KEBUDAYAAN SUATU MASYARAKAT SANGAT TERGANTUNG KEPADA BAIK BURUKNYA SUATU SYSTEM DAN PEMERINTAH.
hsndwsp
Acheh - Sumatra
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Opini saya, bahwa yang keliru bukan budaya Barat tetapi budaya penguasa yang despotik. Sebetulnya kebudayaan masyarakat dipengaruhi oleh kebudayaan penguasa yang despo tik. Dengan kata lain saya hendak mengatakan bahwa kalau pemerintah baik, rakyat akan baik juga. Di Timur Tengah lebih beringas dibandingkan dengan di Barat, kenapa? Sebab kebanyakan penguasa di Timur Tengah dipengaruhi oleh penguasa dari Barat, kecuali Republik Islam Iran paska Revolusi. Penduduk Dunia saat berbicara Islam, mereka me ngambil Arab Saudi sebagai sampelnya.
Saya yakin itu adalah keliru. Seharusnya mereka mengambil Republik Islam Iran sebagai sampelnya. Hal ini tidak terjadi disebabkan mereka belum mampu melihat mana Islam yang murni atau Islam kaffah. Mereka belum memahami bahwa Islam kaffah itu adalah orang Is lam yang kuat pendiriannya. Mereka tidak dapat dipengaruh oleh kebudayaan manapun. Mereka bagaikan ikan di laut yang tetap tawar walaupun airnya asin. Justeru itulah kebu dayaan Iran tetap cemerlang sekarang. Hal ini disebabkan mereka memiliki pemimpin dari garis keturunan Rasulullah (baca Ahlulbayt) sekarang, sedangkan pemimpin Arab Saudi berkuasa secara despotic terhadap rakyatnya. Dalam kesempatan ini saya kemukakan 2 contoh saja bagaimana jahatnya perilaku orang Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah lainnya:
Beberapa tahun yang lalu ada sepasang suami-isteri naik haji ke Baitullah, Makkah. Suatu ketika mereka berdua naik taxi. Si sopir turun di tengah perjalanan lalu pura-pura taxinya rusak. Dia meminta bantu pada sang suami untuk mendorong taxi. Setelah taxi hidup, sopir melarikan Isteri tanpa suaminya. Isteri yang cantik itu tetap tidak ditemukan sampai hari ini. Pertanyaan saya, adakah kasus seperti ini di belahan Bumi Barat?
Contoh lainnya: Di Asia kecuali Iran, kebanyakan orang tua khawatir kalau anak perempu annya pergi sendirian di waktu malam. Mereka takut anak perempuan mereka akan diper kosa. Sedangkan di negara-negara Skandinavia (bagian Eropa), orang tua tidak pernah khawatir seperti di Asia (baca belahan Bumi Timur). Tidak ada seorang lelakipun yang akan mengganggu anak perempuan baik siang maupun malam. Mereka taat hukum. Kenapa? Sebab pemerintah mereka baik dan sangat peduli terhadap keamanan dan kebaikan pen duduk nya.
Berdasarkan contoh yang saya kemukakan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang jahat bukan kebudayaan Barat dan juga bukan kebudayaan Timur tetapi kebudayaan yang dipengaruhi oleh penguasa-penguasa yang despotic. Lihat di Bahrain, Yaman dan Saudi Arabia! Adakah orang waras yang membenarkan penganiayaan, pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh kakitangan penguasa yang despotik dan hypocrite terha dap rakyat mereka sendiri hanya disebabkan rakyat menuntut hak mereka pada pemerin tah? Demokrasi model bagai manakah yang diaplikasikan para penguasa-penguasa despo tic macam itu?
