Sabtu, 06 Mei 2017

TANDA - TANDA KEMUNCULAN IMAM MAHDI (2)




TANDA - TANDA KEMUNCULAN IMAM MAHDI (II)
BY
Ayatullah Ibrahim Amini

Pengantar Redaksi :
Sebagai upaya berkhidmat kepada Islam dan kaum Muslimin redaksi meneruskan tema seputar kemunculan Imam Mahdi as. Insya Allah, dengan izin Allah, tulisan ini akan dimunculkan dalam edisi-edisi selanjutnya. Dukungan pembaca senantiasa kami harapkan dan moga ikhtiar kecil ini diridhai oleh Shahibuzzaman, Al-Mahdi Al-Muntazhar as. Amin.

Tanda-tanda Kemunculan Imam Mahdi (II)
Ayatullah Ibrahim Amini
Pertemuan dimulai di rumah Dr Jalali. Diskusi ini diadakan guna memenuhi rasa penasaran tentang sejumlah isu yang berhubungan dengan topik Imam Keduabelas (as) yang diangkat, didiskusikan , dan dianalisis secara kritis dalam bagian yang bergerak lebih jauh. isu penting berikut adalah nasib umat lain di bawah pemerintahan Al-Mahdi.

Apakah Mayoritas Manusia di Bumi akan Dibunuh ?

Ir Madani : Sebagaimana Anda tahu kaum Muslimin saat ini adalah kaum minoritas di dunia. Sedangkan mayoritas yang cukup besar yang mendiami planet ini adalah non-Muslim. Kaum Syi'ah adalah juga minoritas kalau dibandingkan dengan mazhab Islam lainnya. Di kalangan Syi'ah sendiri, pasti bisa ditunjuk dengan segala kejujuran, masih banyak pelaku maksiat dan orang-orang yang menyimpang. Dengan berpijak pada hal-hal yang bergerak di masyarakat, di samping beberapa deduksi analogis, kawasan agama ini di dunia adalah tidak mungkin berubah secara drastis. Adalah mungkin menduga bahwa pada saat ketika Al-Mahdi muncul, kaum Syi'ah masih tetap minoritas. Pertanyaan saya adalah : Apakah logis dan dapat dipercaya guna menjamin bahwa mayoritas penduduk dunia akan gampang menyerah dan tidak akan melawan ketika mereka dieliminasi oleh pasukan Imam Zaman ? Lebih jauh, jika mayoritas penduduk dunia akan dibunuh, lantas bumi ini akan tampak seperti kuburan massal. Apakah ini berarti bahwa kaum Syi'ah akan memerintah kuburan besar ini ?

Tn Hosyyar : Sebenarnya kita tidak mempunyai informasi yang cukup tentang dunia masa depan. Kita tidak dapat berspekulasi tentang masa depan berdasarkan masa lalu. Perkiraan kaum Muslimin akan situasi sekitar kondisi manusia adalah bahwa ke manusiaan telah ada dalam aras kesempurnaan dalam pengertian kapabilitas dan mentalitas. Bersama revolusi Al-Mahdi, bahkan mereka akan lebih siap menerima kebenaran.

Acapkali kita mendengar bahwa kaum intelektual di Timur dan di Barat telah me nyadari bahwa tradisi dan agama mereka sendiri tidak mempunyai kemampuan memuaskan kesadaran mereka. Pada saat yang sama, kehausan alamiah untuk me nyembah Allah dan untuk mencari suatu agama belum sepenuhnya memuaskan dan tidak memberikan kepada mereka kedamaian. Mereka mencari suatu agama yang bebas dari segala jenis kepercayaan takhayul dan yang menyimpang, dan pemilik kekuatan spiritual dapat memberikan kepada mereka dengan makanan yang memuaskan. Adalah dengan menjaga hal ini pencarian manusia akan jalan yang dapat memuaskan pertanyaan spiritual di mana ia dapat berspekulasi ten tang perjalanan masyarakat manusia masa depan menuju penemuan kebenaran pengetahuan Islam serta keabadian ajarannya. Pada noktah tersebut, hal itu akan menjadi bukti bagi mereka bahwa satu-satunya akidah yang merespon secara po sitif atas kebutuhan batin dan menjamin kebahagian fisik dan mental adalah Islam.

Sayangnya, kita tidak dilengkapi dengan baik, makna keberanian dan kekayaan, guna menginformasikan kepada manusia di pelosok dunia akan kebenaran Islam dan ajaran sucinya. Namun, pencarian manusia akan kebenaran, pada satu sisi, dan syariat Islam yang ditetapkan dengan baik, di sisi lainnya, pada akhirnya akan membiarkan masalah selesai dengan sendirinya. Pada saat yang tepat, penduduk dunia akan memeluk ajaran Islam dengan berbondong-bondong, menjadikan mere ka kaum mayoritas.

Lagipula, berdasarkan syarat yang berlaku umum pada waktu kemunculannya, o rang dapat berspekulasi bahwa ketika Al-Mahdi yang dijanjikan muncul dan me nampilkan kebenaran Islam kepada dunia, memberitahukan kemanusiaan tentang revolusi Islam dan aspek-aspek reformatif, sejumlah besar manusia akan menerima Islam. Dengan demikian, mereka akan menyelamatkan nyawa mereka sendiri dari pembunuhan. Karena, di satu sisi, mereka pasti menyempurnakan kemampuan me reka untuk merasakan kebenaran agama dan, di sisi lain, mereka pasti menyaksikan keajaiban yang dilakukan oleh Imam Zaman, Lagipula, mereka akan menjumpai kondisi-kondisi sosial yang luar biasa dan tak dapat dipahami, dan seruan dari pemimpin revolusi akan sampai ke telinga mereka. Situasi ini akan mengarahkan beribu-ribu dan beribu-ribu manusia memeluk Islam di tangan Al-Mahdi, dengan demikian, menyelamatkan diri mereka sendiri dari kehancuran.

Mengenai orang-orang yang bertahan pada kemusyrikan mereka setelah tanda-tanda ini, Ahli Kitab yakni Yahudi dan Kristen, akan terus menerima perlindungan dari pemerintahan Islam. Kaum kafir pendosa dan menyimpang akan dibunuh oleh penegak keadilan universal, Al-Mahdi. Jumlah dari kelompok kedua, oleh karena nya, tidak signifikan.

Ajaran-ajaran Islam akan Disebarkan ke Seluruh Dunia dari Qumm

Dari hadis yang diriwayatkan oleh Ahlul Bait hal itu muncul bahwa dalam masa de pan yang tak lama lagi pemapanan ajaran Syi'ah, telah terkuasai lebih baik dari pada sebelumnya di mana ajaran-ajaran Ahlul Bait dalam persoalan-persoalan akidah dan amal, akan keluar dari keadaan yang kacau, menggembleng dirinya sendiri dengan teknologi komunikasi modern, dan mulai mencapai kepada manusia di seluruh pelosok dunia dengan informasi yang tepat tentang ilmu Alquran dan Islam. Mereka akan memperkenalkan kembali ajaran-ajaran Islam yang menjamin kebahagiaan manusia dan akan menekankan faktor-faktor yang menegaskan ke unggulan dan kemajuan Islam. Dengan cara ini mereka akan menyiapkan jalan un tuk kemunculan Imam Keduabelas - 'alaihi salam. Semoga hari itu semakin dekat !

Dalam salah satu hadisnya Imam al-Shadiq berkata :

Segera kota Kufah akan kosong dari orang-orang beriman. Pengetahuan [agama] akan menghilang dari daerah itu bagaikan seekor ular yang menghilang dari sarang nya masuk ke dalam bumi [tanpa meninggalkan jejak apapun]. Kemudian ilmu aga ma akan muncul kembali di kota yang disebut Qumm. Kota tersebut menjadi harta karun ilmu agama dan keutamaan. Dari sana akan menyebar luas ke seluruh dunia, sepenuhnya menghilangkan kebodohan dalam persoalan-persoalan agama di an tara kaum lemah, termasuk kaum wanita [yang akan mendukung proses ini dengan mempelajari lagi ajaran Islam].

Ini akan berlangsung dekat dengan kemunculan Al-Qa'im kami. Dengan cara ini, Allah menjadikan Qumm dan para penduduknya sebagai pengganti hujjah-Nya. Jika ini tidak terjadi, bumi akan tenggelam, membenamkan penduduknya, dan di bumi tidak ada hujjah. Ilmu agama akan melintasi bangsa-bangsa dari Qumm dan hujjah Allah akan diterima manusia dengan cara sedemikian sehingga tak seorang pun di bumi yang belum mendengar ajaran Islam dan kebijaksanaannya. Menyusul keadaan ini terjadi Al-Mahdi pun akan bangkit. Hukuman Allah dan siksaan-Nya akan siap dilaksanakan, karena Allah memastikan balasan-Nya hanya ketika manu sia telah menolak hujjah-Nya. 1

Dalam hadis lain, Imam as berkata :

Allah menjadikan kota dan para penduduknya untuk berperan sebagai hujjah (buk ti) terhadap seluruh tempat lainnya. Dia akan menjadikan Qumm juga sebagai huj jah yang mengatasi tempat-tempat lain, dan melalui penduduknya Dia akan menja dikan suatu argumen terhadap mereka, termasuk manusia dan jin, yang menolak hujjah Eksistensi-Nya. Allah tidak akan menghinakan dan mencemarkan kota Qumm dan penduduknya; sebaliknya mereka akan selalu menikmati rahmat dan pertolo ngan Allah.

Beliau meneruskan perkataannya :

Agama dan kesalehan di Qumm, semakin berkurang, tidak menarik perhatian ma nusia. Bukankah ini keadaan bahwa mereka keduanya - Qumm dan Kufah - akan berperan sebagai hujjah Allah dan penduduknya pasti musnah, dan pasti tidak bukti Ilahi bagi sebagian dunia. Lagipula, langit pasti tidak menyisakan keamanan dan pasti tidak ada peringatan yang diberikan kepada manusia. Qumm dan penduduk nya akan tetap kebal dari semua malapetaka. Segera akan datang suatu masa ketika Qumm dan para penghuninya akan menjadi hujjah bagi eksistensi Allah bagi seluruh dunia. Hal ini akan terjadi selama kegaiban al-Qa'im kami sampai ia muncul. Jika ini tidak terjadi, maka bumi akan menenggelamkan penduduknya. Malaikat Allah akan menghilangkan semua nestapa dan bencana dari penduduk Qumm. Se tiap agresor yang melakukan serangan atas Qumm akan dibinasakan oleh orang-orang yang berperang melawan para agresor ini. Lebih jauh, mereka akan ditimpa bencana yang menyusahkan atau akan berhadapan dengan lawan yang kuat. Se bagaimana para agresor ini melupakan Allah, maka Allah pun akan menjadikan mereka lupa akan Qumm dan penduduknya. 2

Imam Ali bin Abi Thalib as memprediksikan hal-hal berikut tentang Qumm :

Akan ada seorang laki-laki dari Qumm yang akan menyeru manusia kepada kebe naran. Sebagian orang akan memenuhi panggilannya dan akan mengelilinginya ba gaikan potongan-potongan besi [yang ditarik oleh magnet]. Angin yang kuat tidak mampu menggeserkan mereka dari tempatnya. Mereka tidak akan letih dan gentar oleh peperangan. Mereka tidak percaya kepada siapapun selain Allah. Akhirnya ke menangan adalah untuk mereka yang bertakwa.3

Dr Jalali : Anda telah memprediksikan bahwa kaum Muslim akan menjadi mayoritas di masa depan. Spekulasi ini ditentang oleh beberapa hadis berikut. Misalnya, Nabi diriwayatkan telah berkata :

Kelak akan datang suatu zaman ketika tidak ada sesuatupun dari Alquran kecuali ayatnya saja. Dan tidak ada yang bertahan dalam Islam kecuali namanya. Ada orang-orang yang dipanggil Muslim, namun mereka sangat jauh dari Islam. Mereka membangun masjid-masjid yang megah; namun hampa dari petunjuk.4

Tn. Hosyyar : Dalam hadis-hadis semacam itu Nabi belum memprediksikan lebih jauh rincian khusus bahwa akan ada suatu masa di mana kebenaran Islam akan pudar dan itu tidak lebih daripada sekadar gambaran yang tersisa; dan bahwa, meskipun mereka Muslim, mereka jauh dari kebenaran Islam. Namun, prediksi ini pun sesuai dengan mayoritas Muslim, karena adalah mungkin bahwa meskipun Muslim, mereka hanya sedikit dipengaruhi oleh kebenaran dan spiritualitas Islam. Malahan debu te bal inkonsistensi dan tradisionalisme kuno yang pasti hinggap pada Islam akan dibas mi oleh keberadaan pasti dari Imam Keduabelas, yang akan meletakkan pondasi bagi pembaruan bangunan agama. Dalam hal ini patut diingat kembali hadis Nabi yang mengatakan :

Aku bersumpah demi Zat yang di tangan-Nya nyawaku bahwa Islam dan kaum Mus lim akan selalu bertambah, sedangkan kaum kafir dan mereka yang menyekutukan Allah dengan yang lain (musyrikin) akan berkurang.

Lantas beliau menambahkan :

Aku bersungguh-sungguh menyatakan bahwa kapanpun malam tiba agama ini akan sampai. 5

Adalah cukup untuk menunjukkan bahwa, pertama, diprediksikan sebelum Imam Ke duabelas muncul masyarakat Muslim akan mencapai kedudukan mayoritas. Kedua, ketika ia muncul banyak orang akan memeluk Islam karena aras kesempurnaan manusia pasti mencapai kadar tersebut yang akan meneruskan manusia untuk me nerima kebenaran Islam, sebagaimana banyak hadis meriwayatkannya. Dalam ha dist berikut Imam al-Baqir telah berkata :

Ketika al-Qa'im kami muncul, Allah akan 'menyentuhkan' rahmat kepada kepala makhluk-makhluk-Nya, sehingga akal mereka menjadi sempurna, dan mampu me realisasikan mimpi-mimpi mereka dengan akalnya itu.6

Imam Ali bin Abi Thalib as berkata :

Di Hari Akhir dan hari-hari bencana dan kejahilan manusia, Allah akan mengangkat seseorang dan akan menolongnya serta melindungi para pengikutnya melalui para malaikat. Allah akan membantunya melalui tanda-tanda yang menakjubkan dan akan memberinya kejayaan di atas semua penduduk dunia, baik mereka suka atau pun tidak, mereka akan memeluk agama yang sejati. Dia akan memenuhi bumi de ngan keadilan dan persamaan, kecerdasan dan rasionalitas. Jarak antara tempat-tempat semakin susut baginya dengan cara sedemikian sehingga tidak ada orang kafir yang akan tersisa kecuali akan dibawa kepada keimanan [oleh orang yang diangkat Allah], dan tiada satu pelaku maksiat pun yang akan tersisa melainkan ia akan menjadi saleh.7

"Musuh-musuhmu akan Saling Menghancurkan"

Persoalan lain yang membantu memecahkan persoalan yang diajukan oleh Ir Mada ni adalah bahwa kondisi umum dunia, kemajuan dalam penemuan-penemuan ilmi ah yang berbahaya, dan perlombaan bersenjata antara bangsa Barat dan Timur, di samping kebangkrutan moral umum dalam kemanusiaan, membolehkan kita untuk mengantisipasi di mana kekuatan adidaya, termasuk Yahudi dan Kristen, akan men dorong satu sama lain dalam aktivitas perseteruan, dan akan menghancurkan ma yoritas penduduk dunia dengan perlengkapan senjata-senjata penghancur. Kelom pok besar lainnya akan menjadi korban dari penyakit sulit yang akan merata [mung kinkah ini AIDS, wahai pembaca, tolong renungkan fenomena ini - pen.] sebagai sua tu akibat kehancuran manusia terhadap sistem kekebalan alami yang disediakan oleh Allah pada tubuh manusia dan lingkungan.

Seorang sahabat Imam al-Baqir yang bernama Abdul Malik al-A'yan meriwayatkan bahwa suatu ketika ia berdiri sewaktu datang Imam al-Baqir dan, bersandar pada tangannya, menangis, seraya berkata : "Saya sangat berharap saya akan menyak sikan periode al-Qa'im ketika masih ada beberapa kekuatan yang tersisa padaku." Imam (as) menghiburnya dan berkata :

Apakah kamu tidak puas bahwa musuh-musuhmu sibuk satu sama lain [dalam kon flik], sedangkan engkau tinggal dengan nyaman di rumah? Ketika al-Qa'im kami bangkit salah seorang di antara kalian akan mendapatkan kekuatan 40 manusia. Hatimu bagaikan baja, yang sekiranya dilempar ke atas gunung, niscaya gunung itu hancur seluruhnya. Engkau akan menjadi pemimpin dunia dan penjaganya.8

Dalam hadis lain Imam ash-Shadiq memprediksikan hal berikut :

Sebelum kemunculan al-Qaim dua kematian akan terjadi : kematian merah dan ke matian putih. Kematian akan membunuh lima dari setiap tujuh orang. Kematian me rah akan terjadi dengan sarana pembunuhan dan kematian putih melalui epide mik.9

Zurarah bin A'yan, sahabat dekat Imam ash-Shadiq, pada salah satu kesempatan bertanya kepada Imam : "Apakah seruan dari langit [sebagaimana diprediksikan dalam hadis-hadis kemunculan al-Qa'im], itu benar adanya?" Imam menjawab : "Aku nyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa sebenarnya itu akan terjadi seba gaimana seluruh manusia [yang telah mendengarnya] akan mengulang [seruan] tersebut dengan lidah mereka." Beliau menambahkan ; "Al-Qa'im tidak akan muncul sampai sembilan dari setiap sepuluh orang dibinasakan."10

Perang Tak Dapat Dihindarkan

Dr Fahimi : Apakah tidak mungkin bahwa persiapan dari revolusi al-Mahdi bisa dila kukan dengan sedemikian guna menghindari perang dan pertumpahan darah da lam menegakkan pemerintahannya ?

Tn Hosyyar : Sebagaimana hal-hal yang secara normal terjadi dalam peristiwa se macam itu, tampaknya tidak mungkin bahwa katastrof ini dihindari bahkan ketika aras pemikiran manusia berubah ke tingkat di mana jumlah orang-orang baik kian bertambah, para penindas dan orang-orang egotistik akan tetap ada di tengah-tengah masyarakat manusia. Kelompok ini secara tak dapat dibantah lagi menen tang keadilan dan takkan pernah menghentikan antagonisme keras kepala mereka terhadap kekuatan apapun. Orang-orang semacam ini akan melakukan apa saja terhadap al-Mahdi yang dijanjikan guna melindungi kepentingan mereka sendiri. Bahkan, mereka akan melakukan apa saja dengan kekuatan mereka guna me ngacaukan serta memerangi mereka yang mendukung Imam. Untuk mengikis habis pengaruh negatif dari kelompok ini maka tak ada solusi lain kecuali perang dan pertumpahan darah. Karena alasan ini di mana hadis dari Ahlul Bait telah mengakui peperangan dan pertumpahan darah yang tak terelakkan lagi.

Dalam sebuah hadis dari Bashir, sahabat lain dari Imam ash-Shadiq, bertanya kepada Imam tentang apa yang manusia katakan tentang kemunculan al-Mahdi : 'Ketika ia muncul bahkan tidak ada setetes darahpun yang biasanya dibolehkan mengalir selama prosedur berbekam akan tertumpah.' Imam menjawab bahwa hal semacam itu mustahil :

Apabila hal itu mungkin dilakukan tentu oleh Nabi Saww sendiri akan melakukannya. Sebenarnya, dalam peperangan melawan musuh, darah Nabi tumpah dari giginya dan dahinya terluka. Demi Allah, revolusi dari ia yang akan memimpin dan menga tur urusan [masyarakat Muslim] tidak akan selesai sampai kami berkeringat di medan perang dan tumpahnya darah." Dia kemudian mengusapkan tangannya pada dahinya.11

Catatan Kaki :
1. Safinat al-Bihar, hadis yang berhubungan dengan Qumm
2. Ibid.
3. Bihar al-Anwar, jilid 60, hal.216
4. Ibid., jilid 52, hal.190
5. Ibn 'Asakir, Tarikh (Edisi Damaskus, 1329), jilid 1, hal.87
6. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.328
7. Itsbat al-Hudah, jilid 7, hal. 49
8. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.335
9. Itsbat al-Hudah, jilid 7, hal. 401
10. Bihar al-Anwar, jilid 52, hal.244
11. Ibid., hal.358 []


Tidak ada komentar:

Posting Komentar