Kamis, 27 April 2017

MAHMOUD AHMADINEJAD ADALAH PROTOTYPE KEPEMIMPINAN RASULULLAH




RASULULLAH DAN IMAM ALI MEMERINTAH
SEUMUR HIDUP
ARTINYA TIDAK MUNGKIN NEGARA DIPIMPIN PIHAK LAIN SELAGI BELIAU MASIH HIDUP SEBAB ITU ADALAH KEPEMIMPINAN YANG HAQ DARI ALLAH SENDIRI
ALANGKAH JAYANYA REPUBLIK ISLAM IRAN ANDAIKATA AHMADINEJAD MENJABAT PRESIDEN SEUMUR HIDUP SEBAB BELUM ADA DUANYA PRESIDENT
KETELADANAN RASULULLAH DAN IMAM 'ALI
DI DUNIA DEWASA INI


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ahmadinejad lahir dari seorang Ibu yang bersuamikan seorang pandai besi. Sejak kecil ia dididik dengan sikap tegas, tegar, dan penuh martabat. Ahmadinejad lahir pada tanggal 28 Oktober 1956. Masa kecil dihabiskanya di desa Aridan, dekat kota kecil Gamsar, sekitar 100 km dari Teheran, Ibukota Republik Islam Iran.

Ketika berusia setahun Mahmoud Ahmadinejad pindah ke Iran bersama enam sau daranya yang lain. Kehidupan yang sederhana memoles keperibadiannya yang santun dan apa adanya. Karena ketertarikannya pada dunia teknik maka Mah moud Ahmadinejad melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Amran pada tahun 1975 dan memilih jurusan Arsitektur. Di kampus itulah kesadaran kritis dan militansinya di bentuk.

Ketika di Kampus, Ahmadinejad menjadi pengikut setia aktivis gerakan mahasiswa yang bergaris ideologi ajaran Imam Khomeini. Sejak saat itu ia menjadi pengikut se tia Imam Khomeini, baik dalam prilaku maupun prinsip politiknya sampai sekarang.

Ahmadinejad turut terlibat dalam banyak gelombang protes terhadap  kekuasaan Syah Reza Pahlevi yang korup dan tunduk kepada kepentingan Amerika. Puncak nya Ahmadinejad menjadi orang yang terlibat dalam kelompok pengepungan dan penyanderaan kedubes AS di Iran. Karena Ia tahu bahwa kedutaan itu hanya to peng dari sebuah institusi yang bernama CIA. Sejak saat itu Ahmadinejad paham bahwa biang permasalah dunia adalah kekuasaan keji Amerika Serikat yang suka ikut campur dalam urusan dalam negeri negara lain.

Gelombang protes semakin meningkat dari rakyat dan mahasiswa, meledakkan re volusi besar yang dikomandoi sang Imam besar Ayatullah Imam Khomeini, yang a khirnya membuat Syah Reza Pahlevi terpaksa melarikan diri ke luar negeri. Setelah itu, Iran langsung kembali ke tangan ulama yang tetap memegang teguh sikap anti Amerika yang selalu jadi biang masalah dunia.

Melihat perlakuan rakyat Iran dan mahasiswa seperti itu, Amerika tidak tinggal diam. Melalui muslihat dan kelicikan tingkat tinggi, Amerika memprovokasi Saddam Husein bahwa revolusi Islam Iran yang dikomandai para ulama sangat berpotensi mengan cam keberadaan negara Irak. Maka terjadilah perang Irak – Iran yang berjalan begitu panjang, Imam Khomaeni memanggil putera-putera Iran terbaik untuk pergi ke medan perang. Pemanggilan yang menyentuh tersebut membuat Ahmadinejad re la meninggalkan profesinya sebagai dosen untuk berangkat pergi ke medan pe rang di bagian barat Iran. Cita-cita mati Syahid membuat Ahmadinejad dikenang sebagai seorang pemberani yang tak kenal rasa takut. Keahliannya berperang membuat dirinya dipercaya untuk memegang beberapa operasi militer yang dila kukan di Kirkuk, Irak.

Ketika perang usai Ahmadinejad kembali lagi ke kampus menjadi dosen karena pa ra mahasiswa sudah sangat merindukannya. Di samping berprofesi sebagai dosen, Ahmadinejad juga menjabat sebagai staf ahli kebudayaan dari kementerian pendi dikan tinggi di Iran. Sebelum itu jabatan politik usai perang adalah menjadi wakil gu bernur, kemudian gubernur Maku dan Khoy. Kepribadian dan kesantunannya yang membuat Ahmadinejad terpilih sebagai gubernur Provinsi Ardabil dari tahun 1993 sampai Oktober 1997. Selama menjabat banyak prestasi yang menakjubkan ber hasil diraih Ahmadinejad. Ketika gempa menggetarkan Iran dengan cekatan Ah madinejad berhasil merekonstruksi 7500 unit rumah penduduk yang hancur dalam waktu 7 bulan.