Lihat juga di Eropa dan Amerika Syarikat dimana penguasa mereka despotic juga macam penguasa kebanyakan di Asia dan Timur Tengah, tetapi mayoritas rakyat di Eropa dan Ame rika mengakui benarnya kebudayaan Republik Islam Iran dan merekapun ikut berevolusi sebagaimana mayoritas rakyat di Timur Tengah. Why? Sebab bukan kebudayaan mereka yang salah tetapi kebudayaan penguasa atau pemerintah. Mayoritas rakyat di Eropa dan Amerika sekarang sangat populer dengan selogan "Occupy Wall Street" (We are 99 %) http://www.youtube.com/watch?v=E8VcUxpvzxQ
Saya yakin itu adalah keliru. Seharusnya mereka mengambil Republik Islam Iran sebagai sampelnya. Hal ini tidak terjadi disebabkan mereka belum mampu melihat mana Islam yang murni atau Islam kaffah. Mereka belum memahami bahwa Islam kaffah itu adalah orang Is lam yang kuat pendiriannya. Mereka tidak dapat dipengaruh oleh kebudayaan manapun. Mereka bagaikan ikan di laut yang tetap tawar walaupun airnya asin. Justeru itulah kebu dayaan Iran tetap cemerlang sekarang. Hal ini disebabkan mereka memiliki pemimpin dari garis keturunan Rasulullah (baca Ahlulbayt) sekarang, sedangkan pemimpin Arab Saudi berkuasa secara despotic terhadap rakyatnya. Dalam kesempatan ini saya kemukakan 2 contoh saja bagaimana jahatnya perilaku orang Arab Saudi dan kawasan Timur Tengah lainnya:
Beberapa tahun yang lalu ada sepasang suami-isteri naik haji ke Baitullah, Makkah. Suatu ketika mereka berdua naik taxi. Si sopir turun di tengah perjalanan lalu pura-pura taxinya rusak. Dia meminta bantu pada sang suami untuk mendorong taxi. Setelah taxi hidup, sopir melarikan Isteri tanpa suaminya. Isteri yang cantik itu tetap tidak ditemukan sampai hari ini. Pertanyaan saya, adakah kasus seperti ini di belahan Bumi Barat?
Contoh lainnya: Di Asia kecuali Iran, kebanyakan orang tua khawatir kalau anak perempu annya pergi sendirian di waktu malam. Mereka takut anak perempuan mereka akan diper kosa. Sedangkan di negara-negara Skandinavia (bagian Eropa), orang tua tidak pernah khawatir seperti di Asia (baca belahan Bumi Timur). Tidak ada seorang lelakipun yang akan mengganggu anak perempuan baik siang maupun malam. Mereka taat hukum. Kenapa? Sebab pemerintah mereka baik dan sangat peduli terhadap keamanan dan kebaikan pen duduk nya.
Berdasarkan contoh yang saya kemukakan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang jahat bukan kebudayaan Barat dan juga bukan kebudayaan Timur tetapi kebudayaan yang dipengaruhi oleh penguasa-penguasa yang despotic. Lihat di Bahrain, Yaman dan Saudi Arabia! Adakah orang waras yang membenarkan penganiayaan, pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh kakitangan penguasa yang despotik dan hypocrite terha dap rakyat mereka sendiri hanya disebabkan rakyat menuntut hak mereka pada pemerin tah? Demokrasi model bagai manakah yang diaplikasikan para penguasa-penguasa despo tic macam itu?
Lihat juga di Eropa dan Amerika Syarikat dimana penguasa mereka despotic juga macam penguasa kebanyakan di Asia dan Timur Tengah, tetapi mayoritas rakyat di Eropa dan Ame rika mengakui benarnya kebudayaan Republik Islam Iran dan merekapun ikut berevolusi sebagaimana mayoritas rakyat di Timur Tengah. Why? Sebab bukan kebudayaan mereka yang salah tetapi kebudayaan penguasa atau pemerintah. Mayoritas rakyat di Eropa dan Amerika sekarang sangat populer dengan selogan "Occupy Wall Street" (We are 99 %) http://www.youtube.com/watch?v=E8VcUxpvzxQ
Mari kita analisa, siapakah yang membentuk pendidikan sejak dari Sekolah Dasar sampai ke Perguruan Tinggi? Masyarakatkah atau pemerintah? Memang pada mulanya ada pendi dikan yang dibentuk oleh masyarakat, akan tetapi tidak lama bertahan keindependensinya dimana penguasa senantiasa mempengaruhi pimpinan Dayah atau Pesantren hingga me reka juga tunduk kepada kemauan "Bal'am" untuk melanggengkan kekuasaan majikannya. Sesungguhnya peran "Bal'am" atau ulama gadongan sangat kuat untuk menaklukkan keindependenan Dayah dan Pesangtren.
