Jumat, 13 Agustus 2010

TULISAN INI DI EDIT BALIK BERHUBUNG SUDAH SANTER KEMBALI DIBICARAKAN PEMURTADAN DI ACHEH - SUMATRA

PENGHUNI RUMAH INI KEMUNGKINAN BESAR
ADALAH
BASYAR TYPE KUNTORO CS
PENGHUNI RUMAH INI ADALAH KAUM DHUAFA
KORBAN DARI PERSEKONGKOLAN FIR'UN, KARUN DAN BAL'AM

Bismillaahirrahmaanirrahiim

KEMISKINAN MENJADI TANAH SUBUR TUMBUHNYA PEMURTADAN DIMANAPUN DIBELAHAN PLANET BUMI INI
hsndwsp
Acheh - Sumatera

KUNTORO MANGKUSUBROTO SALAH SATUNYA PENYEBAB TERJADINYA PEMURTADAN DI ACHEH - SUMATERA

Sebenarnya misi Kristen itu sudah ada bahkan sudah terjadi sejak jauh sebelum GAM merebak seperti di kota Lhokseumawe. Ketka itu saya mengajar di Dayah Tgk Sulaiman Syaikhi Paloh Pidie. Umumnya orang-orang Dayah/Tgk seumeubeuet sangat khawatir kala itu atas misi yang juga dilibatkan 2 orang pendeta Acheh sendiri bernama Ali Husen Beureunuen dan Teuku Mahmud Paloh, Pendeta Pasar Tiga Jalan Rakyat Medan. Tentang pendeta Ali Husen itu saya tidak tau persis keberadaannya namun Teuku Mahmud Paloh konon juga persoalan ekonomi yang membuat dia terperangkap dalam ajaran Kristian. Sekitar tahun 1978, dia pernah merencanakan untuk kabur dari Pasar III Jalan rakyat setelah mengambil bantuan dari Jakarta sebanyak 5 juta rupiah. Namun ternyata tidak berhasil.

Menurut saya tidaklah seratus persen orang Kristen yang patut disalahkan dalam hal kristenisasi di Acheh, melainkan system hindunesia itu sendiri yang menyebabkan Acheh - Sumatera masuk perangkap kristenisasi. System Indonesia membiarkan rakyat jelata hidup miskin dan morat-marit, dimana kemiskinan menjadi lahan subur bagi misi Kristen. Dalam hal ini Rasulullah mengatakan bahwa kemiskinan itu dapat membuat manusia menjadi kafir. Lalu Imam 'Ali mengatakan: "Andaikata kemiskinan itu berbentuk makhluk, akan kubunuh dia". Kemudian Abu Dzar Ghifari melanjutkan: "Andaikata kemiskinan itu masuk ke dalam suatu rumah melalui pintu, maka iman akan keluar melalui jendela".

Logikanya andaikata orang Eropa itu semuanya beragama Islam lalu mendapat kesempatan untuk menolong bangsa Acheh yang "Kristen", pastilah orang-orang Eropa itu akan berdaya upaya juga untuk mengIslamkan anak-anak orang Acheh yang "kristen" itu. Logika yang lain dapat juga kita pahami bahwa pemabuk-pemabuk juga menginkan agar semua orang menjadi seperti mereka, demikian juga dunia pelacuran menginginkan semua orang kalau boleh menjadi pelacur seperti mereka, namun orang-orang yang anti pelacuran dan penzinaa sudah barang pasti berdaya upaya untuk melenyapkan itu semua. Demikian seterusnya. Tinggal lagi kita harus 'arif menggali akar permasalahannya agar tidak terjebak dalam dugaan yang keliru.

Jadi secara logika, itu system Hindunesia hipokrit yang bertanggung jawab sebagai akar tunggal penyebab kemiskinan khususnya di Acheh dan di Indonesia pada umumnya, sehingga kristenisasi tumbuh subur di tanah Rencong. Ironisnya justru Sontoloyo - sontoloyo itu juga yang mengkambing hitamkan misi tersebut untuk mengusir LSM asing keluar melalui propokasi murahan. Mengapa? Dengan cara demikianlah tuannya sontoloyo-sontoloyo itu dapat melanggengkan penjajahannya di bumi Acheh - Sumatra. Sontoloyo-sontoloyo itu menamakan diri sebagai "Komando Jihad". Padahal mereka itu merupakan "Komando Jahat" yang bekerja sama dalam system penjajahan itu sendiri

Kehancuran di Acheh - Sumatra ini ditambah pula dengan munculnya Kuntoro Mangkusubroto Jawa yang dipercayakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Acheh - Nias pasca Tsunami. Ternyata banyaknya bantuan luar negeri untuk Acheh tidak dapat menjawab kepedihan para musibah itu, apalagi musibah pasca TNI/POLRI Non organik yang dirasakan keseluruh Acheh - Sumatra. Jadi dalam hal ini Kuntoro Mangku subroto telah turut menyengsarakan para musibah Tsunami dengan cara ikut melahab gaji bulanannya yang melangit sampai Rp 65 juta perbulan plus fasilitas yang aduhai lainnya, disamping para stafnya yang bergajih antara 25 – 60 juta rupiah perbulan.

