentang
berdalil dan berargumen. Ada 83 bab.
(Jilid 11-14) Kitab Fi Ahwal al-Anbiya wa wa Qashahsihim.
Tentang para nabi dan keadaan mereka. Ada 82 bab.
(Jilid 15-22) Kitab Fi Ahwali Nabiyyina al-Akram Saw wa Ahwali
Jumlatin Min Abaihi. Tentang Nabi Saw dan leluhurnya, penjelasan tentang
hakikat mukjizat, mukjizat al-Qur’an, Abu Zar al-Gifari, Salman al-Farisi,
Ammar, Miqdad dan sebagian pemuka lainnya. Ada 72 bab.
(Jilid 23-27) Kitab Fi Mushtarakat Ahwali al-Aimmah As. Tentang para
Imam Maksum, syarat-syarat imam, otoritas imam, keutamaan imam dibanding para
nabi terdahulu, pahala mencintai mereka, keutamaan keturunan mereka dan
seklumit tentang perdebatan para ulama. Ada 150 bab.
(Jilid 28-34) Kitab Fi al-Fitan Ba’da al-Nabiyyi Saw. Tentang kerusuhan
yang terjadi sepeninggal Nabi Saw, perihal para khalifah dan yang terjadi di masa
mereka, perang Jamal, perang Shiffin, perang Nahrawan, rampasan Muawiyah di
sekitar Iraq, tentang sebagian sahabat Amirul Mukminin As, syarah syair dan
surat Imam Ali As. Ada 62 bab.
(35-42) Kitab Fi Ahwali Amiril Mukminin As Min Wiladatihi Ila Syahadatihi.
Tentang Amirul Mukminin As sejak kelahiran hingga kesyahidannya, Abu Thalib
ayah Imam Ali As dan keimanannya, para sahabat Amirul Mukminin dan riwayat
tentang imamah para Imam Maksum As. Ada 128 bab.
(Jilid 43-45) Kitab Fi Ahwali Sayidah al-Nisa’ (Sa) wa al-Imamain
al-Hasan al-Mujtaba wa Abi Abdillah al-Husain (As). Tentang Sayidah Fatimah Sa,
Imam Hasan As, Imam Husain As, KebangkitanMukhtar al-Tsaqafi dan pembalasan
peristiwa Karbala. Ada 50 bab.
(Jilid 46-48) Kitab Fi Ahwali al-Aimmah al-Arba’ah Ba’da al-Husain As.
Tentang empat imam setelah Imam Husain As, yaitu Imam Ali Zainal Abidin As,
Imam Muhammad al-Baqir As, Imam Ja’far al-Shadiq As, Imam Musa al-Kazim, dan
tentang para sahabat dan para putra mereka. Ada 46 bab.
(Jilid 49-50) Kitab Fi Ahwali al-Aimmah al-Arba’ah Qabla al-Hujjah
al-Muntadhar As. Tentang empat imam sebelum Imam Mahdi Afs, yaitu Imam Ali
al-Ridha As, Imam Muhammad al-Jawad As,Imam Ali al-Hadi As, Imam Hasan
al-Askari As dan tentang sebagian sahabt mereka. Ada 39 bab.
(Jilid 51-53) Kitab Fi Ahwali al-Hujjah al-Muntadhar As. Tentang Imam
Mahdi Afs. Ada 36 bab.
(Jilid 54-63) Kitab Fi al-Sama’ wa al-‘Alam. Tentang langit dan bumi
beserta kemunculannya, bagian-bagian alam seperti malaikat, jin, manusia,
hewan, cara penyembelihan hewan, tentang makanan dan minuman, kitab pengobatan
Nabi dan pengobatan al-Ridha. Ada 210 bab.
(Jilid 64-76) Kitab Fi al-Iman wa al-Kufr. Terbagi menjadi tiga bagian,
pertama: tentang imam dan syaratnya, sifat-sifat dan keutamaan mukminin,
keutamaan dan sifat orang Syiah. Kedua: tentang ahlak yang baik dan hal-hal yang bisa
menyelamatkan manusia dari kehancuran dunia. Ketiga: tentang kekafiran dan
ahlak buruk. Seluruhnya ada 108 bab.
(Jilid 77) Kitab al-Zai wa al-Tajammul Fi al-Adab wa al-Sunan.
Tentang adab dan sunnah, hiasan dan riasan, kebersihan, penggunaan wewangian,
menghidupkan malam, bepergian, larangan dan dosa-dosa besar. Ada 131 bab.
(Jilid 78-88) Kitab al-Raudhah. Tentang nasehat dan hukum. Ada
73 bab.
(Jilid 89-91) Kitab Fi al-Thaharah wa al-Shalah. Terbagi menjadi
dua bagian, pertama: tentang kesucian, ini mencakup enam bab. Kedua: tentang
shalat, ada 161 bab ditambah risalah Izahah al-‘Illahmilik Syadzan Bin Jibrail
al-Qomi.
(Jilid 92 dan 93) Kitab Fi Fadhail al-Qur’an wa al-Dzikr. Ada dua
bagian, pertama: tentang keutamaan al-Qur’an, adab, pahala dan kemukjizatannya.
Ada 130 bab. Kedua: tentang Dzikir dan macam-macamnya, adab dan syarat berdoa,
hiriz, doa untuk rasa sakit, Shahifah Idris dan lainnya. Ada 131 bab.
(Jilid 94-96) Kitab Fi al-Zakah wa al-Shadaqah wa al-Khums wa al-Shaum.
Tentang amalan-amalan sepanjang tahun. Ada 122 bab.
(Jilid 97-100) Kitab Fi al-Hajj wa al-‘Umrah. Tentang ibadah haji,
umrah, jihad, amar ma’ruf nahi munkar, dan tentang kota Madinah dsb. Ada 84
bab.
(Jilid 101) Kitab Fi al-Mazar. Tentang doa ziarah yang diriwayatkan dari
para Imam Maksum As. Ada 64 bab.
(Jilid 102 dan 103) Kitab Fi al-‘Uqud wa al-Iqa’at. Tentang akad
dan iqa’ah. Ada 130 bab.
(Jilid 104) Kitab al-Ahkam al-Syar’iyyah. Tentang hukum syariat dan diyyah.
Ada 48 bab.
(Jilid 105-110) Kitab al-Ijazat. [17]
Penelitian tentang Bihar al-Anwar
Mu’jam Maudhu’i Bihar al-Anwar (ensiklopedia tematik Bihar
al-anwar) adalah sebuah software yang dilengkapi fasilitas pencarian dengan
21929 kata kunci, 108710 indeks beserta 122919 tema yang diambil dari Bihar
al-anwar. Software ini mampu mencari ibarat yang dimaksud melalui lis kata
kunci. Karya terpenting dan termashur yang berkaitan dengan Bihar al-anwar
adalah kitab Safinah al-Bahar, karya Syaikh Abbas al-Qomi.
Mustadrak, Mu’jam dan Fihris
Mustadrak Safinah al-Bihar, karya Ali Namazi Syahrudi.
Ma’alim al-Ibbar, Mustadrak jilid ke-17 karya Mirza Husain Nuri.
Mustadrak Mazar Bihar al-Anwar, karya Mirza Husain Nuri.
Riyadh al-Abrar, Mustadrak Ijazat Bihar al-Anwar.
Al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfazh Abwab al-Bihar, karya Kazem
Muradkhani.
Al-Mu’jam al-Mufahras Li Alfazh Ahadits Bihar al-Anwar, Karya
Ali Reza Barazesh.
Fihris Ma Fi al-Bihar, karya Sayyid Muhammad Bin Ahmad Husain
Lahijani.
Durar al-Akhbar, list seluruh jilid Bihar al-Anwar Sayyid Mahdi
Bin Sayyid Fadhlullah al-Hijazi.
Mashabih al-Anwar, list seluruh jilid Bihar al-Anwar Mirza
Muhammad Bin Rajab Ali Askari Tehrani.
Perbandingan dan Buku Panduan
al-Syafi Fi al-Jam’i Baina al-Bihar wa al-Wafi, oleh Muhammad Reza
Ibnu Abdul Muthallib Tabrizi.
Al-Tahtbiq Baina al-Safinah wa al-Bihar, karya Sayyid Jawab
Musthafa.
Miftah al-Albab Li Kitab al-Bihar, karya Syaikh Jawad Isfahani.
Mashabih al-Anwar, list seluruh jilid Bihar al-Anwar Mirza
Muhammad Bin Rajab Ali Askari Tehrani.
Dalil al-Ayat al-Mufassirah wa Asma’ al-Suwar Fi Ahaditsi Bihar
al-Anwar.
Moarefi wa Rawesh-e Istefadeh Az Bihar al-Anwar, karya Hasan
Shafari Nadiri.
Penerjemahan
Terjemah jilid pertama oleh Syah Zadeh Sulthan Muhammad Biland
Akhtar Hindi. [18]
Terjemah jilid kedua berjudul Jami’ al-Ma’arif . [19]
Terjemah berbahasa Persia dari jilid keenam oleh Haji Habibullah
Muhsini Tehrani. [20]
Terjemah jilid kedelapan (Kitab al-Fitan) oleh Muhammad Nashir
Bin Maula Abdullah, keponakan Majlisi. [21]
Terjemah jilid kedelapan, berjudul Majari al-Anhar Fi Tarjamati
Tsamin al-Bihar, karya Muhammad Mahdi Bin Muhammad Syaikh Astar Abadi. [22]
Terjemah jilid kesembilan, oleh Agha Razi Bin Muhammad Nashir
Bin Maula Abdullah Muhammad Taqi Isfahani. [23]
Terjemah jilid kesepuluh, oleh Mir Muhammad Abbas dan Mirza
Muhammad Ali Mazandarani. [24]
Terjemah Hasan Hashrudi. [25]
Terjemah jilid ketiga belas, oleh Mirza Ali Akbar Arumi dan
Hasan Bin Muhammad Wali Arumi. [26]
Terjemah jilid keempat belas, berjudul al-Sama’ wa al-Alam, oleh
Agha Najafi Isfahani. [27]
Terjemah jilid kelima belas, oleh Azizullah Athari. [28]
Terjemah jilid ketujuh belas, berjudul haqaiq al-Asrar. [29]
Ringkasan
Durar al-Bihar, Maula Nuruddin Muhammad Bin Murtadha.
Anwar al-Bihar, Muhammad Bin Muhammad Hadi Naini.
Talkhish al-Bihar, Mirza Muhammad Shadiq Syirazi.
Hadiqah al-Azhar Fi Talkhish al-Bihar, Mirza Muhammad Bin Abdunnabi
Naisyaburi.
Talkhish al-Anwar, Maula Muhammad Taqi yang dikenal dengan Agha Najafi
Isfahani.
Talkhish al-Bihar, Mirza Ibrahim Bin Husain Bin Gaffar Donbali Khui.
Banadir al-Bihar, Faidh al-Islam.
Muntakhab Bihar al-Anwar, Muhammad Hadi Bin Murtadha Kasyani.
Cetakan
Cetakan pertama kali dikerjakan oleh Muhammad Husain Kampani,
yang terkenal dengan cetakan Kampani, berjumlah 25 jilid. Kemudian dicetak
ulang dengan edisi 110 jilid oleh Daru al-Kitab al-Islamiyah dan Alu al-Bait.
Catatan Kaki
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 2.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 3 dan 4.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 6.
Jump up↑ Lih. 255/103.
Jump up↑ Amin, 183/9.
Jump up↑ al-Kuna wa al-Alqab, jld. 3, hlm. 147.
Jump up↑ Nuri, 33.
Jump up↑ Zendegi-Nameh Allamah Majlisi, jld. 2, hlm. 226.
Jump up↑ al-Mu’jam, 1/7,8.
Jump up↑ A’yan al-Syiah, jld. 9, hlm. 183. Lu’lu’ al-Bahrain, hlm. 57.
Jump up↑ Al-Dzari’ah, jld. 3, hlm. 16.
Jump up↑ Kashfu al-Asrar, hlm. 319.
Jump up↑ Allamah Thabathabai wa Majlisi wa Hadits ‘Aql wa Naql, Sayyid
Muhammad Khamenei.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 104.
Jump up↑ A’yan al-Syiah, jld. 9, hlm. 183.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 1, hlm. 6-26.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 102, hlm. 37-44.
Jump up↑ Al-Dzari’ah, jld. 4, hlm. 82.
Jump up↑ Ibid, jld. 3, hlm. 18.
Jump up↑ Ibid, jld. 4, hlm. 107.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 102, hlm. 57.
Jump up↑ Al-Dzari’ah, jld. 3, hlm. 20. Jld. 4, hlm. 92.
Jump up↑ Ibid, jld. 3, hlm. 20.
Jump up↑ Ibid.
Jump up↑ Bihar al-Anwar, jld. 102, hlm 60.
Jump up↑ Al-Dzari’ah, jld. 3, hlm. 21.
Jump up↑ Ibid.
Jump up↑ Karya-karya telah tercetak Syaikh Azizullah Athari.
Jump up↑ Al-Dzari’ah, jld. 3, hlm. 24.
Daftar Pustaka
Amin Amuli, Sayyid Muhsin, A’yanu al-Syiah, Bairut, Daru al-Ta’aruf,
tanpa tahun.
Tehrani, Agha Bazorg, al-Dzari’ah Ila Tashanif al-Syiah, Bairut, Daru
al-Adhwa’, 1389 Hs.
Qomi, Abbas, al-Kunya wa al-Alqab, Tehran, Maktab al-Sadr, 1359 Hs.
Majlisi, Muhammad Baqir, Bihar al-Anwar, Bairut, Muassasah al-Wafa’,
1403 H.
Al-Mu’jam al-Mufahras Li al-Fadz Ahadits Bihar al-Anwar, Qom, 1413 H.
Mahdawi, Muslihuddin, Zendeqi-Nameh Allahmah Majlisi, Tehran, Sazeman
Cab Va Entesyarat Va Vezarat-e Farhang Va Irsyad-e Islami, 1378 Hs.
https://syiahnews.wordpress.com/2015/12/19/mengenal-kitab-hadis-syiah-biharul-anwar/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar