Kamis, 26 April 2012

JUSTERU ISLAM FUNDAMENTALISLAH YANG MURNI DAN KAFFAH.


MUJADDID (BERSUNGGUH-SUNGGUH) DAN ISTIQAMAH (TEGUH PENDIRIAN)
ADALAH DUA SIFAT YANG DIMILIKI RASULULLAH SAWW SENDIRI NAMUN DIPELINTIRKAN OLEH PIHAK YANG KELIRU MEMAHAMI AGAMA DENGAN "EXTREM DAN FANATIC"
hsndwsp
Acheh - Sumatra


ISLAM FUNDAMENTALIS JUSTERU ISLAM MURNI DAN KAFFAH. KITA PATUT BANGGA KALAU DISEBUT ISLAM FANATIK DAN EXTREM ASAL 
BUKAN FANATIK BUTA



Bismilaahirrahmaanirrahiim

Widyanto! Rasanya anda pernah saya lihat dulu di Acheh, tetapi itu bukanlah hal yang pen ting untuk dibicarakan disini. Dalam kesempatan ini saya ingin memberikan beberapa hal yang perlu digaris bawahi, dalam menanggapi tulisan saudara. Ketika sauda ra berbicara bahwa saudara khawatir munculnya alumnus pesan tren yang "sangat kaku" dalam memahami Islam karena panda ngannya sudah terpola pada "dogma" tertentu...sehingga tercip tanya manusia-manusia Islam eksklusif bahkan cenderung 'fun damentalis' & 'khawarijisme', tepat sekali tetapi ada satu hal yang perlu digarisbawahi yaitu istilah Fundamentalis. Anda ha rus hati-hati terhadap beberapa istilah yang digunakan pihak ka um modernis untuk mendiskreditkan Islam yang murni atau Is lam sejati atau Islam Kaffah atau Islam Fundamentalis.


Selain istilah Fundamentalis yang dipropokasikan pihak yang tidak bertanggung jawab hingga terkesan negatif, masih ada beberapa Istilah lainnya. Diantaranya "Fanatik" dan "Extrem". Kedua istilah ini, demikian menyebalkan bagi mereka kalau tidak kita katakan benci. Ketika kita analisa tulisan-tulisan mereka sa'at melavelkan istilah fanatik dan extrem itu, ternyata mereka justru mengalamatkan kedua istilah tersebut kepada komunitas Islam Murni atau Islam Kaffah atau Islam Fundamenta lis. Pastinya yang berpandangan tendensius itu adalah orang-orang yang anti kepada Islam murni. Mereka itu boleh jadi orang-orang non Moslem atau orang yang menamakan diri Islam tetapi masuk prangkap sekuler.

Setelah kita analisa kemana istilah tersebut mereka alamatkan, kita juga musti melihat istilah tersebut dalam khazanah Islam itu sendiri. Ternyata disana akan kita lihat bertolak belakang 180 derajat dengan apa yang telah dicerna oleh orang-orang yang mengaku Islam itu sendiri, dimana mereka sangat bangga kalau mereka disebut sebagai kaum modernis. Modernis bukanlah berarti modern tetapi kebarat-baratan. Ternyata Fanatik dan Extrem adalah dua sifat yang harus dimiliki para Rasul di antara sifat-sifat terpuji lainnya, dimana sudah barang pasti patut kita miliki sebagai ummahnya yang sami'na waata'na kepada Allah dan RasulNya.


Fanatik bermakna teguh pendirian, dimana dalam khazanah Islam disebut Istiqamah. Sedangkan extrem bermakna bersungguh-sungguh, dimana dalam khazanah Islam disebut Mujaddid. Jadi sifat istiqamah dan mujaddidnya suatu komunitas Islam dipelintirkan pihak modernis dengan istilah fanatik dan extrem. Andaikata pihak modernis yang biasanya mendapat support penguasa Taghut Zalim dan Hipokrit, sanggup menggusur kedua sifat tersebut dalam suatu komunitas Islam, pastikan tidak ada lagi orang-orang yang berjuang untuk pembebasan System Zalim yang sedang menjerat existensinya itu. Justru itu kita patut bangga kalau sudah dikatakan orang fanatik dan extrem, tinggallagi kita jangan sampai masuk dalam golongan fanatik buta. Sifat fanatik buta ini umumnya dimiliki oleh orang-orang yang hanya belajar Islam dari satu mazhab saja hingga menutup rapat-rapat terhadap mazhab lainnya sebagaimana yang sedang disorot saudara Anton Widyanto tersebut. Kalau saudara Anton Widyanto punya kesempatan, ada baiknya dibuat penelitian ke Dayah-dayah supaya memahami persis kenapa mereka jadi fanatik buta . Menurut pengalaman saya selama 3 tahun mengajar Tarekh, Siasah fatanah dan Idiology Islam di Dayah Paloh Pi die, sikap fanatik buta itu memangnya sudah menjadi Mursyid yang ditanam para guree agar murid mereka tetap pada mazhab yang dimiliki sang guru. Ironisnya mereka tidak mengajarkan Mazhap syafi'i benaran, yang toleran terhadap mazhab lain nya.

Islam itu bagaikan meteor yang lepas dari induknya demikian besar dan murni namun yang sempat kita saksikan dengan mata kepala demikian kecil yang sampai ke Planet Bumi kita ini. Orang-orang yang berafala ta'qilun dan afala yatazakkarun memahami persis kalau yang aslinya ketika lepas dari induknya bukan sebesar yang disaksikan di Bumi. Demikian jugalah agama Islam ketika menempuh jarak yang demikian jauh dan demikian lama, sempat berakomulasi dengan berbagai perspektif filsafat dan agama lain dalam perjalanannya, bahkan ketika tiba di suatu komunitas tertentu. Maka kita tak perlu heran kalau banyak kita saksikan Islam yang sudah terkontaminasi dengan Hindu misalnya, seperti di Hindunesia, termasuk Acheh. Begitu juga Islam moderat yang sudah terkontaminasi dengan ajaran sesat lain nya. Sesungguhnya penyakit yang lebih parah untuk membungkem Islam Murni bukan itu tetapi persekongkolan Fir-aun, Ka run, Hamman dan Bal'am. Justru itu persoalan di Acheh - Sumatra tidak musti terfokus kepada Dayah saja Anton Widyanto. Saudara harus melihat persoalan Acheh dalam kontek System. Jadi system Zalim dan Hipokritlah yang telah membuat Acheh demikian rujam sejak jaman Soekarno sampai sekarang ini masih belum lepas dari "jeratan labalaba" Hindunesia Hipokrit. Kalau Acheh - Sumatra mampu melepaskan diri dari persoalan yang saya sebutkan tadi, barulah Islam di Acheh menjadi cemerlang kembali, yang berarti bangsa Achehnya yang akan cemerlang seperti jaman "dahulu"?

Kesimpulannya, sebagaimana istilah fanatik dan extrem, Fundamentalis juga penuh bias dalam kacamata orang Islam moderat yang tidak modern tapi kebarat-baratan. Justru komunitas Islam yang murni, sejati dan kaffahlah yang termasuk Islam Fundamentalis. Islam Funamentalis adalah Islam yang sangat kuat dan mantap Platformnya, 'aqidahnya dan Idiology Islamnya. Semoga saudara tidak ikut-ikutan seperti anggapan orang moderat tadi, kecuali memang saudara sudah masuk perangkap moderat itu sendiri.

Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia


Otodidak <[EMAIL PROTECTED]> skrev: OPINI 260207 insti tut agama
Menjamurnya dayah di Aceh tentu akan sulit di pertanggung jawabkan kredibiltasnya apabila hal itu sebuah euphoria belaka! Penulis khawatir munculnya alumnus pesantren yang “sangat kaku” dalam memahami Islam karena pandangannya sudah terpo la pada “dogma” tertentu...sehingga terciptanya manusia-manusi a Islam eksklusif bahkan cenderung 'fundamentalis' & 'khawari jisme'... > Dayah & Pendidikan di Aceh>
Anton Widyanto Mahasiswa Program Doktor
Pascasarjana IAIN Ar-Raniry
Darussalam - Banda Aceh.


Untuk memahami Pendidikan Islam kaffah silakan klik disini:

Senin, 09 April 2012

SHIRATAL MUSTAQIM (ONCE MORE)



 
SHIRATAL MUSTAQIM


SHIRAATHAL LAZINA AN’AMTA ‘ALAIHIM, GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADDHALLIN


Semua Muslim tau bahwa itu adalah jalan Allah swt, jalan para Rasul dan Nabi. Akan tetapi tidak semua Muslim tau bahwa itu juga adalah jalan para Imam. Sa’at manusia masuk Qubur akan ditanyakan beberapa pertanyaan oleh Malaikat Mungkar wa Nangkir. Semua muslim mampu menjawabnya kecuali hanya satu saja pertanyaan yang membuat sebahagian besar kaum Muslimin terkejut dan tidak pernah mendengar saat di Dunia, yaitu "Man Imamuka"


"SEMUT HITAM YANG BERJALAN DIATAS BATU HITAM DI WAKTU MALAM", TIDAK SEMUA ORANG MAMPU MENDETEKSINYA, KENDATIPUN MEREKA ITU TINGGI PEN DIDIKANNYA MACAM INSINYUR, DOKTOR DAN PROFESSOR SEKALIPUN.



Dulu ketika orang Amerika datang ke Afrika, menangkap berkapal-kapal orang Afrika, lalu membawanya ke Amerika untuk diperjual-belikan. Yang "Hitam" ini kebanyakan manusia tau bahwa mereka adalah "budak-budak ortodoks", (namun orang-orang Afrika dewasa ini sudah sadar dan mengenal siapa yang memperbudak mereka dulu, malah justeru geleran tuan-tuan mereka menjdi budak-budak modern sekarang). Akan tetapi tidak semua manusia tau bahwa "Budak-budak moderen" jauh lebih banyak dari budak-budak ortodoks tadi. Malah budak modern itu kemungkinan besar termasuk para Insinyur, Doktor dan bahkan Prophessor itu sendiri.

Pembaca yang mulia!
Saya belum menjelaskan mana sosok manusia budak modern tadi dan juga belum menjelaskan hakikat daripada "Semut Hitam" diatas. Barangkali ini lebih efektif saya jelaskan manakala ada yang bertanya. Perlu saya beritahukan bahwa saya ini bukan Doktor, apa lagi Professor. Saya juga bukan Ustaz dan orang ‘Alim. Memang saya pernah menimba ilmu di perguruan Tinggi dan berhasil meraih titelnya tetapi ilmu di perguruan tersebut tidak saya gunakan dan bahkan kedudukan saya dalam pegawai negeri juga saya tinggalkan untuk berlanglangbuana sampai ke Ujung Dunia. Alhamdulillah saya meraih ilmu dari "Jubah Abu Dzar Ghifari" .Mungkin disinilah yang membedakan saya dengan sebahagian partisipan lainnya di medan Internet ini.

Sebahagian manusia mengenal "Muslim Syi’ah Imamiah 12" tetapi sebahagian mereka belum mengenal bahwa diantara Muslim Syi’ah Imamiah 12 ada yang "hitam" dan ada yang "merah". Yang hitam itu adalah Syi’ah berwajah pucat, Syi'ah dekaden/Syi’ah Safawi. Yang merah itu adalah Syi’ah berwajah merah, Syi'ah revolusioner/Syi’ah Alawi. Perlu digarisbawahi bahwa yang Alawi juga ada yang sekedar namanya "Alawit" tetapi sesungguhnya mereka bukan Alawi murni. Lebih jauh lagi harus dipahami bahwa ada orang non Acheh tetapi dia lebih Acheh daripada "orang Acheh", ada orang non Syi’ah Imamiah 12 tetapi dia lebih Syi’ah daripada "Syi’ah". Justeru itu berhati-hatilah hingga kita mampu mendeteksi fenomenanya sebagaimana kita mampu mendeteksi semut hitam yang berjalan diatas batu hitam diwaktu malam.

Ketika Rasulullah saww masih hidup di Dunia yang akan fana kini, beliau duduk bersama para sahabat di atas pasir. Rasulullah saww memiliki sebuah ranting di tangannya. Beliau menggoreskan sebuah garis lurus. Kata beliau, ini adalah Shiratal mustaqim, jalan yang lurus (Jalan Allah swt dan juga jalanku). Lalu Rasulullah saww menggoreskan sebuah garis lurus lainnya dibawah garis tadi. Garis tersebut lurus juga tetapi agak besar. Lalu beliau membuat garis bergelombang di dalam garis besar tersebut. Sesekali kurvanya kelihatan atas-bawah macam tanaman menjalar melilit dahan petai yang lurus. Memang kedua garis itu sama-sama nampak lurus tetapi hanya yang diatas saja jalan Allah swt dan RasulNya seerta para Imam. sedangkan yang dibawah adalah jalan Syaithan/Thaghut, inilah yang yang dimaksudkan "Semut hitam berjalan diatas batu hitam diwaktu malam". Tidak ada yang mampu mendeteksinya kecuali mu'min yang cerdik.