Kemudian kalau dibandingkan dengan para musibah yang hanya mendapat Rp 3000 per hari, maka patut dipertanyakan, apakah bantuan luar negeri itu untuk para musibah tsunami atau untuk Kuntoro Mangkusubroto cs, mengingat kerja mereka tidak sebanding dengan gaji yang melangit, sebagaimana yang telah menjadi anekdot masyarakat di Acheh, yang dipublikasikan oleh jurnalis Acheh hingga terbaca: "Kondisi proyek itu sempat menjadi bahan olok-olokan warga di kampung-kampung. "Ini baru BRR yang kepanjangannya, Baru (tapi) Retak-Retak," ujar seorang pemuda di sana. "Atau Bolong Retak Rusak," sahut warga lain. Istilah baru itu muncul setelah sebelumnya warga Acheh memplesetkan kepanjangan BRR (yang seharusnya Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi) menjadi, Buet Rame-Rame, Bek Rioh-Rioh, Badan Rapat-Rapat, Badan Rilis-Rilis, dan sebagainya."

Jadi yang perlu dipertanyakan sekarang, apakah kita hanya menjadi penonton "sandiwara" yang sedang dimainkan Kuntoro Mangkusubroto cs itu saja ? Apakah betul orang-orang pribumi tidak memiliki ketrampilan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi di Acheh paska Tsunami ? Mengapa terlalu mahal ongkos yang dibayarkan untuk membangun daripada harga bangunan itu sendiri? (besar pasak daripada tiang) Bukankah yang demikian itu kinerjanya "pemborong" yang dapat dipelintirkan menjadi pembohong?

Keadaan yang sedang berlangsung di Acheh kala itu makin membuat rakyat Acheh - Sumatra terus menderita. Kondisi ekonomi rakyat jelata yang "senin kamis" itu dilanjutkan oleh penguasa paska tsunami hingga masyarakat Internasional sepertinya tidak melihat lagi perbedaan yang signifikan antara pejuang Acheh yang dulu gigih memperjuangkan kemerde kaan Acheh dengan sontoloyo-sontoloyo yang mewarisi sepakterjang Belanda putih alias koloni sawomatang.
 
Untuk menghilangkan penderitaan rakyat Acheh kelihatannya makin jauh dari harapan, apalagi didalamnya telah dimasuki para koruptor profesional yang perbuatannya sangat menyelimet dan sulit diberantas karena bersembunyi dibalik system Hindunesia hipokrit itu. Disamping itu korupsi dalam system yang menzalimi kaum du'afa itu sudah membudaya dan berakomulasi dengan system itu sendiri. Mengapa raja korupsi terbesar di dunia (baca Suharto) susah untuk diseret ke meja hijau, merupakan sebagai indikasi yang mustahil terbantah bahwa koruptor sudah membudaya di Indonesia.

Terakhir, Gerakan Acheh Merdeka (GAM) konon berdamai dengan Hindunesia tetapi secara filosofis itu bukan perdamaian melainkan menyerah diri kepada musuh. Inilah salah satu ciri-ciri pihak penguasa Indunesia yang memakai system hipokrit dengan moral gandanya. Wahai bangsa Acheh - Sumatra, yakinlah bahwa tanpa merdeka bangsa manapun mustahil meraih kemuliaan, sebaliknya tetap saja melutut di kaki musuh betapapun tingginya pendidikan mereka. Makin tinggi pendidikan mereka dalam suatu system dimana penduduknya yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin, makin besar kesempatan untuk menipu kaum dhuafa.............


hsndwsp
 
 
 
 
 

Rabu, 11 Agustus 2010

KHUTBAH RASULULLAH SAWW MENYAMBUT RAMADHAN




Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah yang penuh rahmah, berkah, dan ampunan. Bulan yang paling utama di sisi Allah. Hari-harinya seutama-utamanya hari, malam-malamnya seutama-utamanya malam, dan waktu-waktunya seutama-utamanya waktu. Pada bulan ini kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang yang dimuliakan Allah. Pada bulan ini tarikan nafas kalian merupakan tasbih, tidur kalian adalah ibadah, amalan kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. Oleh karena itu, bermohonlah kepada Allah, Tuhan kalian, dengan niat yang tulus dan hati yang suci, agar Ia membimbing kalian untuk berpuasa dan membaca kitab-Nya.
Sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Dengan rasa lapar dan haus kalian, ingatlah rasa lapar dan haus pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada orang-orang fakir dan miskin di sekitar kalian. Muliakanlah orang-orang yang lebih tua, dan sayangilah orang-orang yang lebih muda. Sambungkanlah tali persaudaraan, peliharalah lidah kalian, tundukkanlah pandangan kalian dari hal-hal yang tidak boleh dilihat, dan tutuplah telinga kalian dari sesuatu yang tidak boleh didengar. Sayangilah anak-anak yatim orang lain, niscaya anak yatim kalian disayangi orang. Bertobatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian. Tangadahkanlah kedua tangan kalian dengan memanjatkan doa di saat shalat-shalat kalian. Karena itulah saat-saat yang paling utama.

Allah memandang hamba-Nya dengan penuh kasih sayang. Ia akan menjawab mereka ketika mereka bermunajat kepada-Nya. Ia akan menyambut mereka ketika mereka menyeru-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia, sesungguhnya diri kalian tergadai oleh amal-amal kalian. Sebab itu, bebaskanlah diri kalian dengan beristighfar. Punggung kalian berat terbebani dosa, maka ringankanlah ia dengan memperpanjang sujud. Ketahuilah, sesungguhnya Allah bersumpah dengan keperkasaan-Nya untuk tidak menyiksa orang-orang yang shalat dan sujud di hadapan-Nya, dan tidak menakutkan mereka dengan api neraka pada saat manusia berdiri di hadapan Rabbul ‘Alamin.
Wahai manusia, barangsiapa di antara kalian memberi makan berbuka kepada seorang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka bagi Allah perbuatan itu merupakan pemerdekaan hamba sahaya dan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Salah seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah Saw, tidakkah semua dari kita mampu melakukan hal itu? Rasul Saww menjawab, “Takutlah kalian dari neraka meski hanya dengan sebutir kurma. Takutlah kalian dari neraka meski dengan seteguk air.

Wahai manusia, barangsiapa yang memperindah akhlaknya di bulan ini niscaya dia dapat dengan mudah meniti shirath di hari banyak kaki tergelincir. Barangsiapa meringankan pekerjaan budaknya di bulan ini, niscaya Allah akan meringankan hisabnya. Barangsiapa menahan keburukannya di bulan ini, niscaya Allah akan menahan kemarahan-Nya pada saat ia menjumpai-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, niscaya Allah akan memuliakannya di saat ia menemui-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan di bulan ini, niscaya Allah akan menyambungkan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan tali persaudaraan di bulan ini, niscaya Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada saat ia bertemu dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunnah di bulan ini, niscaya Allah menetapkan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa menunaikan shalat fardhu di bulan ini, niscaya baginya pahala 70 shalat fardhu di bulan-bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, niscaya Allah akan memberatkan timbangannya pada saat seluruh timbangan yang lain ringan. Barangsiapa membaca satu ayat al-Quran di bulan ini, niscaya baginya pahala orang yang mengkhatamkan al-Quran di bulan-bulan lain. Wahai manusia, sesungguhnya di bulan ini seluruh pintu surga terbuka, maka bermohonlah kepada Tuhan kalian agar Ia tidak menutupnya untuk kalian. Sesungguhnya seluruh pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Tuhan kalian agar Ia tidak membukanya untuk kalian.
.........................................................................................................................................................................


Kemudian Imam Ali bin Abi Thalib as berdiri seraya berkata: “Wahai Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan ini? Rasul Saww menjawb: “Wahai Ali, amal yang paling utama di bulan ini adalah bersikap wara’ dari hal-hal yang diharamkan Allah.” kemudian Rasul Saww menangis. Lalu Ali bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan engkau menangis? Beliau menjawab: “Wahai Ali, aku menangis karena seseorang menghalakan dirimu di bulan ini, seakan-akan aku bersamamu sementara engkau sedang shalat dihadapan Tuhanmu. Tiba-tiba muncullah orang yang paling celaka lalu dengan pedangnya ia menghantam kepalamu sehingga jenggotmu bersimbah darah.” Imam Ali as bertanya: “Wahai Rasulullah, yang demikian itu termasuk keselamatan agamaku?" “Ya, untuk keselamatan agamamu.” Jawab beliau Saww.


Afala ta'qilun......
Afala yatazakkarun.......
hsndwsp di Ujung Dunia