Saat menjabat sebagai walikota Taheran, Ahmadinejad mendapat penghargaan dari dunia Internasional sebagai 65 Walikota Terpilih Dunia. Ahmadinejad selalu ma suk kantor pukul 06. 00 pagi sampai pukul 24. 00 dan menghabiskan waktu untuk membereskan semua urusan warga kota. Bahkan dia hanya sekali tidak masuk kerja karena sakit, itu pun hanya setengah hari.

Sebagai walikota kehidupannya sangat sederhana, hanya memiliki mobil berusia 30 tahun, rumah berusia 40 tahun dengan lebar 175 meter persegi dan berada diper kampungan distrik kelas bawah di Taheran Timur. Memiliki dua rekening, tetapi yang satu kosong, sedangkan lainnya digunakan untuk menerima gaji mengajarnya.

Ketika ada tamu datang ke rumahnya dan disuguhkan minuman yang tanpa es ma ka sang tamu bertanya, kenapa tidak pakai es? Pembantu yang menyusuhkan itu bilang: lemari es rusak dan belum ada uang untuk memperbaikinya. Bahkan pernah suatu hari Ahmadinejad menegur anaknya yang terlalu lama mengakses internet, karena dirinya tak cukup banyak uang untuk membayarnya.

Ketika listrik mati di Iran maka sejumlah pegawai membawakan mesin pemanas ke rumahnya. Ahmadinejad menolak dengan berkata: ”Kalau rakyatku dan kaum mus tadh’afin menggigil kedinginan, mengapa pula aku harus bersenang-senang de ngan mesin pemanas ini.

Saat terpilih menjadi presiden kalimat pertama yang diucapkannya ”Saya bukan lah presiden, saya adalah pelayan rakyat.” Kemudian menghimbau kepada masya rakat untuk tidak memasang ucapan iklan selamat sekaligus melarang fotonya dipasang di semua kantor.

Pendidikan gratis untuk sekolah pemerintah, dari SD hingga perguruan tinggi meru pakan salah satu kebijakan yang ditempuh, disamping kebijakan perumahan un tuk mereka yang miskin. Rumah untuk mereka yang miskin sekaligus tahan gempa adalah kebijakan politik pemerinatahn Iran di bawah pimpinan Ahmadinejad .

Ahmadinejad adalah presiden yang kritis, berani, dan tegas. Ia tetap memperta hankan pembangunan uranium walaupun banyak tekanan Internasional yang me nganggap bahwa Iran akan membuat nuklir dan mengancam perdamaian dunia.

Penasehat Presiden Ahmadinejad, Muhammad Ali Takshiri, mengungkapkan kebu sukan masyarakat Internasional katanya: ” Dunia sedang terpecah. PBB yang seha rusnya menjadi penjaga perdamaian, tidak bisa menjalankan tugasnya. Amerika ti dak bisa membuktikan langkah pengayaan Uranium yang jadi keputusan politik pe merintahan Iran sebagai kekeliruan. Amerika sudah tahu membesar-besar masalah ini melalui media massa.

Mengenai hal tersebut Ahmadinejad berkata; ”Kami sama sekali tidak mengingin kan ketegangan hubungan di dunia, bahkan kami mendambakan perdamaian dan ketentraman di dunia. Akan tetapi, kami tidak berhak menerima pemaksaan.”

Saat melawat pertama kali keluar negeri, Ahmadinejad terlebih dahulu menda tangi markas Besar PBB yang berkedudukan di New York. Ia menyampaikan berba gai usulan mengenai tata dunia baru yang menurutnya lebih berprinsip keadilan, kesetaraan, spiritualitas dan penghapusan diskriminasi. Selain itu, mengkritik  hak ve to pada segelintir negara adi daya yang menurutnya merupakan cerminan dis kriminasi di tubuh PBB.  Ahmadinejad berkata: ”Tabiat barat dari dulu sampai seka rang ingin menguasai dunia dan menjadikan banyak negara sebagai jajahan. Kita bisa melihat banyak negara diktator, tetapi karena mereka kawan, Barat dan Ame rika tetap saja melindunginya. Bahkan mereka menganggapnya sudah menerap kan demokrasi.”

Presiden Partai Malaysia (PAS), berkomentar tentang Ahmadinejad: ”Orang geram kepada Mahmoud Ahmadinejad sebab dia yang perintah dunia, bukan dunia yang memerintahnya. Amerika tidak tahu jalan berfikir semacam ini. Ini menunjuk kan pikiran keliru presiden PAS Malaysia sama kelirunya macam presiden PPP Indo nesia yang menggunakan lavel Islam tetapi sepakterjangnya tidak Islami.


KETELADANAN RASULULLAH HANYA BARU KITA SAKSIKAN PADA DIRI PRESIDEN REPU BLIK ISLAM IRAN, MAHMOUD AHMADINEJAD.

Barulah kini kita saksikan kepemimpinan Rasulullah muncul kembali di Republik Islam Iran dibawah kepemimpinan Mahmoud Ahmadinejad. Saya gagal memahami ke napa di RII kepemimpinan itu hanya berlaku dalam kurun waktu 4 tahun dan maksi mal 2 kali 4 tahun, sementara Rasulullah dan penerusnya baik yang ditunjukkan be liau maupun yang dipilih rakyat, memimpin selama hidup kecuali dilengserkan rak yatnya yang sadar akibat penyelewengan kekuasaan yang sudah mencapai kli maksnya.

Mengapa kita menggarisbawahi kepemimpinan Ahmadinejad?
Realitanya Nabi muhammad memilih kehidupan yang sangat sederhana sungguh pun Allah swt telah mengutuskan Malaikat untuk menanyakan beliau apakah mengi ngin kan kerajaan macam Nabi Sulaiman tanpa dikurangi sedikitpun haknya diakhi rat ke lak? Nabi menjawab bahwa beliau lebih senang hidup "Lapar satu hari dan ke nyang dihari lainnya".

Beliau menjelaskan bahwa saat lapar beliau dapat merasakan bagaimana pende ritaan orang-orang miskin hingga beliau berdaya upaya untuk membebaskan me reka dari "belenggu penindasan" yang datang dari penguasa yang menjauhkan mereka dari pembendaharaan Dunia (baca bahwa milik negara sama dengan mi lik Rakyat tetapi dibawah kepemimpinan hypocrite hanya digunakan sebagai selo gan ko song belaka). Disaat beliau kenyang, beliau dapat merasakan bagaimana nikmat nya anugerah Ilahi.

Ketika Imam Ali memimpin komunitas Islam "gudang baitalmal" dibuka dan dibagi kan kepada seluruh rakyat, sama jumlahnya tanpa pandang bulu. Demikian juga gaji bulanan yang membuat sebahagian 'pembesar' bawahannya membelot de ngan alasan yang tidak masuk akal. Ketika pembesar itu ditanyakan kenapa mem belot, mereka menjawab bahwa Imam tidak bijak sana dimana menurut pembelot tersebut seharusnya Imam bermusyawarah dengan mereka ketika mengambil su atu keputu san. Mereka juga menuduh Imam menghina mereka dimana gaji mere ka disamakan dengan rakyat yang yunior.

Imam menjawab: "Kalau ada hal yang tidak kuketahui hukumnya baru kuajak kali an bermusyawarah. Aku menyaksikan sendiri Rasulullah tidak pernah membedakan hak rakyatnya baik kepada senior maupun yunior"

Nampaknya kebiasaan yang ditempuh Umar membedakan para senior dan yunior yang tidak dipraktekkan zaman Nabi dan Abubakar, dilanjutkan oleh Usman hing ga para senior sudah terbiasa hidup lumaian dalam kurun waktu yang lama (baca priode Umar dan Usman). Tidak pernah mereka duga bahwa Imam Ali akan me ngembalikan persis sebagaimana diterapkan Rasulullah sendiri.

Para senior itu adalah Talhah bin Ubaidillah dan Zbubair bin Awwam cs. Mereka akhirnya masuk "perangkap" Muawiyah bin Abi Sofyan bin Harb.

 Akhirnya kepemimpinan garis keturunan Rasulullah yang digugat sebahagian 'para Senior' yang dianggap bertentangan dengan paham 'demokrasi', diserobot oleh keturunan Abu Sofyan bin Harb yang ternenal dengan nama "Bani Umaiyyah" dima na para pengikut Ahlulbayt dianggap manusia kelas dua. Mereka tidak mampu ber pikir bahwa kedaulatan Allah dan Rsulnya tidak dapat dinafikan oleh kedaulatan rakyat (demokrasi). Kedaulatan rakyat yang benar adalah kedaulatan yang ber platformkan kedaulatan Allah. Saat itulah kalimat "fi sabilinnas sama dengan fi sabilil lah", dimana "Ummah dan Imamah" berada pada poros Allah dan Rasulnya (Ali Sya riati - Ummah dan Imamah). Realitanya fenomena tersebut baru kita saksikan diba wah kepemimpinan Dr Mahmoud Ahmadinejad Iran)

Apa yang membuat Zubeir cs berobah sepak terjangnya, dimana dulunya beliau pengikut setia Imam Ali? Jawabnya "materi". Manusia kerap dicoba Allah swt de ngan tahta, harta dan wanita (3 ta)

Kebanyakan politikus jaman kita ini mengira bahwa kewibawaan pemimpin terletak pada harta (baca mobil mewah, Rumah luck (istana), gaji tinggi dan pakaian atau penampilan yang mentreng. Realitanya Ahmadinejad mampu menafikan ke empat faktor tersebut.

Pertama Ahmadinejad tidak mengambil gaji sebagai presiden. Beliau hanya hidup dengan honor mengajar di suatu University sekitar 2,5 juta rupiah perbulan. Adakah pemimpin lainnya yang mampu berbuat macam Ahmadinejad? Akankah calon presi den Iran kali ini juga tidak mengambil gajinya? Mari kita "wait and see"

Ahmadinejad tinggal dirumah warisan orang tuanya yang sangat sederhana dan menolak pindah kerumah mewah 'tawaran negara', sebagaimana lazimnya buda ya yang menyimpang dari budaya Rasulullah dan para Ahlulbaytnya sendiri.

Ahmadinejad tidak mau menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan pribadi nya, apalagi helikopter pribadi macam kebanykan presiden lainnya. Kendaraan pri badinya mobil merek Paygon buatan tahun 1966, namun akhirnya dilelang buat ka um mustadhafin.

Ahmadinejad berpakaian yang sangat sederhana (baca pakaian rakyat). Beliau masih sering menggunakan sepatu bolong yang sepertinya dianggap mustahil bagi presiden negara manapun sekarang ini.

Ahmadinejad tidak makan makanan mewah dan mampu menahan diri dari maka nan yang mewah. Bayangkan bagaimana isterinya membara ransum kekantor presi den dan Ahmadinejad makan dengan nikmatnya, sementara di kebanyakan nega ra lain tingkat Camat saja hampir tidak lagi makan makanan buatan isterinya tetapi terbiasa makan diwarung-warung mewah.

Ahmadinejad, Contoh Pemimpin yang Tidak Takut Ancaman.
Saat berpidato di Libanon beliau tidak menggunakan podium jaminan teror tetapi memilih berdiri di tempat terbuka dan realitanya beliau selamat. Saat dirinya ber kunjung ke kota pesisir selatan Bandar Abbas, ada rekaman video berita tersebut ke mudian diunggah oleh seseorang di situs youtube. Dalam sehari, sedikitnya 200 ribu orang sudah menontonnnya. Dalam video itu, Ahmadinejad tampak berdiri dengan kepala menyembul di atap mobilnya. Beberapa orang dalam kerumunan itu tam paknya pendukung presiden dan ingin menjabat tangannya.

Mobil berjalan melalui jalan di tengah lalu lintas yang padat, dikelilingi oleh penja ga. Laju mobil terhenti ketika sekelompok orang menahannya. Seorang pria mulai berteriak berulang-ulang, “Ahmadinejad, aku lapar!”. Para penjaga dan orang-o rang di sekitarnya kemudian bersalawat. Pasukan Garda Revolusi juga berteriak pa da kerumunan, “Kembalilah!”

 Hal ini semakin menegaskan sosok Ahmadinjead sebagai seorang pemimpin yang tidak takut ancaman. Banyak tulisan yang menggambarkan hal tersebut, namun ba gi sebagian orang mungkin akan dinilai sebagai mitos atau sesuatu yang terlalu di besar-besarkan oleh pendukung Ahmadinejad. Kini justru pihak baratlah yang se cara tidak langsung ikut menegaskan hal itu. Perlu kita pertanyakan, mungkinkah hal tersebut terjadi dan dilakukan oleh presiden negara-negara lain? Sangat sulit me ne mukan contoh yang lain. Mungkin Evo Morales (Presiden Bolivia) dan Hugo Chavez (Presiden Venezuela) adalah sosok yang relatif mirip Mahmoud Ahmadi nejad, tetapi tidak banyak informasi yang menguatkannya. Sementara presiden-presiden lain hanya melakukannya pada saat kampanye pencalonannya, bukan pada saat menjabat. Setelah itu seorang presiden adalah seorang figur yang seperti menara gading, yang tak terjangkau oleh rakyatnya. Komunikasi presiden dengan rakyatnya hanya melalui media, baik elektronik maupun cetak, yang sekaligus digunakan sebagai media pencitraan.

Kita cukupkan sampai disini saja kepemimpinan Rasulullah saww yang baru mampu diteladani bangsa Iran, Mahmoud Ahmadinejad, semoga paska Ahmadinejad akan muncul 'Ahmadinejad-ahmadinejad' lainnya. Andaikata kali ini tidak ada yang mam pu macam Ahmadinejad, semoga 4 tahun kemudian rakyat mayoritas akan me nampilkan kembali Mahmoud Ahmadinejad hingga RII tetap jaya, Aamin ya Rabbal 'aa lamin.


(angku di Tampok Donja; Acheh - Sumatra)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar