Sabtu, 21 Juni 2014

NI DAN TII BUKAN PEJUANG RADIKAL YANG MENGKAFIRKAN SIAPAPUN YANG BERBEDA PENDAPAT DENGAN MEREKA

SAYANG SEBAHAGIAN KAUM MUDA DI INDONESIA DAN ACHEH - SUMATRA TERJEBAK DALAM PERANGKAP WAHABI TAKFIRI PRODUK ARAB SAUDI QATAR DAN TURKI 
BY
uwais isfahaney


TANGGAPAN BUAT BERITA ACEH CYBER INI: http://news.atjehcyber.net/2014/06/bnpt-cemas-betul-pendukung-isis-di.html

Di Indonesia dan Acheh memang sekarang muncul kaum muda yang sangat mendambakan negara Islam. Sayangnya mereka belum memahami hakikat negara Islam atau esensinya. Dulu di Indonesia paska penjaja han Belanda, para pejuang mendirikan negara Islam yang dapat dilacak kembali pada "Piagam Jakarta". Kala itu ada sebahagian penduduk Indonesia wilayah Timur mengamcam akan keluar dari Indonesia jika kalimat "Berketuhanan dan wajib menjalankan Syari'at Islam" tidak dihapus dari Piagam Jakarta. Sebetulnya itu tidak jadi alasan, bukankah system Islam itu juga melindungi penganut agama manapun didalam nega ranya? Kalau alasan kesatuan Indonesia, Belanda saja sudah sanggup dihalau, konon pula segelintir pendu duk Indonesia bagian Timur itu. 

Persoalannya power ada ditangan Soekarno yang terlalu minim pengetahuan Islam. Itupun Soekarno baru belajar Islam ketika dibuang ke Endeh oleh Belanda. Kalau kita baca sejarah perde batan mengenai "Negara Islam", cukup seru antara Bapak Muhammad Natsir dan Soekarno. Kebenaran ada dipihak M Natsir tetapi power ada pada Soekarno, makanya M Natsir dikalahkan dan Masyumipun akhirnya dibubarkan Soekarno. Kesalahan Soekarno ini mendapat "hukum Karma", Beliau didepak oleh Suharto cs belakangan.

Bukan itu yang hendak saya kemukakan. Pemahaman Islam Masyumi dan juga partai Islam lainnya dulu berbeda 180 derajat dengan pemahaman Islam kaum muda sekarang yang terindikasi eksportir dari Arab Saudi. Saya agak geli melihat pandangan Salahuddin di media "Islam Time". Katanya bahwa akar Islam radikal itu dari pejuang-pejuang yang ingin mendirikan negara Islam Indonesia (NI dan TII). Dengan opini tersebut Salahuddin hendak membenarkan Soekarno atas M Natsir. atau membenarkan Pancasila atas Piagam Jakarta.

Salahuddin keliru sekali ketika berbicara akar persoalan Islam Radikal. Islam Radikal adalah produk Arab Saudi, yang dikenal aliran Wahabi Takfiri. Artinya suatu aliran yang mengkafirkan pihak mana saja yang berbeda pendapat dengan mereka. Manusia yang punya hati nurani memahami persis, mustahil agama Islam membenarkan ummatnya dari Arab Saudi, Qatar dan sebagainya berbondong-bondong memerangi bangsa Suriah yang semula dalam kondisi aman. Di Irak dan Suriah mereka bersatu dengan para pemuda radikal lainnya yang mereka namakan ISIS (Kelompok Takfiri Negara Islam Irak dan Syam). Walaupun mereka ini mendapat finansial dari Arab Saudi, Qatar dan Turki dan AS cs, realitanya mereka di Suriah tidak berdaya menghadapi gempuran tentara Suriah dan Hizbullah Libanon, demikian juga di Irak. Sekarang ini ISIS mendapat sokongan dari berbagai penjuru dunia (dari sebahagian benua Eropa, Afrika dan Asia, teemasuk Indonesia dan Acheh. 