Sa’at kita buka mata kita, lalu kita layangkan keseluruh antero Dunia memang banyak kita temukan jalan yang bengkok dan banyak pula jalan yang lurus tetapi tidak semua kaum Muslimin mampu mendeteksi jalan yang nampak lurus, sesungguhnya adalah jalan Thaghut juga. Bahkan tidak semua Muslim Syi’i mampu mendeteksinya, kenapa? Rayuan Dunialah yang membuat mata mereka kabur hingga mereka bermasalah saat menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar wa Nangkir kecuali pribadi-pribadi yang mendapat Syafaat dari pribadi-pribadi yang mendapat wewenang dari Allah swt sendiri. (Pengikut Ahlulbayt Rasulullah saww memahami Fenomena tersebut)
Hati-hatilah saudaraku!
Fenomena alam memperjelaskan persoalan tersebut:

TINJAUAN FENOMENA ALAM
Manusia hidup di Dunia ini penuh dengan ujian dan tantangan untuk menuju tempatnya semula (baca tempat Adam bersama Siti Hawa) Andaikata tidak berhasil, mereka akan masuk Neraka dan kekal selama-lamanya. (na'uzu billahi min zalik). Hal ini dapat kita analisa proses tumbuh-tumbuhan sebagai "ayat" Allah yang alami. Ambillah contoh pokok kelapa dimana setiap tungkulnya bisa berbunga lebih-kurang seribu bakal buah. Namun yang sempat menjadi putik lebih-kurang lima puluh buah. Lalu putik tersebut mampu menjadi kelapa siap pakai lebih-kurang 25 buah (kelapa muda), itu pun masih teruji lagi dengan gangguan tupai sehingga tinggal hanya lebih-kurang 10 buah yang dapat bermanfa'at untuk manusia.

Kemudian kita lihat contoh yang lain dari pohon Durian yang representant, mampu berbunga satu milyar calon buah. Dari satu milyar itu yang sempat jadi putik lebih-kurang satu juta. Dari satu juta itu yang berhasil untuk melawan ujian sengatan serangga, hembusan angin, guyuran hujan dan sebagainya lebih kurang 5 ratus buah. Dari 5 ratus buah itu masih menga lami ujian jenis lainnya seperti kalong, tupai dan penjakit alami lainnya yang membuat buah itu tawar rasanya. Akhirnya yang dapat bermanfaat untuk manusia atau memenuhi standar durian sekitar lebih-kurang 200 buah saja.

Demikianlah gambaran manusia ini. Pertama kita ambil saja yang telah berikrar untuk mengucap dua kalimah syahadah di Tanah Rencong. Lalu di uji lagi yang ada melakukan Shalat, Puasa dan membayar Zakat. Lalu di uji lagi dengan beramar makruf nahi mungkar. Akhirnya diuji dengan "Bahtera" yang kita naiki, apakah bahtera yang tunduk patuh kepada Allah atau kepada Thaghut, apakah mereka termasuk orang-orang yang bersatupadu untuk membela kaum mustadhafin, melepaskan beban yang menimpa kuduk-kuduk mereka (QS.7:157 & QS,90:12-18) atau egois dan bangga sebagai dosen dalam system Thagut yang zalim, hipokrit dan korrupt, maha guru, Propessor, Doktor, Direktur suatu surat kabar, sementara semua mereka itu hanya mementingkan diri dan keluarganya masing-masing.

Akhirnya penganut Islam di Dunia yang lebih kurang 2 milyar, tinggal yang benar-benar beriman mungkin hanya sekitar ratusan juta saja yang redha Allah. Bayangkan berapa jumlahnya yang termasuk benar-benar beriman dari orang-orang yang ada di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan West Papua?

Sekarang kita bertanya pada diri kita masing-masing adakah saya ini termasuk dalam bilangan orang-orang yang benar-benar beriman, sehingga terbebas dari siksaan api Neraka ? Jawabannya marilah kita berusaha dan berdoa sesuai dengan petunjukNya sebagaimana yang diaplikasikan para Rasul, Imam - Imam dan Ulama warasatul ambia, bukan ulama gadongan. Andaikata kita termasuk orang yang terlanjur berada dalam system yang menzalimi kaum mustadhafin, cepatlah berpatah balik sebelum terlambat. Disinilah gunanya tulisan saya yang tidak bermaksud untuk menyakiti hati siapapun tetapi demi menyelamatkan manusa dari bahtera Namrud ke bahtera Ibrahim, dari bahtera Fir’un ke bahtera Musa dan Harun, dari bahtera Kaisar-kaisar di Rhoma ke bahtera ’Isa bin Maryam, dari bahtera Abu Sofyan ke bahtera Muhammad saww, dari bahtera Muawiyah ke bahtera Imam ’Ali bin Abi Thalib, dari bahtera Yazid bin Mu’awiyah ke bahtera Imam Hussein, dari bahtera Syah Reza Palevi ke bahtera ”Imam” Khomaini, dari bahtera Hindunesia ke bahtera Acheh Sumatra yang belum exist.

Nah persoalan yang terjadi diantara orang - orang yang bersekongkol dalam system thaghut Pancasila dan orang - orang yang antithesis dengannya juga merupakan proses ujian Allah untuk menentukan kemenangan atau kekalahan Akhiratnya, kendatipun kebanyakan manusia enggan melihat persoalan kenegaraannya dengan kacamata Al Qur-an. Akibatnya mereka cenderung menampilkan "hukum Rimba", Yang kuat memakan yang lemah, yang kaya memperbudak yang miskin, yang pintar membodoh-bodohi kaum mustadhafin.


Billahi fi sabililhaq
hsndwsp

di Ujung Dunia




REVIEW OF NATURAL PHENOMENON

Humans live in the world is full of trials and challenges towards its original position (read place alongside Adam Eve) Were it not succeed, they will go to hell and everlasting. (Na'uzu billahi zalik min). It can be analyzed process plants as "verse" God is natural. Take the example of coconut staple where each tungkulnya can bloom more or less a thousand ovaries. But the stigma that had become more or less fifty. The pistil then able to be ready to use oil more or less 25 pieces (young coconut), it still tested again with impaired squirrels that live only more or less 10 pieces that can be bermanfa'at to humans.

Then we see another example of the representant Durian tree, capable of flowering one billion pieces candidate. Of the one billion that had become pistil more or less one million. Of the one million it managed to resist insect stings exam, wind, rain and so on approximately five hundred pieces. Of five hundred pieces it is still finding it lami test other types such as bats, squirrels and other natural disease of which makes it fresh fruit taste. Eventually that can be beneficial to humans or meet the standards of durian around more or less 200 pieces only.

So picture this man. First we take who have pledged to give a two sentence syahadah in Aceh. Then test again there doing prayers, fasting and paying Zakat. Then test again with the good and forbidding beramar wrongdoing. Finally tested with the "Ark" that we were on, whether ark submissive to God or the Evil, whether they are people who are cohesive to defend the mustadhafin, to unburden the goose-neck befall them (QS.7: 157 & QS , 90: 12-18) or the selfish and proud as a lecturer in the system taghouts unjust, hypocritical and korrupt, guru, Propessor, PhD, director of a newspaper, while all of them were only concerned with themselves and their families each.

Finally adherents of Islam in the world is more or less 2 billion, a true believer may be just about the hundreds of millions who redha God. Imagine what amounts which included a true believer from the people on the island of Sumatra, Java, Kalimantan, Sulawesi and West Papua?

Now we ask ourselves each is there I have included in the number of people who really believe in, so free from the torment of Hell? The answer let us strive and pray according to His guidance as applied to the Apostles, Imam - Imam and the Ulama warasatul Ambia, not scholars gadongan. If we include people who already are in a system that is oppressing the mustadhafin, berpatah hurry back before it's too late. Where the point of my writing did not mean to offend anyone but to save Manusa of the ark Namrud to Ibrahim ark, ark ark Fir'un to Moses and Aaron, of the ark Emperors in Rhoma into the ark 'Isa son of Maryam, from Abu ark Sofyan to Muhammad saww ark, ark ark Muawiyah to Imam 'Ali bin Abi Talib, from the ark Yazid ibn Muawiyah to Imam Hussein's ark, ark ark Shah Reza Palevi to "Imam" Khomaini, from ship to ship Hindunesia Acheh Sumatra yet exist.

Now the problems that occur among people - those who conspired in the system taghout Pancasila and people - people who antithesis to him also a test of God's process for determining victory or defeat afterlife, although the majority of people are reluctant to see things his state with glasses Qur-an. As a result they tend to ask "law Rimba" The strong eat the weak, the rich enslave the poor, clever act stupid-fool the mustadhafin.



Billahi fi sabililhq
hsndwsp
at the End of the World

SURAH AZ ZUMAR TERDIRI DARI 75 AYAT YANG DAPAT DIPAHAMI DENGAN MUDAH OLEH MANUSIA YANG BER'AKAL

(KEAJAIBAN PERNAFASAN CIPTAAN ALLAH SWT)
(PENCIPTAAN ALAM SEMESTA PART 1 DAN
SETERUSNYA)
                         http://www.youtube.com/watch?v=WIWS6EJE_y8
           (MAKRIFATULLAH - MENGENAL ALLAH 1 s/d 4 )
[1]
Turunnya Kitab Al-Quran ini dari Allah, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

[2]
Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran ini kepadamu (wahai Muhammad) dengan membawa kebenaran; oleh itu hendaklah engkau tunduk patuh kepada Allah dengan mengikhlaskan segala ibadat dan bawaanmu kepadaNya.

[3]
Ingatlah! (Hak yang wajib dipersembahkan) kepada Allah ialah segala ibadat dan bawaan yang suci bersih (dari segala rupa syirik). Dan orang-orang musyrik yang mengambil selain dari Allah untuk menjadi pelindung dan penolong (sambil berkata): "Kami tidak menyembah atau memujanya melainkan supaya mereka mendampingkan kami kepada Allah sehampir-hampirnya", - sesungguhnya Allah akan menghukum di antara mereka (dengan orang-orang yang tidak melakukan syirik) tentang apa yang mereka berselisihan padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang tetap berdusta (mengatakan yang bukan-bukan), lagi sentiasa kufur (dengan melakukan syirik).

[4]
Kalaulah Allah hendak mempunyai anak, tentulah Ia memilih mana-mana yang dikehendakiNya dari makhluk-makhluk yang diciptakanNya; Maha Sucilah Ia (dari menghendaki yang demikian). Dia lah Allah, Yang Maha Esa, lagi Yang Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya.

[5]
Ia menciptakan langit dan bumi dengan ada faedah dan gunanya yang sebenar; Ia pula menjadikan malam melingkari siang (dengan gelapnya), dan menjadikan siang melingkari malam (dengan cahayanya); dan Ia menjadikan matahari dan bulan beredar menurut perintahnya, - tiap-tiap satu dari keduanya, beredar untuk suatu masa yang telah ditetapkan. Ingatlah! Dia lah Yang Maha Kuasa, lagi Yang sentiasa Mengampuni.

[6]
Ia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), kemudian Ia menjadikan daripadanya - isterinya (Hawa); dan Ia mengadakan untuk kamu binatang-binatang ternak delapan ekor: (empat) pasangan (jantan dan betina). Ia menciptakan kamu dalam kandungan ibu kamu (berperingkat-peringkat) dari satu kejadian ke satu kejadian. Dalam tiga suasana yang gelap-gelita. Yang demikian (kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu; bagiNyalah kekuasaan yang mutlak; tiada Tuhan melainkan Dia; oleh itu bagaimana kamu dapat dipesongkan (dari mematuhi perintahNya)?

[7]
Kalaulah kamu kufur ingkar (tidak bersyukur) akan nikmat-nikmatNya itu, maka ketahuilah bahawa sesungguhnya Allah tidak berhajatkan (iman dan kesyukuran) kamu (untuk kesempurnaanNya); dan Ia tidak redakan hamba-hambaNya berkeadaan kufur; dan jika kamu bersyukur, Ia meredainya menjadi sifat dan amalan kamu. Dan (ingatlah) seseorang yang memikul tidak akan memikul dosa perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja). Kemudian kepada Tuhan kamulah tempat kembalinya kamu, maka Ia akan memberitahu kepada kamu tentang apa yang kamu telah kerjakan. Sesungguhnya Ia Maha Mengetahui akan segala (isi hati) yang terkandung di dalam dada.

[8]
Dan apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Tuhannya dengan keadaan rujuk kembali bertaubat kepadaNya; kemudian apabila Allah memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) daripadaNya, lupalah ia akan segala bahaya yang menyebabkannya merayu kepada Allah sebelum itu dan ia pula menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah, untuk menyesatkan dirinya (dan orang lain) dari jalan Allah. Katakanlah (kepadanya): "Bersenang-senanglah engkau dengan kekufuranmu itu bagi sementara, sesungguhnya engkau dari penduduk neraka.

[9]
"(Engkaukah yang lebih baik) atau orang yang taat mengerjakan ibadat pada waktu malam dengan sujud dan berdiri sambil takutkan (azab) hari akhirat serta mengharapkan rahmat Tuhannya? "Katakanlah lagi (kepadanya): "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna.

[10]
Katakanlah (wahai Muhammad, akan firmanKu ini, kepada orang-orang yang berakal sempurna itu): "Wahai hamba-hambaKu yang beriman! Bertaqwalah kepada Tuhan kamu. (Ingatlah) orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan beroleh kebaikan (yang sebenar di akhirat). dan (ingatlah) bumi Allah ini luas (untuk berhijrah sekiranya kamu ditindas). Sesungguhnya orang-orang yang bersabarlah sahaja yang akan disempurnakan pahala mereka dengan tidak terkira".

[11]
Katakanlah lagi (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya tunduk patuh kepada Allah dengan mengikhlaskan segala ibadah kepadaNya;
[12]

"Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang awal pertama berserah diri bulat-bulat (kepada Allah)".

[13]
Katakanlah lagi: "Sesungguhnya aku takut - jika aku menderhaka kepada Tuhanku - akan azab hari yang besar (soal jawabnya)".

[14]
Katakanlah lagi: "Kepada Allah jualah aku tunduk patuh dengan mengikhlaskan amalan ugamaku kepadaNya.

[15]
"(Setelah kamu mengetahui pendirianku ini wahai kaum musyrik, dan kamu masih juga berdegil) maka perhambakan diri kamu kepada apa saja yang kamu kehendaki, selain dari Allah, (kamu akan mengetahui akibatnya)". Katakanlah lagi: "Sesungguhnya orang-orang yang rugi (dengan sebenar-benarnya) ialah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri dan pengikut-pengikutnya pada hari kiamat (dengan sebab perbuatan mereka memilih kekufuran atau kederhakaan). Ingatlah, yang demikian itulah kerugian yang jelas nyata."

[16]
Bagi mereka (yang kafir disediakan lapisan-lapisan dari api menyerkup di atas mereka, dan lapisan-lapisan (dari api) di bawah mereka; dengan (azab) yang demikian, Allah menakutkan hamba-hambaNya: "Oleh itu, bertaqwalah kepadaKu wahai hamba-hambaKu!"

[17]
Dan orang-orang yang menjauhi dirinya dari memperhambakandiri atau memuja Taghut serta mereka rujuk kembali taat bulat-bulat kepada Allah, mereka akan beroleh berita yang mengembirakan (sebaik-baik sahaja mereka mulai meninggal dunia); oleh itu gembirakanlah hamba-hambaKu -

[18]
Yang berusaha mendengar perkataan-perkataan yang sampai kepadanya lalu mereka memilih dan menurut akan yang sebaik-baiknya (pada segi hukum ugama); mereka itulah orang-orang yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang berakal sempurna.

[19]
Maka adakah orang yang telah ditetapkan atasnya hukuman azab (disebabkan kekufurannya, sama seperti orang yang dijanjikan bergembira dengan balasan imannya? Sudah tentu tidak) ! Oleh itu adakah engkau berkuasa menyelamatkan orang yang (ditetapkan kekal) dalam neraka?

[20]
Tetapi (sebaliknya) orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka (dengan mengerjakan suruhanNya dan menjauhi laranganNya), dibina untuk mereka (di dalam Syurga) mahligai-mahligai yang tinggi bertingkat-tingkat, yang mengalir di bawahnya beberapa sungai. Demikianlah janji yang ditetapkan Allah; Allah tidak sekali-kali akan mengubah janji-janjiNya.

[21]
Tidakkah engkau memerhatikan, bahawa Allah menurunkan hujan dari langit, lalu dialirkanNya menjadi mata air-mata air di bumi; kemudian Ia menumbuhkan dengan air itu tanaman-tanaman yang berbagai jenis dan warnanya; kemudian tanaman-tanaman itu bergerak segar (hingga ke suatu masa yang tertentu), selepas itu engkau melihatmu berupa kuning; kemudian Ia menjadikannya hancur bersepai? Sesungguhnya segala yang tersebut itu mengandungi peringatan yang menyedarkan orang-orang yang berakal sempurna.

[22]
Jika demikian, adakah orang yang telah dilapangkan Allah dadanya untuk menerima Islam, lalu ia tetap berada dalam cahaya (hidayah petunjuk) dari Tuhannya, (sama seperti orang yang tertutup mata hatinya dengan selaput kederhakaan)? Maka kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang keras membatu hatinya daripada menerima peringatan yang diberi oleh Allah. Mereka yang demikian keadaannya, adalah dalam kesesatan yang nyata.

[23]
Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab Suci Al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya, dengan berbagai cara); yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah. Kitab Suci itulah hidayah petunjuk Allah; Allah memberi hidayah petunjuk dengan Al-Quran itu kepada sesiapa yang dikehendakiNya (menurut undang-undang peraturanNya); dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapa pun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.

[24]
Maka adakah orang yang menahan dengan mukanya akan (selaran) azab yang buruk pada hari kiamat (sama seperti orang yang terselamat)? Dan (pada saat itu) dikatakan kepada orang-orang yang zalim itu: "Rasalah (balasan) apa yang kamu usahakan dahulu".

[25]
(Ingatlah! Bahawa) orang-orang yang terdahulu dari mereka telah mendustakan (Rasul-rasul yang diutuskan kepada mereka), lalu orang-orang itu didatangi azab dari arah yang mereka tidak menyedarinya.

[26]
Maka Allah merasakan mereka kehinaan dalam kehidupan dunia (dengan berbagai bala bencana), dan sesungguhnya azab seksa hari akhirat (yang disediakan untuk mereka) lebih besar lagi. Kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini, tentulah mereka tidak mendustakan Rasul).

[27]
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengemukakan kepada umat manusia berbagai misal perbandingan dalam Al-Quran ini, supaya mereka mengambil peringatan dan pelajaran.

[28]
laitu Al-Quran yang berbahasa Arab, yang tidak mengandungi sebarang keterangan yang terpesong; supaya mereka bertaqwa.

[29]
Allah memberikan satu misal perbandingan: Seorang hamba lelaki yang dimiliki oleh beberapa orang yang berkongsi yang bertentangan tabiat dan kemahuannya; dan seorang hamba lelaki yang lain hanya dimilik oleh seorang sahaja; adakah kedua-dua hamba itu sama keadaannya (Tentulah tidak sama). Ucaplah: "Alhamdulillah" (sebagai bersyukur terhadap penjelasan soal tauhid itu) bahkan kebanyakan mereka (yang musyrik) tidak mengetahui (hakikat tauhid).

[30]
Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) akan mati, dan sesungguhnya mereka juga akan mati.
[31]
Kemudian, sesungguhnya kamu semua, pada hari kiamat, akan bertengkar berhujah di hadapan Tuhan kamu.
[32]
(Apabila berlaku yang demikian), maka nyatalah bahawa tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, dan mendustakan kebenaran sebaik-baik sahaja kebenaran itu disampaikan kepadanya. Bukankah (telah diketahui bahawa) dalam neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang kafir?
[33]
Dan (nyatalah bahawa) yang membawa kebenaran (tauhid dan hukum ugama) serta ia (dan pengikut-pengikutnya) mengakui kebenarannya (dengan mematuhi hukum itu), mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.
[34]
Disediakan untuk mereka apa yang mereka kehendaki, di sisi Tuhan mereka; demikianlah balasan orang-orang yang berusaha memperbaiki amal perbuatannya.
[35]
(Limpah kurnia yang demikian, diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa) kerana Allah hendak menghapuskan dari mereka (kalaulah ada) seburuk-buruk amal perbuatan yang mereka telah lakukan, serta membalas mereka, akan pahala mereka, dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka telah kerjakan.
[36]
Bukankah Allah cukup untuk mengawal dan melindungi hambaNya (yang bertaqwa)? Dan mereka menakutkanmu (wahai Muhammad) dengan yang mereka sembah yang lain dari Allah. Dan (ingatlah) sesiapa yang disesatkan oleh Allah (dengan pilihannya yang salah), maka tidak ada sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[37]
Dan sesiapa yang diberi hidayah petunjuk oleh Allah (dengan sebab pilihannya yang benar), maka tidak ada sesiapapun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Kuasa, lagi berhak membalas dengan azab seksa (kepada golongan yang bersalah)?
[38]
Dan demi sesungguhnya! Jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: "Siapakah yang mencipta langit dan bumi?" Sudah tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah (kepada mereka): "Kalau demikian, bagaimana fikiran kamu tentang yang kamu sembah yang lain dari Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, dapatkah mereka mengelakkan atau menghapuskan bahayaNya itu; atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatNya itu?" Katakanlah lagi: "Cukuplah bagiku: Allah (yang menolong dan memeliharaku); kepadaNyalah hendaknya berserah orang-orang yang mahu berserah diri".
[39]
Katakanlah: "Wahai kaumku (yang masih berdegil dalam kekufurannya)! Buatlah sedaya upaya kamu (untuk menentang ugama Islam yang aku sampaikan itu), sesungguhnya aku juga tetap berusaha dengan bersungguh-sungguh (untuk mengembangkannya); kemudian kamu akan mengetahui kelak -
[40]
"Siapakah yang akan didatangi azab yang menghinakannya, serta akan ditimpakan kepadanya azab seksa yang berkekalan".
[41]
Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran yang menyatakan segala kebenaran (untuk menjadi panduan hidup) kepada umat manusia seluruhnya. Oleh itu sesiapa yang mendapat hidayah petunjuk (beramal menurutnya), maka faedahnya terpulang kepada dirinya sendiri; dan sesiapa yang sesat (tidak berpandu kepadanya), maka bahaya kesesatannya itu tertimpa ke atas dirinya sendiri; dan engkau (wahai Muhammad - hanyalah penyampai) bukanlah menjadi wakil yang menguasai (keadaan dan bawaan) mereka.
[42]
Allah (Yang Menguasai Segala-galanya), Ia mengambil dan memisahkan satu-satu jiwa dari badannya, jiwa orang yang sampai ajalnya semasa matinya, dan jiwa orang yang tidak mati: dalam masa tidurnya; kemudian Ia menahan jiwa orang yang Ia tetapkan matinya dan melepaskan balik jiwa yang lain (ke badannya) sehingga sampai ajalnya yang ditentukan. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir (untuk memahaminya).
[43]
Patutkah mereka (yang musyrik) mengambil yang lain dari Allah menjadi pemberi syafaat? Bertanyalah (kepada mereka): "Dapatkah yang lain dari Allah memberi syafaat padahal semuanya tidak pula mengerti (sebarang apa pun)?"
[44]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Syafaat itu semuanya hak kepunyaan Allah; Dia lah Yang Menguasai segala urusan langit dan bumi; kemudian kamu akan dikembalikan kepadaNya (untuk menerima balasan)."
[45]
Dan (di antara keburukan orang-orang yang melakukan syirik): apabila disebut nama Allah semata-mata (di dalam doa dan sebagainya), segan serta liarlah hati mereka yang tidak beriman kepada hari akhirat; dan apabila disebut nama-nama yang mereka sembah dan puja yang lain dari Allah, mereka dengan serta merta riang dan gembira.
[46]
Ucapkanlah (wahai Muhammad): "Wahai Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah jua yang mengadili di antara hamba-hambaMu, mengenai apa yang mereka sentiasa berselisihan padanya".
[47]
Dan sekiranya orang-orang zalim itu mempunyai segala apa jua yang ada di bumi, disertai sebanyak itu lagi, tentulah mereka rela menebus diri mereka dengannya daripada azab seksa yang buruk pada hari kiamat, setelah jelas nyata kepada mereka dari (hukum) Allah, azab yang mereka tidak pernah fikirkan.
[48]
Dan sudah tentu akan nyata kepada mereka keburukan perkara-perkara yang mereka telah usahakan, dan mereka akan diliputi oleh azab yang mereka telah ejek-ejek itu.
[49]
Maka apabila manusia disentuh oleh sesuatu bahaya, ia segera berdoa kepada Kami; kemudian apabila Kami memberikannya sesuatu nikmat (sebagai kurnia) dari Kami, berkatalah ia (dengan sombongnya): "Aku diberikan nikmat ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Tidaklah benar apa yang dikatakannya itu) bahkan pemberian nikmat yang tersebut adalah ujian (adakah ia bersyukur atau sebaliknya), akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (hakikat itu).
[50]
Sebenarnya orang-orang yang terdahulu daripada mereka telah juga mengatakan yang demikian maka segala yang mereka usahakan itu tidak dapat menyelamatkan mereka (dari azab Allah).
[51]
Lalu mereka ditimpa keburukan padah perbuatan-perbuatan jahat yang mereka lakukan; dan orang-orang yang zalim di antara golongan (yang musyrik) ini akan ditimpa juga akibat buruk perbuatan-perbuatan buruk perbuatan jahat yang mereka lakukan, dan mereka tidak akan dapat melepaskan diri.
[52]
(Mengapa mereka mendakwa demikian), tidakkah mereka mengetahui bahawa sesungguhnya Allah memewahkan rezeki bagi sesiapa yang dikehendakiNya, dan Ia juga yang menyempitkannya? Sesungguhnya yang demikian mengandungi keterangan-keterangan yang jelas bagi orang-orang yang percayakan (ilmu dan kebijaksanaan Allah).
[53]
Katakanlah (wahai Muhammad): "Wahai hamba-hambaKu yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri (dengan perbuatan-perbuatan maksiat), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, kerana sesungguhnya Allah mengampunkan segala dosa; sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[54]
"Dan kembalilah kamu kepada Tuhan kamu dengan bertaubat, serta berserah bulat-bulat kepadaNya, sebelum kamu didatangi azab; kerana sesudah itu kamu tidak akan diberikan pertolongan.
[55]
"Dan turutlah - Al-Quran - sebaik-baik. (panduan hidup) yang diturunkan kepada kamu dari Tuhan kamu, sebelum kamu didatangi azab secara mengejut, sedang kamu tidak menyedarinya.
[56]
"(Diperintahkan demikian) supaya jangan seseorang (menyesal dengan) berkata: ` sungguh besar sesal dan kecewaku kerana aku telah mencuaikan kewajipan-kewajipanku terhadap Allah serta aku telah menjadi dari orang-orang yang sungguh memperolok-olokkan (ugama Allah dan penganut-penganutnya)! -
[57]
"Atau berkata: ` Kalaulah Allah memberi hidayah petunjuk kepadaku, tentulah aku telah menjadi dari orang-orang yang bertaqwa ! ' -
[58]
"Atau berkata semasa ia melihat azab: ` Kalaulah aku dapat kembali ke dunia, nescaya menjadilah aku dari orang-orang yang mengerjakan kebaikan!"
[59]
(Kata-kata yang tersebut ditolak oleh Allah dengan firmanNya): "Bahkan telahpun datang kepadamu ayat-ayat petunjukKu (melalui RasulKu), maka engkau telah mendustakannya serta engkau berlaku sombong angkuh mengenainya, dan engkau telah menjadikan dirimu dari orang-orang yang kufur ingkar!"
[60]
Dan pada hari kiamat, engkau akan melihat orang-orang yang berdusta terhadap Allah (dan yang menyatakan kesedihan itu) - muka mereka hitam legam; bukankah (telah diketahui bahawa) dalam neraka Jahannam disediakan tempat tinggal bagi orang-orang yang sombong takbur?
[61]
Dan (sebaliknya) Allah akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa (yang menjauhkan diri dari perbuatan syirik dan maksiat) dengan mereka mendapat kemenangan besar (keredaan Allah) mereka tidak akan disentuh sesuatu yang buruk, dan tidak akan berdukacita.
[62]
Allah Yang Menciptakan tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Mentadbirkan serta menguasai segala-galanya.
[63]
Dia sahajalah yang menguasai urusan dan perbendaharaan langit dan bumi; (orang-orang yang percayakan yang demikian beruntunglah) dan orang-orang yang kufur ingkar akan ayat-ayat keterangan Allah yang jelas nyata itu, mereka itulah orang-orang yang paling rugi.
[64]
Katakanlah (wahai Muhammad, kepada orang-orang musyrik itu: "Sesudah jelas dalil-dalil keesaan Allah yang demikian), patutkah kamu menyuruhku menyembah atau memuja yang lain dari Allah, hai orang-orang yang jahil?"
[65]
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu (wahai Muhammad) dan kepada Nabi-nabi yang terdahulu daripadamu: "Demi sesungguhnya! jika engkau (dan pengikut-pengikutmu) mempersekutukan (sesuatu yang lain dengan Allah) tentulah akan gugur amalmu, dan engkau akan tetap menjadi dari orang-orang yang rugi.
[66]
"(Janganlah menyembah yang lain dari Allah) bahkan (apabila beribadat) maka hendaklah engkau menyembah Allah semata-mata, dan hendaklah engkau menjadi dari orang-orang yang bersyukur".
[67]
Dan mereka (yang musyrik) tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang sewajibnya diberikan kepadaNya, sedang bumi seluruhnya - pada hari kiamat - dalam genggaman kuasaNya, dan langit tergulung dengan kekuasaanNya. Maha Sucilah Ia dan Tertinggi keadaanNya dari apa yang mereka sekutukan.
[68]
Dan sudah tentu akan ditiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali sesiapa yang dikehendaki Allah (terkemudian matinya); kemudian ditiup sangkakala sekali lagi, maka dengan serta merta mereka bangun berdiri menunggu (kesudahan masing-masing).
[69]
Dan akan bersinar terang-benderanglah bumi (hari akhirat) dengan cahaya Tuhannya; dan akan diberikan Kitab suratan amal (untuk dibicarakan); dan akan dibawa Nabi-nabi serta saksi-saksi; dan akan dihakimi di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dikurangkan balasannya sedikitpun.
[70]
Dan akan disempurnakan bagi tiap-tiap seorang - balasan apa yang telah dikerjakannya, dan Allah lebih mengetahui akan apa yang mereka telah lakukan.
[71]
Dan orang-orang kafir akan dihalau ke neraka Jahannam dengan berpasuk-pasukan, sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakan pintu-pintunya dan berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka: Bukankah telah datang kepada kamu Rasul-rasul dari kalangan kamu sendiri, yang membacakan kepada kamu ayat-ayat Tuhan kamu dan memperingatkan kamu akan pertemuan hari kamu ini?" Mereka menjawab: "Ya, telah datang! Tetapi telah ditetapkan hukuman azab atas orang-orang yang kafir.
[72]
(Setelah itu) dikatakan kepada mereka: "Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu dengan keadaan tinggal kekal kamu di dalamnya; maka seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong takbur ialah neraka Jahannam.
[73]
Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan mereka akan dibawa ke Syurga dengan berpasuk-pasukan, sehingga apabila mereka sampai ke Syurga yang pintu-pintunya sedia terbuka dan penjaga-penjaganya mengalu-alukan mereka dengan kata-kata:" Salam sejahtera kepada kamu, berbahagialah kamu, maka silalah masuk ke dalam Syurga ini dengan keadaan tinggal kekal di dalamnya" (mereka pun masuk) -
[74]
Serta mereka berkata:" Segala puji tertentu bagi Allah yang telah menepati janjiNya kepada kami, dan yang menjadikan kami mewarisi bumi Syurga ini dengan sebebas-bebasnya, kami boleh mengambil tempat dari Syurga ini di mana sahaja kami sukai; maka pemberian yang demikian ialah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal".
[75]
Dan (pada hari itu) engkau akan melihat malaikat beredar di sekeliling Arasy dengan bertasbih memuji Tuhan mereka, serta mereka dihakimi dengan adil; dan (masing-masing bersyukur akan keputusan itu dengan) mengucapkan: "Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan seluruh alam!"

http://albdoo.info/quran/translate-39-8.html 

Minggu, 01 April 2012

KHUTBAH RASULULLAH SAWW DI GHADIRKHUM PASKA HAJI WADA'




Wahai manusia! Utamakanlah Ali, karena sesungguhnya Allah swt
telah mengutamakannya, dan terimalah (wilayah dan imamahnya)
karena sesungguhnya Allah swt yang telah mengangkatnya.
(hadist ghadirkhum)

BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM


Segala puja dan puji hanya bagi Allah awt yang begitu tinggi dalam ke-Esaan-Nya, dan yang begitu dekat dalam kesendirian-Nya. Maha Agung dalam kekuasaan-Nya dan Maha besar dalam kekokohan-Nya. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu sementara Dia tetap pada derajat-Nya. Semua makhluk ciptaan-Nya tunduk dibawah kekuasaan dan hujjah-Nya. Ia senantiasa disyukuri dan dipuji. Ia memiliki keagungan yang abadi. Ia yang memulakan dan Ia pula yang akan mengembalikan, dan semua perbuatan akan kembali kepada-Nya.


Dialah pencipta langit yang tinggi, penghampar bumi yang luas dan keduanya itu tak luk dibawah kekuasan-Nya. Ia Maha Kudus dan Suci, pembimbing bagi Malaikat dan ruh, pemberi karunia atas semua ciptaan-Nya dan bersifat lembut atas semua makh luk-Nya. Setiap pandangan mata berada dibawah kontrol-Nya, sementara mata-mata itu tak dapat melihat-Nya.

Ia maha Mulia dan Lembut, rahmat-Nya yang luas meliputi segala sesuatu dan semua nya mendapat anugerah nikmat-Nya. Ia tidak tergesa-gesa dalam memberikan sanksi kepada hamba-hamba-Nya dan tidak pula bersegera dalam menyiksa mereka yang berhak menda patkan siksa.

Ia mengetahui segala rahasia, mengerti segala isi hati dan bagi-Nya tidak ada sesua tupun yang tersembunyi serta tak sedikitpun ada kesamaran bagi-Nya. Ia meliputi se gala sesuatu, menundukkan, mengalahkan dan menguasai segala-galanya. Tak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Dialah Pencipta sesuatu tatkala tak ada sesuatu pun, Abadi, Hidup, Penegak Keadilan, tidak ada Tuhan selain Dia, Maha Mulia  dan Bijaksana.

Dia Maha Agung untuk dijangkau oleh pandangan mata, sedang Ia menjangkau se   gala pandangan. Maha lembut lagi Maha mengetahui. Tidak ada satupun makhluk- Nya yang mampu menggapai sifat-Nya, tak seorangpun dapat mengetahui seluk beluk-Nya, baik yang lahir maupun yang batin, kecuali apa yang Ia tunjukkan akan diri-Nya sendiri.

Aku bersaksi bahwa Dialah Tuhan yang kesucian-Nya memenuhi masa, yang caha ya-Nya meliputi keabadian, yang menjalankan urusan-Nya tanpa musyawarah kepa da siapapun, tak ada sekutu dalam takdir dan ketentuan-Nya dan tak perlu penolong dalam pengaturan-Nya.

Dialah yang membentuk ciptaan-Nya tanpa contoh, membuatnya tanpa bantuan sia papun, dan tanpa beban pikiran sebelumnya. Semua Ia adakan hingga terwujud, Ia ciptakan hingga menjadi tampak. Dialah Allah yang tiada tuhan kecuali hanya Dia, kokoh ciptaan-Nya, indah buatan-Nya, Maha Adil dan tak berbuat zalim dan Dialah Maha Mulia yang semua urusan kembali pada-Nya.

Aku bersaksi bahwa Dialah Tuhan yang karena keagungan-Nya merunduklah segala sesuatu, yang karena kudrat-Nya menyerahlah segala keberadaan, dan yang karena haibah-Nya tunduklah segala-galanya. Dialah Raja Diraja, Penggerak semua planet, penunduk matahari dan rembulan, dimana semua itu beredar sampai batas waktu tertentu, memasukkan malam pada siang, dan memasukkan siang pada malam dan semua itu berjalan dengan begitu cepatnya.

Dialah yang memecahkan setiap yang keras dan membangkang, menghancurkan setiap setan yang menentang. Dialah yang tak punya lawan dan sekutu. Esa dan berdiri sendiri. Tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak satupun yang menyamai-Nya. Dialah Tuhan yang Esa, Rab yang Mulia. Ketika Ia ingin, maka Ia lakukan, dan ketika Ia berkehendak maka tertentukanlah segala ketetapan, serta ketika Ia mengetahui maka tertentukanlah segala bilangan.

Dialah yang mematikan dan menghidupkan, membuat kemiskinan dan mendatangkan keka yaan, membuat tawa dan tangisan, mendekatkan dan menjauhkan, mencegah dan memberi. Bagi-Nya kerajaan dan pujian, dan ditangan-Nya lah segala kebaikan, serta Dia lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dialah Tuhan yang memasukkan malam ke dalam siang, dan memasukkan siang ke dalam malam, tiada tuhan selain-Nya, yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun, me ngabulkan doa, melipat gandakan pemberian, mengetahui bilangan hembusan nafas jin dan manusia. Tak ada satu perkarapun yang sulit bagi-Nya.

Jeritan hamba-hamba-Nya tak membuat-Nya terganggu, tak pernah merasa lelah de ngan permintaan paksa dan rengekan hamba-hamba-Nya, senantiasa melindungi hamba-hamba-Nya yang saleh, memberikan taufik bagi hamba-hamba-Nya yang be runtung, dan memimpin kaum mukminin.

Dialah Tuhan semesta alam, yang berhak dan layak untuk selalu dipuji dan disyukuri oleh setiap makhluk ciptaan-Nya, dalam segala keadaannya. Aku selalu bersyukur ke pada-Nya, baik dalam keadaan senang atau susah, dalam keadaan suka maupun du ka. Aku beriman kepada-Nya dengan sepenuh keyakinan, begitu pula kepada malai kat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.

Aku mendengar dan mentaati segala perintah-Nya serta bersegera melaksanakan se gala apa yang diridhai-Nya. Akupun pasrah dan menyerah kepada segala ketentuan- Nya demi mentaati-Nya, dan aku takut akan siksa-Nya. Karena Dialah Allah yang tak satupun dari hamba-hamba-Nya yang bisa merasa aman dari incaran-Nya, sekalipun tidak perlu khawatir terhadap kezaliman-Nya (karena Allah tidak akan pernah melakukannya).

Perintah Ilahi Tentang Satu Perkara PentingAku berikrar diri kepada-Nya dengan pe nghambaan, bersaksi bagi-Nya dengan ketuhanan, dan akupun bertekad bulat untuk menjalankan segala apa yang diwahyukan kepadaku demi menghindarkan diri dari azab yang tak seorangpun dapat menghalangi dan menolakkannya dari diriku, beta papun hebat ilah dan alasannya, akibat tidak melakukan perintah-Nya itu.

Tiada Tuhan selain Dia yang telah mengabarkan dan mengancam bahwa apabila aku tidak menyampaikan apa-apa yang telah diturunkan kepadaku (sehubungan dengan masalah wilayah Ali a.s.), maka berarti aku dianggap sama sekali tidak menyampai kan risalah dan ajaran-Nya. Ia telah pula menjamin keselamatanku dari bahaya kejaha tan para pendengki, dan Dialah yang Maha Mulia dan pemberi kecukupan.

Dia telah menurunkan wahyu padaku:
“Dengan asma Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Rasul, sampaikan lah (kepada manusia) apa yang telah diturunkan padamu dari Tuhanmu. Dan (ketahui lah) apabila engkau tidak melaksanakannya (masalah wilayah Ali itu), maka berarti engkau sama sekali tidak menyampaikan risalah-Nya. Dan (janganlah khawatir) Allah senantiasa menjagamu dari segala bentuk kejahatan manusia”.(al-Maidah 67)

Wahai manusia! Aku bertekad bulat untuk tidak teledor dalam menyampaikan segala apa saja yang telah Dia turunkan kepadaku, dan kini dengarkanlah baik-baik, aku a kan menjelaskan sebab turunya ayat tersebut pada kalian: Sesung guhnya malaikat Jibril a.s. sudah tiga kali turun kepadaku dan menyampaikan salam Tuhanku serta me merintahkan agar berdiri di tempat perkumpulan ini untuk menyampaikan pada kalian baik yang berkulit putih maupun yang berkulit hitam, bahwa sesungguhnya Ali bin Abi Thalib adalah saudaraku, washiku, khalifahku bagi umatku dan imam setelahku.

Kedudukan dia di sisiku sebagaimana kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja ti dak ada nabi lagi setelahku. Dia sebagai pemimpin kalian setelah Allah dan Rasul- Nya, dan sungguh dalam masalah ini Allah telah menurunkan sebuah ayat dalam ki tab-Nya kepadaku:

“Sesungguhnya pemimpin kalian adalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beri man yang mendirikan Shalat dan mengeluarkan zakat sementara ia dalam keadaan rukuk”. (al-Ma'idah 55)

Ketahuilah bahwa Ali bin Abi Thalib telah mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat ketika ia sedang rukuk, demikianlah yang dikehendaki Allah SWT.

Wahai manusia! Ketika itu aku memohon pada malaikat Jibril a.s. agar Allah mema afkanku untuk tidak menyampaikan masalah penting ini pada kalian karena aku telah mengetahui betapa sedikitnya orang-orang yang bertakwa, dan betapa banyaknya orang-orang munafik, orang-orang yang membuat kerusakan dan para penipu yang tidak suka kebenaran Islam yang. Ciri-ciri mereka disebutkan oleh Allah dalam kitab suci al-Quran bahwa mereka biasa mengatakan dengan lisan mereka hal-hal yang bertolak belakang dengan isi hati mereka, dan mereka suka meremehkan masalah ini padahal di sisi Allah merupakan masalah yang sangat besar. Sebab itulah kaum mu nafikin berulang kali menyakitiku. Mereka mengatakan bahwa aku adalah “udzun” (mendengar dan menerima setiap omongan,), mereka mengira bahwa aku ini seperti itu, karena Ali a.s senantiasa menyertaiku dan aku selalu menaruh perhatian penuh kepadanya, sehingga dengan demikian Allah SWT menurunkan ayat yang menying gung perihal perilaku mereka tersebut:

“Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi saww dan mereka mengatakan bahwa Nabi itu adalah “udzun” (mempercayai semua apa yang didengar alias gampang percaya), katakanlah (kepada mereka): ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah dan mempercayai orang-orang mukmin….”. (al-Taubah 61).

Kalau saja aku mau, maka aku dapat menyebutkkan satu-persatu dari nama-nama mereka itu; dan kalau aku mau menyebutkannya dengan isyarat, maka aku mampu melakukannya; dan kalau aku mau meyebut mereka dengan tanda-tanda, maka aku juga dapat melakukannya. Akan tetapi –demi Allah– aku masih tetap sabar terhadap mereka.

Namun dengan semua ini, Allah SWT tetap tidak akan rela kepadaku sampai aku me nyampaikan pada kalian apa-apa yang telah Dia turunkan berkaitan dengan hak wila yah Ali tersebut.

Lalu Rasulullah saww membacakan ayat berikut ini: “Wahai Rasul, sampaikanlah (ke pada manusia) apa-apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan (ketahui lah) apabila engkau tidak melaksanakannya (masalah penyampaian wilayah Ali itu), maka berarti engkau sama sekali tidak menyampaikan risalah-Nya. Dan (janganlah khawatir) Allah senantiasa menjagamu dari segala bentuk kejahatan manusia”. (al- Maidah 67)

Pengumuman Resmi Wilayah dan Imamah 12 Imam Maksum a.s.Wahai manusia! Ke tahuilah bahwa sesungguhnya Allah SWT telah mengangkat untuk kalian seorang pe mimpin dan imam yang wajib ditaati baik oleh kalian yang dari kaum muhajirin, mau pun dari kaum anshar, juga oleh para pengikut jejak baik mereka, penduduk desa a tau kota, masyarakat Ajam (non-Arab) atau Arab, yang bebas atau budak, besar atau kecil, kulit putih atau hitam, dan juga oleh semua orang yang mengesakan Tuhan. Hu kum dan ketetapannya (Ali a.s. red) berlaku untuk semua orang, ucapan dan kata-ka tanya wajib diamalkan. Terkutuklah siapa saja yang menentangnya, dan dipastikan bahwa siapa saja yang mengikuti dan membenarkannya akan mendapatkan curahan rahmat Ilahi dan ampunan-Nya.

Wahai manusia! Ketahuilah bahwa saat ini merupakan kesempatan terakhir bagiku untuk berdiri di tempat umum ini, maka dengarkanlah baik-baik, tunduk dan taatlah pada perintah-perintah Tuhan kalian. Karena sesungguhnya Allah SWT adalah meru pakan wali (Penguasa), pemimpin dan Tuhan kalian, kemudian setelah-Nya, adalah Rasul kalian, Muhammad bin Abdullah SAWW sebagai wali kalian, dan yang kini ber diri dan menghadap kepada kalian (Imam Ali a.s.). Kemudian sepeninggalku yang akan menjadi wali, pemimpin dan imam kalian adalah Ali sesuai dengan perintah Allah SWT Dan setelah Ali, keimamahan dipegang oleh anak keturunanku dari pu tra-putra Ali sampai kalian pada suatu hari kelak menjumpai Allah dan Rasul-Nya.
Tidak ada sesuaatu-pun yang halal melainan dihalalkan oleh Allah SWT, Rasul-Nya, dan para imam yang maksum, dan tidak ada sesuatupun yang haram atas kalian melainkan diharamkan oleh Allah, Rasul-Nya dan para imam maksum tersebut. Sesungguhnya Allah SWT telah memperkenalkan kepadaku segala yang halal dan yang haram. Dan apa-apa yang telah diajarkan padaku dari kitab-Nya, telah pula kuajarkan kepadanya (Ali a.s. red).

Wahai manusia! Utamakanlah Ali dari yang lainnya, ketahuilah tak ada satupun ilmu melainkan Allah SWT telah mengumpulkannya dalam diriku, dan setiap ilmu yang te lah diberikan kepadaku telah aku ajarkan pada imam muttakin (pemimpin orang - o rang yang takwa) Ali. Ali adalah “imam-mubin (terang/nyata)” yang telah Allah diisya ratkan dalam Surah Yasin:

“Dan segala sesuatu itu telah kami kumpulkan dalam diri imam mubin”.  (Ya Siin 12)
Wahai manusia! Janganlah kalian sampai lari meninggalkan Ali dan memilih jalan se sat, janganlah kalian congkak dan membangkang wilayahnya (kepemimpinannya), ka rena dialah yang menunjukkan kalian pada jalan yang benar dimana ia telah menga malkannya, dan dia pula yang menghancurkan kebatilan dan mencegah kalian dari perbuatan batil itu, serta lebih dari itu, dia tetap tegar pada jalan Allah dimana cerca- hina para pendengkinya tidak akan membuatnya gentar.

Dialah (Ali a.s.) adalah orang yang pertama kali mengimani Allah dan Rasul-Nya, tak seorangpun yang mendahului keimanannya padaku. Dia lah yang telah berani mem pertaruhkan nyawanya demi membela Rasu lullah saww, dan dia pula yang selalu me nyertai Rasulullah saww ketika tak ada seorangpun yang menyembah Allah bersama Rasulullah saat itu. Dialah yang pertama kali melakukan shalat, dan yang pertama ka li menyembah Allah bersamaku. Dari Tuhan kuperin tahkan kepadanya agar menggan tikanku di tempat tidurku (sewaktu hijrah, red.), dan ia tidur di sana, sementara ia me ngorbankan nyawanya untukku.

Wahai manusia! Utamakanlah Ali, karena sesungguhnya Allah SWT telah mengutama kannya, dan terimalah (wilayah dan imamahnya) karena sesungguhnya Allah swt yang telah mengangkatnya. Wahai manusia! Ketahuilah bahwa dia (Ali a.s.) merupakan I mam dengan ketentuan Allah swt. Allah tidak akan menerima taubat seseorang yang mengingkari wilayahnya dan juga tidak akan mengampuni dosa-dosanya. Sungguh, Allah pasti akan melakukan demikian bagi siapa saja yang menentang perintahnya, akan mengadzabnya dengan siksa yang amat pedih selama-lamanya sampai akhir masa, maka berhati-hatilah kalian agar jangan sampai menentangnya, sebab akan berakibat bahwa kalian akan dimasukkan ke dalam neraka yang bahan bakarnya be rupa manusia dan batu-batu yang, dimana semua telah disiapkan untuk orang-orang kafir.

Wahai manusia! Demi Allah, sesungguhnya para nabi dan rasul terdahulu telah mem berikan kabar gembira kepadaku. Demi Allah, bahwa aku adalah penutup para nabi dan rasul, serta sebagai hujjah atas semua makhluk-Nya baik dari kalangan penduduk langit atau bumi. Siapa saja yang merasa ragu atas hal itu, maka sungguh ia telah ka fir sebagaimana kafirnya orang-orang jahiliyah terdahulu. Barang siapa yang ragu de ngan ucapan-ucapanku itu walaupun hanya sedikit saja, maka berarti ia telah meragu kan semua ucapanku. Barang siapa yang ragu pada satu imam (dari dua belas imam, red) saja, berarti ia telah ragu terhadap semuanya. Dan barang siapa yang ragu atas kami, maka tiada lain baginya kecuali api neraka.

Wahai manusia! Allah swt telah memberikan keutamaan ini kepadaku sebagai karu nia dan kebaikan-Nya atasku, tiada tuhan selain Dia, puja dan pujiku pada Nya sela ma-lamanya dan sepanjang masa atas segala keadaan.

Wahai manusia! Utamakanlah Ali, karena sesungguhnya ia paling utamanya manusia setelahku, baik laki-laki maupun perempuan, selama ada hari dan keberadaan. Sung guh terlaknatlah, terkutuklah dan termurkai siapa saja yang menolak dan menentang ucapanku ini. Ketahuilah bahwa sesungguhnya malaikat Jibril a.s. telah membawa be rita dari Allah untukku, Ia berkata: “Barang siapa yang memusuhi Ali, dan tidak mau berwilayah kepadanya, maka ia akan mendapat laknat dan murka-Ku” Maka dari itu hendaknya setiap diri melihat apa-apa yang telah dilakukannya untuk hari esok, taku tlah kalian kepada Allah, jangan sampai kalian berani menentang Ali yang akan bera kibat tergelincirnya kaki-kaki kalian setelah kokoh berdiri. Sesungguhnya Allah menge tahui apa yang kalian lakukan.

Wahai manusia! Ketahuilah bahwa sesungguhnya Ali adalah “Janbillah” (sisi Allah) sebagaimana yang telah diisyaratkan oleh Allah di dalam kitab-Nya ketika menying gung orang-orang yang menentangnya dengan berfirman:

“Agar tidak ada orang yang mengatakan : Amat besar penyesalanku atas kelalaianku terhadap `Janbillah`”. (surah az-Zumar: 56) Wahai manusia! Renungkanlah al-Quran, pahamilah ayat-ayatnya, perhatikanlah muhkamatnya (ayat-ayat yang jelas makna nya), dan janganlah kalian mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat (samar). Demi Allah, tidak ada yang mampu menjelaskan bathinnya dan tidak ada yang dapat menaf sirkannya untuk kalian, kecuali orang yang aku pegang tangannya ini, yang aku bawa ke atas dan aku angkat tangannya tinggi-tinggi. Aku beritakan pada kalian bahwa barang siapa yang menjadikan aku sebagai wali dan pemimpinnya, maka orang ini (Ali a.s.) sebagai wali dan pemimpinnya juga. Dialah Ali bin Abi Thalib, saudaraku dan washiku. Wilayahnya resmi dari Allah SWT sebagaimana yang telah diturunkan melaluiku.

Wahai manusia! Sesungguhnya Ali dan orang-orang suci dari keturu nanku, mereka adalah “Tsiqlul-Ashghar” (mutiara kecil) sedang al- Quran merupakan “Tsiqlul-akbar” (mutiara besar), satu sama lainnya saling memberikan berita dan terdapat keserasian antara keduanya, dan kedua-duanya itu tidak akan berpisah sampai menjumpai aku di telaga Kautsar kelak. Ketahuilah mereka itu adalah orang-orang ke percayaan Allah diantara manusia-manusia, dan sebagai para hakim-  Nya di muka bumi ini.
Ketahuilah, kini aku telah menunaikan tugasku, ketahuilah aku telah menyampaikan risalah-Nya, ketahuilah aku telah menjelaskannya. Keta huilah bahwa sesungguhnya Allah SWT telah mengataknnya, dan aku mengatakan hal ini dari Allah SWT. Ketahuilah bahwa sesungguhnya ti dak ada “Amirul Mukminin” (pemimpin para mukmin) selain dari pada saudaraku ini, dan ketahuilah bahwa tidak sah (halal) bagi siapapun untuk menjadi amirul mukminin setelahku nanti, selain Ali a.s.

Pengangkatan Wilayah Amirul MukmininKemudian setelah itu Rasulullah saww menepuk lengan Ali a.s. dan me ngankat tangannya tinggi-tinggi. Semua ini terjadi, yakni semenjak Ra sulullah saww menaiki mimbar, Imam Ali a.s. pun ada di mimbar itu de ngan posisi lebih rendah satu tangga dari tempat Rasulullah saww ber  diri, dimana karena wajah (kepala) Rasulullah saww agak miring ke arah kanan, maka seakan keduanya berdiri tegak di satu tempat.

Lalu Rasulullah saww mengangkat tangan Ali a.s. dengan tangannya, sehingga kedua tangan mulia itu terangkat mengarah ke langit dan di samping itu beliau menarik Ali a.s. dari tempatnya sehingga kaki Ali a.s. sejajar dengan kaki Rasulullah saww kemu dian beliau bersabda:

“Wahai manusia! Ini adalah Ali, ia adalah saudaraku, washiku, penghim pun ilmuku, dan ia adalah khalifahku bagi umatku, yaitu orang-orang yang beriman kepadaku. Ia khalifahku dalam menafsirkan kitab Allah SWT dan yang mengajak mengamalkanya. Begitu pula ia yang menga malkan apa-apa yang diridhai Allah, dan yang akan me merangi musuh-musuh-Nya, membela orang-orang yang mentaati-Nya dan mence gah orang-orang dari bermaksiat kepada-Nya.  Ia (Ali a.s.) adalah khalifah Rasulullah saww, pemimpin kaum mukminin, imam penunjuk kepada jalan-hak, memerangi ke lompok Naakitsin (Ja mal, red.), Qosithin (Mu'awiyah, red.) dan Mariqiin (Khawarij, red) se suai perintah Allah swt.

Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya di sisi-Ku, segala ucapan tidak akan mengalami perubahan”.
Wahai Tuhanku dengan perintah-Mu aku berkata: “Ya Allah cintailah setiap orang yang mencintai Ali, dan musuhilah setiap orang yang memusuhinya, tolonglah orang-orang yang menolong Ali, rendahkanlah siapa saja yang merendahkan Ali, laknatilah setiap orang yang me ngingkari Ali, murkailah siapa saja yang menolak hak Ali. Ya Allah, de ngan jelasnya masalah ini, dan ditetapkannya Ali (sebagai imam, red.) pada hari ini, Engkau turunkan ayat-Mu yang berbunyi: “Pada hari ini Aku telah sempurnakan untuk kalian agama kalian, dan Aku telah me lengkapi nikmat-Ku atas kalian, dan Aku-pun rela bahwa Islam se bagai agama kalian”. (al_Maidah, 3)

“Barang siapa yang mengikuti agama selain Islam, maka ia tidak akan diterima dan pada hari akhirat kelak ia termasuk orang-orang yang merugi”.
Ya Allah! Aku menjadikan-Mu sebagai saksi, bahwasannya aku telah menyampai apa-apa yang Engkau perintahkan.

Penekanan Perhatian Ummat Pada Masalah Imamah

 Wahai manusia! Sesungguhnya Allah SWT telah menyempurnakan agama kalian dengan masalah imamah, maka barang siapa yang tidak mau mengikutinya dan tidak mengikuti orang-orang yang menggantikan kedudukannya dari keturunanku yaitu anak-anaknya, sampai hari kiamat -hari kembali kepada Allah SWT- maka semua amal ibadah mereka di dunia ini akan terhapus dan mereka akan dimasukkan ke dalam api neraka kekal selama-lamanya, dan adzab mereka itu tidak akan diringankan sedikitpun serta tidak akan pernah diberikan tangguhan.

Wahai manusia! Ini adalah Ali, orang yang banyak menolongku di antara kalian, yang paling berhak menjadi penggantiku, yang paling dekat padaku dan yang paling mulia di mataku di antara kalian semua, dan sesungguhnya Allah SWT dan aku, ridha kepadanya. Tidak ada satu ayatpun tentang ridha yang turun kepadaku melainkan dia (Ali a.s.) termasuk di dalamnya, tak pernah Allah meng-khithab-i (lawan bicara, red) orang-orang beriman melainkan Dia memulainnya dengan ber-khithab kepadanya, tak satupun ayat pujian yang turun dalam al-Quran, melainkan dia (Ali a.s.) ikut serta di dalamnya. Dan Allah SWT dalam surah “Hal Ataa 'Alaal Insaan” (al-Insan, ayat 1) tidak memberikan kesaksian dengan surga kecuali untuknya. Allah tidak menurunkan surah ini untuk selainnya, dan juga, Ia tidak memuji siapapun dalam surah ini, kecuali dirinya.
Wahai manusia! Ketahuilah bahwa dia (Ali a.s.) adalah penolong agama Allah SWT, pembela Rasulullah SAWW, paling bertakwa, suci, dan penunjuk orang-orang yang mendapat hidayah. Sesungguhnya nabi kalian adalah paling baiknya nabi, washi (pengganti) kalian adalah paling baiknya washi dan putra-putranya adalah paling baiknya washi.

Wahai manusia! Ketahuilah bahwa sesungguhnya nasab dan anak cucu setiap nabi adalah dari diri mereka masing-masing, tapi nasab dan anak cucuku dari keturunan Ali.

Wahai manusia! Sesungguhnya iblis telah menyebabkan keluarnya Adam a.s. dari surga dengan sifat hasadnya, maka berhati-hatilah jangan sampai kalian mempunyai sifat hasad terhadap Ali yang menyebabkan amal ibadah kalian terhapus dan kaki-kaki kalian tergelincir. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Adam a.s. diturunkan ke bumi karena satu kesalahan saja, padahal beliau adalah pilihan Tuhan, lalu bagaimana dengan kalian, sedang kalian ini bukan apa-apa (dibanding dengan Adam a.s.), bahkan diantara kalian ada orang-orang yang dimusuhi Allah swt!?
Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada yang memusuhi Ali kecuali orang yang betul-betul celaka, tidak ada yang mencintai Ali kecuali orang yang betul-betul bertakwa dan tidak ada yang mempercayai Ali kecuali orang yang betul-betul ikhlas keimanannya. Demi Allah, sesungguhnya surah “wa al-'Ashr” turun untuk keutamaan Ali:

“Demi masa, sesungguhnya semua manusia berada dalam kerugi an”, kecuali Ali yang telah betul-betul beriman, melakukan amal iba dah shaleh dan rela terhadap kebenaran dan kesabaran.

Wahai manusia! Sesungguhnya aku telah menjadikan Allah sebagai saksi bahwa kini aku telah menyampaikan risalahku pada kalian dan tak ada pada pundak Rasul selain dari pada menyampaikan dan mene rangkan risalah.

Wahai manusia! Takutlah kalian kepada Allah swt dengan sebenar-be narnya, dan janganlah kalian meninggalkan dunia kecuali dalam kea daan pasrah menyerah.

Keragu-raguan Kaum MunafikinWahai manusia! “Berimanlah kalian kepada Allah SWT, rasul-Nya dan kepada nur yang diturunkan bersa manya, sebelum Kami (Allah) hancurkan wajah-wajah dan Kami cam pakkan/plintir ke belakang atau Kami kutuk sebagaimana `ashaabu-sabt`”.

Demi Allah, sesungguhnya ayat ini tidak ditujukan melainkan kepada suatu kelompok dari sahabat-sahabatku yang mereka itu aku kenali nama-nama dan keturunan mereka, hanya saja aku diperintahkan oleh Allah SWT agar menutupi mereka. Maka masing-masing orang akan mendapatkan balasan sehubungan dengan amalnya berkenaan dengan cinta dan bencinya kepada Ali.

Wahai manusia! Sesungguhnya nur itu ditetapkan oleh Allah SWT un tuk diriku, kemu dian untuk diri Ali bin Abi Thalib dan setelah itu pada putra-putra dari keturunannya sampai kepada penegak keadilan, al- Mahdi. Ialah yang akan mengambil hak Allah (yang terampas oleh orang-orang yang tidak berhak) dan semua hak yang mesti kembali kepada kami, karena sesungguhnya Allah SWT telah menjadikan kami sebagai hujjah atas semua orang-orang yang lalai, pembenci, penen tang, peng khianat, lalim dan para perampas (wilayah kami), yang bera da di seluruh penjuru alam.

Wahai manusia! Kini aku peringatkan kalian bahwa aku adalah Rasu lullah dimana telah mendahuluiku para rasul sebelumku. Apakah jika esok hari aku meninggal dunia atau terbunuh, kalian akan berbalik? Ketahuilah bahwa kalau kalian berbalik, tidak akan merugikan Tuhan sedikitpun. Dan Allah SWT akan segera memberikan balasan nikmat bagi orang-orang yang bersyukur dan sabar. Ketahuilah, sesungguh nya Ali adalah penyandang sifat sabar dan syukur, dan setelah itu para putranya dari keturunanku.

Wahai manusia! Janganlah kalian mengharap lebih dari aku dengan alasan kalian telah menerima Islam, apalagi dari Allah. Karena hal se macam itu akan menyebab kan amal ibadah kalian terhapus dan ka lianpun akan mendapat murka dan dima sukkan ke dalam jilatan api neraka oleh Allah SWT. Sesungguhnya Tuhan kalian senantiasa menga wasi kalian.

Wahai manusia! Ketahuilah bahwa nanti sepeninggalku akan ada pe mimpin-pemimpin yang akan mengajak kalian ke api neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan pernah tertolong.

Wahai manusia! Allah SWT dan aku berlepas diri dari mereka.
Wahai manusia! Mereka itu, dan penolong mereka, pembela dan pe ngikut mereka, akan berada di dalam dasar api neraka yang paling bawah. Sungguh betapa buruknya tempat kembali orang-orang yang congkak dan sombong itu. Ketahuilah, mereka itu adalah “ashabus shahifah”, maka hendaknya masing-masing kalian memperhatikan sha hifahnya (buku, red.) sendiri-sendiri.
Ket:
Perawi hadis berkata: “Ketika Rasulullah menyebutkan nama-nama “ashabus shahifah” itu, mayoritas orang-orang yang mendengarnya ti dak memahami maksud ucapan beliau tersebut dan membangkitkan tan da tanya dalam hati mereka, hanya sedikit sekali orang-orang mema hami maksud ucapan beliau kala itu.”
Wahai manusia! Aku amanatkan kekholifaan sebagai imamah dan wari san ini kepada keturunanku sampai hari kiamat, dan aku telah sampai kan segalanya sesuai dengan yang diperintahkan kepadaku, sehingga hal itu menjadi hujjah baik bagi orang yang hadir maupun yang tidak hadir, bagi yang sudah lahir maupun yang belum lahir. Oleh karena itu, hendaknya orang yang hadir menyampaikan (hal ini) kepada orang yang tidak hadir, dan seorang ayah menyampaikannya kepada anak nya hingga hari kiamat tiba.

Tidak lama lagi, sepeninggalku, mereka-mereka itu akan merebut ima mah ini (dari keturunanku) dengan paksa dan menjadikannya sebagai sistim kerajaan. Semoga Allah melaknat para perampas (imamah ini). Pada saat itulah Dia akan menimpakan kepada kalian apa-apa yang mesti ditimpakan, dan mengirimkan kepada kalian api dan timah panas, sementara kalian tidak akan mampu menghindarinya. Wahai manu sia! Allah azza wa jalla tidak akan meninggalkan kalian sendirian. Dia yang akan memisahkan orang yang baik dari yang jahat, dan Dia tidak akan memberi tahu kalian tentang alam ghaib.

Wahai manusia! Tidak ada sebuah negara yang makmur yang pendu duknya mendustakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan kecuali Ia akan memusnahkannya sebelum kiamat tiba dan menundukkannya di bawah pemerintahan Imam Mahdi, Dan Dia (Allah) akan memenuhi janji-Nya ini.

Wahai manusia! Orang-orang sebelum kalian telah binasa. Allah yang telah membinasakan mereka, dan Dialah yang akan membinasakan orang-orang masa mendatang. Allah berfirman: “Apakah bukan Kami yang telah membinasakan orang-orang zaman dahulu, kemudian Ka mi ikutkan orang-orang lain ke dalam mereka? Begitulah kami mem perlakukan orang-orang yang berdosa. Celakalah pada hari itu para pendusta”.

Wahai manusia! Allah telah menurunkan perintah dan larangan-Nya untukku, dan akupun mengajarkannya kepada Ali, sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Dan pengetahuan tentang perintah dan larangan ini ada di sisi-Nya. Dengan ini, dengarkanlah perintahnya (Ali a.s.) se hingga kalian selamat, dan taatilah dia sehingga kalian mendapat pe tunjuk. Terimalah larangannya, sehingga kalian berada di jalan yang benar, dan berjalanlah menuju tujuannya. Jangan sampai jalan-jalan yang asing (lain dari ajaran Nabai swaww) menyelewengkan kalian dari jalannya.

Pengikut Ahlul Bait a.s.dan Musuh MerekaWahai manusia! Aku adalah jalan Allah yang lurus dimana Ia telah me merintahkan kalian untuk mengikutinya; Kemudian Ali setelah aku; Ke mudia putera-puteraku dari keturunannya sebagai imam pemberi hida yah dan petunjuk. Mereka akan menunjukkan jalan kebenaran dan de ngan pertolongan Allah akan bertindak dengan penuh keadilan. Setelah itu beliau mem baca surah Al-fatihah hingga selesai, kemudian melanjutkan khotbahnya seraya bersabda: Surah ini turun berkenaan denganku, dan demi Allah, turun (juga) ber kenaan dengan mereka (para imam). Secara umum surah ini mencakup mereka dan secara khusus berkenaan dengan mereka. Mereka adalah para kekasih Allah yang tidak pernah merasa takut dan sedih. Ketahui lah bahwa hizbullah (tentara Allah) pasti akan menang.

Ketahuilah bahwa para musuh mereka adalah orang-orang bodoh yang sesat dan saudara-saudara setan. Mereka dengan segala kesombo ngan saling tukar menukar kebatilan di antara mereka.

Ketahuilah bahwa para pecinta mereka (Ahlul bait) adalah mereka yang disinyalir oleh Allah swt dalam kitab-Nya dengan firman-Nya: Kamu (Muhammad) tidak akan mendapati umat yang beriman kepada Allah dan hari akhir, yang mencintai orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya meskipun mereka (para penentang tersebut) adalah ayah, anak, saudara atau kerabat mereka. Mereka itu adalah orang- orang yang telah ditetapkan iman di hati mereka oleh-Nya”.

Ketahuilah bahwa para pencinta mereka (ahlul Bait) adalah orang -orang yang disebutkan dalam firman-Nya: “Orang-orang yang beri man dan tidak menodai iman mereka dengan kezaliman, akan mera sa tentram dan aman, dan mereka adalah orang-orang yang menda pat petunjuk”.

Ketahuilah bahwa para pecinta mereka (ahlul Bait) adalah orang-orang yang beriman dan tidak pernah ragu. Ketahuilah bahwa para pecinta mereka adalah orang-orang yang akan masuk surga dengan penuh ketenangan dan keselamatan, dan para malaikat datang menjumpai mereka seraya berkata: Kesejahteraan atas kalian. Kalian telah suci. Masuklah ke dalam surga untuk selama-lamanya”.

Ketahuilah bahwa para pencinta mereka adalah orang-orang yang akan mendapatkan surga dan di sana mereka akan dianugerahi rizki tanpa perhitungan.
Ketahuilah bahwa para musuh mereka (Ahlul Bait) adalah mereka (yang telah dijanjikan) untuk masuk kobaran api neraka.

Ketahuilah bahwa para musuh mereka adalah orang-orang yang akan mendengar jeritan ketakutan dari neraka jahannam yang mendidih dan melihat kobaran apinya.
Ketahuilah bahwa para musuh mereka adalah orang-orang yang disinyalir oleh Allah dalam firman-Nya :

“Setiap kali ada kelompok yang masuk neraka, mereka akan melaknat teman-teman senasib mereka……”. Ketahuilah bahwa para musuh mereka adalah orang-orang yang termaktub dalam firman Allah : “Setiap kali satu kelompok dicampakkan ke dalam neraka, para penjaga neraka akan bertanya kepada mereka: “Apakah tidak datang pemberi peringatan kepada kalian?”. Mereka menjawab: “Telah datang kepada pemberi peringatan, tapi kami mendustakannya dan kami katakan kepadanya bahwa Allah tidak pernah menurunkan sesuatu (perintah-Nya), dan kamu berada dalam kesesatan yang nyata”, ….Ingatlah, kecelakaan bagi penghuni neraka sa'ir”.

Ketahuilah bahwa para pecinta mereka (Ahlul Bait) adalah orang-orang yang takut kepada Allah sekalipun mereka dalam kesendirian (sepi), dan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

Wahai manusia! Betapa bedanya antara kobaran api dan pahala besar?!
Wahai manusia! Musuh kami adalah orang yang dicerca dan dilaknat Allah, dan pecinta kami adalah orang yang dipuji dan dicintai oleh-Nya.

Wahai manusia! Aku adalah pembawa ancaman, dan Ali pembawa janji kenikmatan.
Wahai manusia! Aku adalah pembawa peringatan, dan Ali pemberi hidayat.
Wahai manusia! Aku adalah nabi dan Ali adalah penggantiku.
Wahai manusia! Ketahuilah bahwa aku adalah nabi dan Ali imam dan washi setelahku. Dan para imam setelah dia adalah putra-putranya. Ketahuilah bahwa aku adalah ayah mereka dan mereka akan lahir darinya (Ali a.s.).

Imam Mahdi a.s.Ketahuilah bahwa imam terakhir adalah Mahdi. Ialah yang akan me nang atas segala agama. Dialah pembalas dendam atas orang-orang zalim. Dialah penakluk dan pemusnah benteng-benteng (musuh yang kokoh). Dialah yang akan menang atas semua musyrikin dan sekali gus pemberi penunjuk (hidayah) kepada mereka.
Ketahuilah bahwa dialah yang akan membalas dendam atas setiap tetesan darah para kekasih-kekasih Allah. Dialah penolong agama Allah.
Ketahuilah bahwa dialah yang dapat memanfaatkan lautan (ilmu, red.) yang sangat dalam. Dialah yang menjadi timbangan bagi setiap pemilik keutamaan sesuai dengan kadarnya dan penjelas bagi setiap yang bodoh sesuai dengan kadarnya pula. Dialah yang telah dipilih oleh Allah. Dia adalah pewaris semua ilmu dan penakluk bagi semua pahaman.
Ketahuilah bahwa dialah pemberi berita dari Tuhannya dan yang me ninggikan ayat-ayat Ilahi. Dialah orang yang mendapat petunjuk nan ko koh. Dialah yang segala pekerjaan/urusan (makhluk) diserahkan kepa danya.
Dialah yang para nabi terdahulu memberikan kabar gembira (atas kedatangannya). Dialah yang tetap ada sebagai hujjah dan tidak akan ada hujjah lagi setelahnya. Tidak ada kebenaran kecuali bersamanya dan tidak ada cahaya kecuali di sisinya.
Ketahuilah bahwa tidak akan ada orang yang menang ke atasnya dan orang yang menentangnya tidak akan tertolong. Dialah kekasih Allah di muka Bumi, penegak hukum diantara makhluk-makhluk-Nya yang   diper cayakan oleh-Nya, baik dalam keadaan tersembunyi atau tampak.

Bai'at pada Imam AliWahai manusia! Telah kujelaskan dan kupahamkan kepada kalian dan setelah aku, Allah yang akan memahamkan kepada kalian.
Ketahuilah bahwa setelah khotbahku selesai aku akan mengajak kalian untuk menjulurkan tangan kepadaku sebagai tanda bai'at dan penga kuan atasnya (Ali a.s.), dan selanjutnya menjulurkan tangan kepadanya secara langsung. Ketahuilah bahwa aku telah berbai'at kepada Allah dan Ali telah berbai'at kepadaku. Aku akan mengambil bai'at dari kalian dengan perintah Allah. (Ia berfirman): “Orang-orang yang berbai'at kepadamu pada hakikatnya mereka berbai'at kepada Allah, tangan Allah di atas tangan mereka, maka barang siapa yang mengurai tali bai'atnya, sesungguhnya ia telah berbuat sesuatu yang membahaya kan dirinya, dan barang siapa setia dengan janji yang telah diucap kannya kepada Allah, maka Ia akan menganugerahkan pahala yang besar kepadanya”.

Halal, Haram dan KewajibanWahai manusia! Haji dan umrah adalah termasuk syi'ar-syi'ar Allah. (Ia berfirman): “Barang siapa yang melaksanakan haji ke Baitullah atau melaksana kan umrah, maka tidak ada dosa baginya untuk melaksa nakan sa'i antara Shafa dan Marwah”.
Wahai manusia! Kerjakanlah kewajiban haji ke Baitullah. Tiada satu keluarga yang datang mengunjungi Baitullah kecuali mereka akan mera sa cukup bahagia, dan tiada satu keluarga yang meninggalkan kewaji ban tersebut, kecuali mereka akan menjadi terputus dan miskin.
Wahai manusia! Tiada seorang mukminpun yang melaksanakan wuquf (di Arafah, Masy'ar dan Mina) kecuali Allah akan mengampuni dosa- dosanya yang lalu hingga hari itu, dan baru setelah hajinya selesai, amalannya (dosanya, red.) akan dihitung dari awal.
Wahai manusia! Orang-orang yang melaksanakan haji, akan ditolong dan segala biaya yang mereka keluarkan akan kembali. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang berbuat kebajikan.

Wahai manusia! Laksanakanlah haji ke Baitullah dengan agama yang sempurna, perenungan dan pengertian mengenainya, dan jangan pu  lang dari haji tersebut kecuali dengan taubat dan (kemauan kuat) me ninggalkan dosa.

Wahai manusia! Dirikanlah shalat dan bayarlah zakat sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kalian. Jika waktu telah jauh berlalu dan kalian tidak mengerjakan atau lupa akan semua itu, Ali yang akan me ngambil keputusan atas kalian dan ia akan memperjelas (hukum-hukum nya) untuk kalian. Dialah orang yang dijadikan Allah sebagai kepercaya an-Nya setelah aku. Dia dari aku dan aku dari dia.

Dia dan mereka yang berasal dari keturunanku akan menjawab setiap pertanyaan yang kalian pertanyakan dan menjelaskan setiap yang tidak kalian ketahui.
Ketahuilah bahwa halal dan haram lebih banyak dari yang aku perke nalkan kepada kalian, dan tidak mungkin kuperintahkan kalian kepada kewajiban kalian dan kularang kalian dari yang diharamkan ke atas ka lian, dalam satu majlis (pertemuan). Oleh karena itu, aku diperintahkan untuk mengambil bai'at dari kalian supaya kalian menerima bahwa apa yang kuemban dari sisi Allah berkenaan dengan Amirul mukminin Ali dan para penggantinya setelahnya yang mana mereka berasal dari keturunanku dan keturunannya, adalah tugas kepemimpinan (imamah) yang hanya dimiliki oleh mereka, dimana yang terakhir dari mereka adalah Mahdi, hingga masa ia berjumpa dengan Allah (mati).

Wahai manusia! Setiap yang halal yang telah kuterangkan kepada kalian dan setiap yang haram yang kularang kalian untuk mengerja kannya, adalah hukum-hukum yang tidak pernah kulanggar dan kurubah (hukumnya sudah permanen). Ingat dan jagalah hal ini serta ingatkan lah orang lain akan halnya, dan janganlah sekali-kali kalian merubah nya.

Kuulangi pesan-pesanku. Dirikanlah shalat, bayarlah zakat dan laksa nakanlah amar makruf dan nahi mungkar. Ketahuilah bahwa amar ma' ruf yang paling tinggi (derajatnya) adalah memahami pesanku ini, dan menyampaikannya kepada orang-orang yang tidak hadir di sini, dan memerintahkan mereka untuk menerima, sebagai perintah dariku, serta melarang mereka untuk menentangnya. Karena hal ini adalah instruksi dari Allah dan dariku. Sementara amar ma'ruf dan nahi mungkar tidak akan pernah dapat dilaksanakan kecuali dengan imam maksum (ada dan bimbingannya, red.).

Wahai manusia! al-Qur'an menegaskan kepada kalian bahwa para imam setelah Ali adalah putra-putranya, dan telah kutegaskan juga bahwa mereka berasal dari keturunanku dan keturunannya. Allah berfirman dalam kitab-Nya:  “Dan Dia telah menjadikan imamah (ini) sebagai kalimah yang abadi di keturunannya”.
Dan telah kutegaskan kepada kalian (dengan sabdaku):
“Jika kalian berpegang teguh dengan keduanya (al-Qur'an dan Ahlul Bait), kalian tidak akan sesat selamanya”.

Wahai manusia! Bertakwalah, bertakwalah! Bersiap-siaplah untuk me nyongsong kedatangan hari kiamat, karena Allah berfirman: “Sesungguhnya goncangan hari kiamat, adalah sebuah peristiwa yang dahsyat”. Ingatlah selalu akan kematian, hari kebangkitan, timbangan amal, hari perhitungan di hadapan Tuhan semesta alam, dan pahala serta siksa an. Barang siapa yang berbekal kebaikan, ia akan diberi pahala sesuai dengan kebaikannya, dan barang siapa yang berbekal dosa, ia tidak akan mendapat bagian di surga.

Bai'at ResmiWahai manusia! Tidak sepantasnya kalian hanya dengan sekali menju lurkan tangan dan dalam satu waktu (untuk berbai'at denganku). Tapi Allah telah memerintahkan aku untuk mengambil pengakuan dari mulut kalian tentang apa yang telah kusampaikan berkenaan dengan Ali Ami rul mukminin dan para imam yang akan datang setelahnya dan berasal dari keturunanku dan keturunannya, sebagaimana telah kusampaikan bahwa putra-putraku berasal dari keturunannya.

Dengan ini, ulangilah apa yang kuucapkan ini:
“Kami telah mendengar. Kami akan mentaati, rela dan menerima se mua yang datang dari Tuhan kami, dan anda (Rasulullah saww) telah menyampaikan (kepada kami) tentang tugas keimamahan Ali Amirul mukminin dan para imam yang berasal dari keturunannya. Kami ber bai'at kepada anda berkenaan dengan perkara ini dengan hati, lidah, dan tangan kami. Dengan memegang teguh keyakinan ini kami hidup, dengan membawa keyakinan ini kami akan meninggal dunia, dan ber sama keyakinan ini pula pada hari kami dibangkitkan (kiamat). Kami tidak akan merubah, ragu dan mengingkari (hal itu). Dan kami tidak a kan mengingkari janji ini. Anda (Rasul) telah menasihati kami akan hal-hal yang berkenaan dengan Ali Amirul mukminin dan para imam yang berasal dari keturunan anda dan keturunannya, yaitu Hasan dan Husain serta para imam yang telah ditentukan oleh Allah setelah me reka berdua. Kami telah berbai'at kepada mereka dengan hati, jiwa, lidah dan tangan kami. Dimana setiap orang yang mampu berbai'at dengan menggunakan tangannya, maka ia lakukan hal itu, dan jika ti dak, cukup dengan berikrar dengan lisannya. Kami tidak pernah ber pikir untuk merubah janji ini dan semoga (berkenaan dengan hal ini) Allah tidak pernah melihat keraguan di hati kami.

Kami, sesuai perintahmu, akan menyampaikan perkara ini kepada sa nak saudara kami, baik yang dekat maupun jauh. Dan berkenaan de ngan ini kami menjadikan Allah sebagai saksi. Dia cukup sebagai saksi kami, dan anda juga saksi atas ikrar kami ini”.

Wahai manusia! Tahukah kalian apa yang kalian katakana ini? Sesung guhnya Allah mengetahui setiap suara dan batin seseorang. Dengan ini, barang siapa yang mendapat petunjuk, itu akan menguntungkan diri nya, dan barang siapa yang sesat, ia akan rugi sendiri. Barang siapa yang berbai'at, pada hakikatnya ia berbai'at kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka (para pembai'at).

Wahai manusia! Berbai'atlah kepada Allah, aku, Ali Amirul mukminin, Hassan, Hussain dan para Imam (yang berasal) dari keturunan mereka di dunia dan akhirat. Berbaiatlah dengan imamah yang ada di tangan mereka. Allah akan membinasakan para pengkhianat bai'at dan merah mati orang-orang yang setia dengan bai'atnya. Barang siapa yang me ngingkari bai'atnya, hal itu akan merugikan dirinya, dan barang siapa yang setia atas bai'atnya, Allah akan menganugerahkan pahala yang besar kepadanya.

Wahai manusia! Ulangilah apa yang telah kuucapkan, ucapkanlah sa lam kepada Ali sebagai Amirul mukminin dan ucapkanlah: “Kami telah mendengar dan akan mentaatinya. Ya Allah, kami mohon pengampunan dari-Mu, dan kepada-Mu kami akan kembali”.

Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pe tunjuk kepada kami (untuk mengakui imamah ini). Jika Ia tidak menga nugerahkan petunjuk-Nya, niscaya kami tidak akan mendapat petun juk”.

Wahai manusia! Keutamaam-keutamaam Ali bin Abi Thalib di sisi Allah yang telah Ia turunkan di dalam al-Qur an, tidak dapat kusebutkan dalam satu pertemuan ini. Dengan demikian, setiap orang yang membe ritahukan hal itu kepada kalian dan ia memang tahu hal itu, benarkanlah dia.

Wahai manusia! Barang siapa yang mentaati Allah, Rasul-Nya, Ali dan para Imam yang telah kusebutkan, maka ia telah mencapai kebahagi aan yang luar biasa.
Wahai manusia! Barang siapa berlomba-lomba dan lebih dahulu ber bai'at kepadanya, dan menerima wilayahnya, serta mengucap salam kepadanya sebagai Amirul mukminin, maka ia adalah termasuk orang -orang yang menang, dan hidup sejahtera di dalam kebun-kebun kenik matan.

Wahai manusia! Katakanlah sesuatu yang dengannya Allah ridha ter hadap kalian. Jika kalian dan semua orang yang ada di muka bumi ini menjadi kafir, kalian tidak akan dapat mendatangkan sedikitpun keru gian kepada Allah.
Ya Allah, demi apa yang telah kusampaikan dan perintahkan, ampunilah (dosa-dosa) semua mukminin, dan timpakanlah kemurkaan-Mu ke atas para pengingkar. Segala puji hanya milik Tuhan semesta alam.

Sumber sanad Hadis Al-Ghadir Menurut Ahlul Bayt
Tidak ada satu hadispun di kalangan muslimin yang memiliki riwayat yang dimiliki oleh hadis al-Ghadir, dan peristiwa yang terjadi berkenaan dengannya. Sanad hadis al-Ghadir sudah tentu sampai pada batas mu tawatir dan dalam jumlah yang sangat banyak.
Puluhan jilid buku telah ditulis hanya demi menjelaskan sanad hadis al-Ghadir. Khothbah al-Ghadir dan peristiwa penting ini dalam sejarah Islam memiliki seratus dua puluh ribu saksi dan pendengar, dan setiap orang dari mereka, menukil peristiwa tersebut dalam jumlah yang layak diperhatikan. Dengan adanya tekanan dan ancaman dari pihak pengu asa waktu itu, mereka masih tetap menukil bagian-bagian penting dari khotbah tersebut. Para ilmuwan, tokoh politik, dan sejarah Islam, sering kali dalam berbagai kesempatan, memaparkan peristiwa tersebut dan menjadikannya sandaran.[islamalternatif.net]

Referensi:

Referensi-referensi Syi'ah dan Ahlussunnah yang menukil hadis al-Ghadir atau bagian-bagian penting darinya atau yang menukil peristiwa.
Al-Ihtijâj, karya Al-Thabarsi, juz 1, hal. 66.
Al- Shirâtul Mustaqîm, karya Syeikh Ali bin Yunus al-Bayadhi, juz 1, hal.301.
Al-'Adadu al-Qawiyah, karya Syeikh Ali bin Yusuf al Hilli, hal. 169.
Al-Tahsîn, karya Sayyid bin Thawus, hal. 454.
'Abaqâtul Anwâr, karya Mir Hamid Husain al-Hindi, jld.: Ghadir.
'Awâlimul 'Ulûm, karya Syeikh Abdullah al-Bahrani, juz 15, hal. 307.
Raudhatul Wâ'izhîn, karya Ibnu Fattaal al-Naisyaburi juz 1, hal. 89.
Al-Ghadîr, karya Allamah al-Amini juz 1, hal.12-151, dan hal. 294-322. (Buku ini menukil sekaligus meneliti sanad-sanad hadis al-Ghadir, baik yang berasal dari buku-buku Syi'ah maupun Ahlussunnah)

Buku-buku Ahlussunnah
Tarikh al-Khathib al-Baghdadi, juz 8, hal. 290.
Al-Durrul Mantsur, karya as-Suyuthi, juz 2, hal. 259.
Al-Bidayah wan Nihayah, karya Ibnu Katsir al-Dimasyqi, juz 5, hal. 209 dan 214.
Usdu al-Ghabah, karya Ibnu Atsir, jus 3, hal. 307 dan juz 5, hal 205.
Asnal Mathalib, karya Syamsuddin al Jazri, hal. 4.
Yanabi’ul Mawaddah, karya al-Qunduzi al-Hanafi, hal. 40.
Al-Ma'arif, karya Ibnu Quthaibah ad Diynuri, hal. 291.
Musnad Ahmad bin Hambal, juz 4 hal. 281.
Sunan Ibnu Majah, juz 1, hal. 28-29.
Khash'ishun Nasa'i, hal. 16.
Al-Manaqib, karya al-Kharazmi, hal. 130.
Tarikhul Khulafa’, karya al-Suyuthi, hal. 114.
Tafsir at-Thabari, juz 3 hal. 428.
Al-Fushulul Muhimmah, karya Ibnu Shabagh al-Maliki, hal. 25.
Al-Tafsir Al-Kabir, karya Fakhruddin al-Razi, juz 3, hal. 636.
Kanzu al-'Ummal, juz 6, hal. 398.
Majma'uz Zawaid, karya Hafizh al-Haitsami, juz 9, hal. 106.
Al-Ishabah, karya Ibnu Hajar, juz 1, hal. 372.
Nawadirul Ushul, karya at-Turmudzi.


SEJARAH PERJUANGAN IMAM ALI AS: http://www.youtube.com/watch?v=j3ParUemvKY

http://www.al-hadj.com
http://www.khamenei.ir
http://www.leader.ir
http://www.wilayah.org
http://www.al-shia.org/html/id/index.htm
 NASIB PERJUANG ACHEH - SUMATRA