hsndwsp
Acheh - Sumatra
Allamah Thabathabai Menilai Budaya Barat Beringas -
Selasa, 2012 Oktober 16 20:00
Allamah Sayid Mohammad Hosein Thabathabai da lam kitab tafsir al-Mizan menjelaskan peradaban Ba rat dan mengatakan, "Demi Allah! Jika sejarah kehi dupan sosial Barat sejak hari gerakan terbaru mere ka dimulai, dibahas dan ditelaah, tanpa membuang-buang waktu, mereka akan dinilai beringas. Tidak a da manusia yang fitrahnya sehat, yang menilai bah wa masyarakat seperti ini (Barat) adalah sebuah ma syarakat yang saleh atau bahagia."
Dalam tafsir ayat terakhir surat al-Imran, Allamah Thabathabai mengatakan, "Adapun tentang para westernis, mereka dengan sangat terkesima membi carakan tentang kejujuran dan kebaikan serta kein dahan akhlak Barat. Mereka mengaku sebagai ma nusia independen dan tidak terikat namun mereka tidak pernah dapat mengakui bahwa mereka sangat bergantung pada pihak lain dan tidak memiliki kebe basan."
Allamah Thabathabai menjelaskan, "Bagaimana mungkin seorang manusia (baik dari Afrika, Asia dan Amerika) rela menerima fakta sebuah kelompok (Ba rat) dilabel berbudaya dan berperadaban serta sangat istimewa dibanding kelompok lain, serta berhak me rampas apa yang dimiliki pihak lain, membolehkan penumpahan darah mereka."
Menurut beliau apa yang ada dalam budaya Barat a dalah keberingasan, dan kekaguman seorang Muslim terhadap budaya Barat dikarenakan ketidaktahuan nya tentang Islam dan budaya Islam.
Allamah Thabathabai memaparkan bahwa bukti dari seluruh ungkapan tersebut adalah sejarah kehidupan bangsa-bangsa tersebut (Barat) dan perbandingan nya dengan bangsa-bangsa lemah di hadapan berba gai kejahatan yang dilakukan oleh "bangsa berperada ban" yang hanya mengedepankan pemerasan dan arogansi.1
(1)تفسیرالمیزان،جلد4، صفحات 166-169
Ayat-ayat Allah:
Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia 430. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. 5:67)
@ Telusurilah Pengangkatan Imam Ali as di Ghadirkhum:
http://achehkarbala.blogspot.no/2012/04/khutbah-rasulullah-saww-di-ghadirkhum.html
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu me negakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Rabb mu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Rabbmu akan me nambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah ka mu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. (QS. 5:68)
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasra ni, siapa saja 431 (diantara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemu dian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. 5:69)
Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil 432, dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap datang seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-ra sul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh. (QS. 5:70)
Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencanapun (terhadap mereka de ngan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemu dian Allah menerima taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (la gi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (QS. 5:71)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Ma sih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (QS. 5:72)
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Ilah (yang kelak berhak disembah) selain Ilah Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (QS. 5:73)
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 5:74)
Al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan 433. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli Ki tab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu). (QS. 5:75)
Katakanlah: "Mengapa kamu menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfa'at?" Dan Allah-lah Yang Ma ha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 5:76)
(Maha benarlah Allah atas segala firmanNya)