Pada hakikatnya mereka itu sesat dari Agama Islam tetapi mereka kerap menuduh pihak lain sesat tanpa pernah mereka sadari. "Islam itu rahmatan lil 'alamin", bagaimana mungkin mereka hendak mendirikan negara Islam membunuh siapa saja yang tidak sependapat dengan mereka. Ini prototype "Bani Abbaisiah" ketika menggulingkan dinasti Bani Umaiyyah. Para teroris wahabi takfiri ini malah anak-anak, para wanita, lelaki yang tidak berdayapun dibunuhnya secara sadis. Ironisnya mereka fitnah lagi bahwa itu kerjanya tentara Basyar Assad. Fitnah sudah merupakan ciri-ciri kaum takfiri sekarang. Mereka memiliki terlalu banyak media dan juga jaringan internet. Sebahagian memang aslinya media bohong mereka seperti ar Rahmah: http://www.arrahmah.com/news/ tetapi sebahagiannya adalah media-media yang tanpa sadar sudah masuk perangkap mereka seperti Cyber Aceh: http://news.atjehcyber.net/2014/06/kuasai-irak-isis-jadi-organisasi.html?fb_comment_id=fbc_730149260375091_731133630276654_731133630276654#f1463b8f60730e4
Bagi anda yang netral bagusnya anda baca ar Rahmah dan Cyber Aceh tetapi juga anda baca Islam Time: http://www.islamtimes.org/vdchvxnxk23nw-d.yrt2.html dan IRIB Indonesia agar bisa membuat perbandiangan, mana yang logis dan mana yang bohong atau illogis. (bersambung, insya Allah...) 

Barakallah, li walakum
source: fb Uwais Isfahaney:  https://www.facebook.com/uwais.isfahaney

Note:  Sunni bukan wahabi tetapi ironisnya wahabi takfiri yang yahudi itu menuduh Syi'ah Imamiah 12 berasal dari Yahudi. Mereka wahabi itu selalu menyebut "Abdullah bin Ubay" yang fiktif untuk menipu orang awwam dalam beragama.  Realitanya orang - orang Sunni yang awwam banyak yang masuk perangkap wahabi tanpa mereka sadar. Video berikut ini dapat menolong mereka yang awwam agar memahami siapa wahabi itu sesungguhnya: https://www.youtube.com/watch?v=shcTaLB7th8


KONSEKWENSI DARIPADA FANATIK BUTA



BAGI MANUSIA ADA SUATU "PENYAKIT" YANG PALING BERBAHAYA. PENYAKIT TERSEBUT TIDAK MAMPU DIOBATI OLEH PARA DOKTER AHLI. 
SEBAB INI BUKAN PENYAKIT BIASA. 
PENYAKIT TERSEBUT ADALAH "FANATIK BUTA"
BY
Uwais Isfahaney
Swedia


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Berita ini merupakan jawaban dari tuduhan media "Cyber Aceh" bahwa Iran bekerja sama dengan AS untuk memerangi ISIS. Mereka sepertinya tidak mau tau kalau AS adalah bosnya Arab Saudi (AS), Qatar dan Turki untuk menghancurkan Suriah dan Turki dengan mengirmkan teroris takfiri wahabi sebanyak-banyaknya. Mereka sebelumnya telah menghancurkan Iran, Irak dan Afganistan tetapi Iran mampu mempertahankan diri hingga menjadi negara Superpower Islam yang belum ada duanya di zaman kita sekarang ini. Cyber itu menuduh Iran sama dengan AS sebagaimana kebiasaan kaum takfiri yang menuduh Iran sama dengan Yahudi. Bagi manusia yang mampu menggunakan pikiran warasnya mudah sekali memahami persoalan Timur Tengah kecuali bagi orang-orang fanatik buta memfungsikan diri sebagai "Pakturut". 

Kuncinya adalah Palestina. Pertanyannya, siapakah yang menzalimi dan menjajah bangsa Palestina? Jawabannya adalah Zionis Israel dengan bantuan AS cs. Siapakah yang membantu Bangsa Palestina? Apakah mungkin Zionis Israel juga dan AS yang membantunya?  Realitanya, yang tegar dibarisan depan membantu bangsa Palestina hanya tiga komunitas saja. Pertama Republik Islam Iran, kedua Hizbullah Libanon dan ketiga adalah Suriah dibawah pimpinan Basyar Assad. Justeru itulah Saudi Arabia, Qatar dan Turki mengirimkan kaum teroris takfiri wahabi ke Suriah untuk membunuh rakyat Suriah, baik anak-anak maupun wanita dan lelaki tak berdaya. Ironisnya mereka memfitnah di hampir seluruh medan Internet bahwa itu kerjanya tentara Basyar Assad. 

Kaum fanatik buta tidak mampu merenungkan bahwa beratus tahun bangsa Palestina di zalimi oleh Zionis Israel tetapi tidak ada diantara kaum fanatik buta itu yang pernah bertanya, kenapa Zionis Israel bisa demikian mudah menjajah bangsa Plestina, padahal komunitas Zionis itu terlalu kecil dibandingkan komunitas Arab?  Andaikata mereka pernah menanyakan pertanyaan tersebut, akan terkuak rahasianya bahwa Arab Saudi yang disangka komunitas Islam oleh kaum fanatik buta justeru sepakterjangnya sama dengan Zionis Israel. Justeru itulah ketika bangsa Mesir berevolusi, mewanti-wanti kepada presiden Mursi agar memutuskan hubungan dengan Arab Saudi dan Zionis Israel. Ironisnya Mursi malah membuat hubungan rahasia dengan Israel hingga rahasia tersebut berhasil terungkap. Kemudian Mursi juga melakukan kunjungan perdana pertama ke Arab Saudi. Akibatnya Rakyat berdemo terhadap Mursi yang akhirnya kesempatan tersebut dimanfaatkan al Sisi untuk mendepak Mursi dari kuri kepresidenan. (Inilah kesalahan Ikhwanul Muslim, salah persiapan untuk presidennya).

Lalu kita pertanyakan lagi apakah Timur Tengah itu hanya Arab Saudi saja? Jawabannya pasti kira-kira sepuluh kali besarnya dari Arab saudi. Mungkin 100 kali kalau dibandingkan dengan Zionis Israel. Bayangkan bahwa bukan hanya Arab Saudi saja yang hypocrite tetapi semua negara monarkhi justeru bekerja sama dengan Zionis Israel, makanya Israel mustahil terkalahkan. Tetapi tidakkah mereka terkejut kenapa justeru komunitas Hizbullah Libanon mampu mengalahkan Zionis Israel dalam perang 33 hari?  Mengapa Hizbullah bisa menang? Makanya sebahagian negara-negara Eropapun pernah menuduh Hizbullah sebagai teroris, mereka tidak pernah merasa malu justeru bumerang buat mereka sendiri yang membantu kaum teroris untuk menzalimi bangsa Suriah. Klaim bohong mereka diamini oleh kaum takfiri dan kaum fanatik buta di seluruh dunia. 

Timbul lagi pertanyaannya, kenapa mereka ramai-ramai main keroyok terhadap bangsa Suriah? Adakah hukum Internasional yang membenarkan untuk intervensi terhdap negara orang?   Inilah ciri ciri kaum hypocrite, mereka tidak berani kalau sendirian. Dulu ketika Republik Islam Iran barusaja didirikan pemimpin agung Iran, Ayatullah Ruhullah Khomaini, Arab Saudi juga yang pimpin keroyokan RII. Saat itu semua negara di Timur Tengah ikut bersama Arab Saudi kecuali bangsa Suriah yang tegar di belakang RII. Kala itu Arab Saudi menarik bendera "Pan-Arabisme" sedangkan RII menggunakan bendera "Pan-Islamisme", disini saja menjadi pelajaran bagi kaum yang mau berfikir, siapakah Arab Saudi yang sebenarnya?  Meskipun RII baru saja merdeka dari diktator Syah Palevi, RII masih mampu menghalau setiap musuh yang datang ke daerah toritorialnya dan bahkan akhirnya justeru tentara pejuang RII yang sudah berada di kawasan Irak dan Imam Khomaini hendak memutuskan apakah Saddam menyerah dengan pengambilan alih kekuasaan oleh rakyat Irak sendiri untuk mendirikan negara Republik Islam Irak atau mati secara hina. Namun berhubung bukan saja seluruh Timur Tengah memihak Irak tetapi juga sebahagian negara Eropa dan AS, akhirnya Imam mau berdamai setelah berkali kali atas permohonan Irak cs. (Alinia terakhir ini bersumber dari: Literatur Iran paska revolusi by Syafiq Basri dan Mas Esa, liputan langsung wartawan Kompas di Iran). 

Bayangkan bagaimana hebatnya bangsa Parsi (Iran) tidak mampu dikeroyok oleh musuh yang mendunia, apalagi sekarang RII tidak lagi sendirian dan kemaujuan dibidang militerpun luarbiasa. Dari itulah AS tidak berani berhadapan secara terus terang dengan RII, kecuali "main keroyok" atau main kucing-kucingan. Taukah anda kenapa AS cs memusuhi RII, Hizbullah dan Suriah? Jawabannya ada di alinia diatas...

Barakallahu li walakum
Uwais Isfahaney
Swedia...