Kamis, 11 Oktober 2012

SEBAB YANG SEBENARNYA MENGAPA IMAM ALI TERPAKSA MEMBAI'AT ABUBAKAR





BLOG INI UTAMANYA BAGI PENGIKUT     
AHLULBAYT RASULULLAH SAWW
 DAN ORANG-ORANG 
YANG MAU MENGANALISA KEMBALI 
          AGAMA YANG DIWARISINYA  DARI ORANGTUANYA MASING-MASING                           
(hsndwsp)
Acheh - Sumatra




Sebab utama Imam Ali membai'at Abubakar dengan tangan tergenggam adalah mengikuti arahan Nabi sendiri. Ketika Nabi memberitahukan Imam bahwa beliau akan dijauhkan dari kedudukannya sebagai Khalifah Rasulullah saww, Imam bertanya apa yang seharusnya beliau lakukan ketika saat itu tiba. Rasulullah saww mengarahkan Imam Ali agar melawan mereka seandainya memiliki pendu kung sebanyak 40 orang tetapi andaikata beliau tidak mendapatkannya, Rasulullah saww mengarah kan Imam agar menjaga darahnya dan darah keluarganya. 

Ketika saat itu tiba, Imam Ali bersama Isterinya, Fatimah az Zahara anak kesayangan Rasulullah, berjalan di waktu malam ke seluruh rumah kaum Muhajirin dan Anshar. Beliau memberitahukan ara han Rasulullah saww, supaya setiap lelaki mendatangi rumah Imam di waktu pagi-pagi benar, masing masing dengan sebilah pedang serta kepalanya dalam keadaan tercukur.  Tetapi apa yang dapat dilakukan Imam bahwa di pagi itu hanya empat pribadi saja yang memenuhi janjinya, yaitu Salman Al Farisi, Abu Dzar Ghifari, Al Miqdad bin Amr dan Zuber bin Awwam. Justeru itu sesuai arahan Nabi suci, Imam terpaksa berbai'at kepada Abubakar dengan tangan tergenggam. Hal ini sesuai juga dengan kata Rasulullah saww berulang kali bahwa Harun adalah pelajaran yang tepat untuk Imam Ali. 

Untuk melihat bagaimana kondisi Imam Ali sepeninggal Rasulullah saww, lihatlah Kondisi Nabi Harun semasa Nabi Musa masih hidup lagi. Semoga kita mampu melihat fenomena 'Samiri-samiri' yang dihadapi Imam Ali as di zaman kita masing-masing. 

Ketika Nabi Musa turun dari bukit Thursina ia terkejut menyaksikan  kaumnya telah tersesat. Me reka berpesta pora dan menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas oleh Samiri. Nabi Musa menegur saudaranya yaitu Nabi Harun yang telah diamanahkan agar menjaga ummatnya. Nabi Harun berkata, bahwa ia telah memperingatkan mereka, namun mereka tidak memperdulikannya, Nabi Harun dianggap orang yang lemah. Ia telah bersusah payah melarang mereka menyembah patung anak sapi itu, tetapi mereka tidak mau mengindahkan nasehatnya. Semakin keras tindakan Nabi Harun kepada mereka, makin keras pula perlawanan mereka, bahkan Nabi Harun diancam akan di bunuhnya. 

Demikian juga kondisi Imam Ali dimana rumah beliau dianggap sebagai rumah oposisi yang sangat berbahaya buat kelanggingan kekuasaan  para pembangkang Imam yang telah diangkat Rasulullah di Ghadirkhum. Padahal saat Rasulullah mengangkat Imam Ali di Ghadirkhum, mereka yang membang kang itu juga ikut membai'at Imam Ali. Andaikata kita tidak mampu memahami bagaimana mungkin mereka membangkang terhadap Rasulullah, anda juga akan mengira tidak mungkin ummat Nabi Musa membangkang terhadap Nabi Harun hingga mengikuti Samiri, padahal mereka  itu barusan saja dibebas kan Nabi Musa dan Harun dari persekongkolan Fir'un, Karun dan Bal'am.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, al Bazzâr, ad Dâruquthni, al Khathib al Baghdâdi, al Baihaqi dkk. Nabi saww. Mengabarkan Bahwa Ummat Akan Menuangkan Kedengkian Mereka Kepada Imam Ali as. Demikian juga, sebagian orang yang memendam dendam kusumat dan kebencian kepa da Nabi saww. akan menuangkannya kepada Imam Ali as, dan klimaksnya akan mereka lakukan se peninggal Nabi saww. Kenyataan itu telah diberitakan Nabi. kepada Imam Ali. Para ulama meriwa yatkan banyak hadist tentangnya, di antaranya adalah hadist di bawah ini:

Imam Ali as. berkata:

بينا رسول الله (صلى الله عليه وسلم) آخذ بيدي ونحن نمشي في بعض سكك المدينة، إذ أتينا على حديقة، فقلت: يا رسول الله ما أحسنها من حديقة ! فقال: إنّ لك في الجنّة أحسن منها، ثمّ مررنا بأُخرى فقلت: يا رسول الله ما أحسنها من حديقة ! قال: لك في الجنّة أحسن منها، حتّى مررنا بسبع حدائق، كلّ ذلك أقول ما أحسنها ويقول: لك في الجنّة أحسن منها، فلمّا خلا لي الطريق اعتنقني ثمّ أجهش باكياً، قلت: يا رسول الله ما يبكيك ؟ قال: ضغائن في صدور أقوام لا يبدونها لك إلاّ من بعدي، قال: قلت يا رسول الله في سلامة من ديني ؟ قال: في سلامة من دينك.

“Ketika Rasulullah saww. memegang tanganku, sa'at itu kami sedang berjalan-jalan di sebagian kampung kota Madinah, kami mendatangi sebuah kebun, aku berkata: ‘Wahai Rasulullah alangkah indahnya kebun ini!’ Maka beliau bersabda, ‘Untuk mu di surga lebih indah darinya.’ Kemudian kami melewati tujuh kebun, dan setiap kali aku menga takannya, ‘Alangkah indahnya’ Nabi pun menja wab, ‘Untukmu di surga lebih indah darinya" 

Maka ketika kami berda di tempat yang sepi, Nabi saww. memelukku dan sepontan menangis. Aku bertanya: ‘Wahai Rrasulullah, gerangan apa yang menyebabkan anda menangis?’ Beliau menjawab, ‘Kedengkian-kedengkian yang ada di dada-dada sebagian kaum yang tidak akan mereka tampakkan 
kecuali setelah kematianku.’ Aku berkata, ‘Apakah dalam keselamatan dalam agamaku?’ Beliau menjawab, ‘Ya. Dalam keselamatan agamamu.’”

Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la, al Bazzâr dengan sanad shahih, al Hakim dan adz Dzahabi dan mereka menshahihkannya,[5] Ibnu Hibbân dkk. [6] Ia juga disebutkan oleh asy Syablanji dalam kitab Nur al Abshârnya: 88.  Jadi jelaslah bagi kita apa yang sedang dialami oleh Imam Ali as. dari sebagian ummat ini!

Imam Ali as. Mengeluhkan Pengkhianatan kaum Quraisy!
Justeru itulah Nabi berkata dalam sebuah Hadist bahwa saat sebahagian sahabat di borgol tangan mereka menuju Neraka, Rasulullah berkata: "Itu sahabatku, ya Allah". Allah swt menjawab: "Kamu tidak tau wahai muhammad apa yang mereka kerjakan sepeninggalmu terhadap keluargamu". Hadist ini membuktikan tidak semua sahabat baik sebagaimana yang disangkakan sebahagian orang kita.

Dalam banyak pernyataannya, Imam Ali as. telah mengeluhkan kedengkian, kejahatan dan sikap aro gan suku Quraisy terhadap Nabi saww. Kemudian, ketika mereka tidak mendapatkan jalan untuk meluapkannya kepada Nabi, mereka luapkan dendam kusumat kekafiran dan kemunafikan kepada Imam Ali as. 

Dalam Kitab Sulaim bin Qais al Hilaly disebutkan bahwa barang siapa yang belum membaca kitab tersebut, mereka belum memahami bagaimana rahasia keluarga Rasulullah. Dari itu pelajarilah dengan seksama literatur-literatur mengenai Ahlul bayt Rasulullah walau pada permulaannya sekali boleh membuat anda "shock". Bersabarlah agar kita mampu menemukan agama murni di sisi Allah

Di bawah ini akan saya sebutkan sebuah kutipan pernyataan Imam Ali as.

اللهمّ إنّي أستعديك على قريش، فإنّهم أضمروا لرسولك (صلى الله عليه وآله وسلم) ضروباً من الشر والغدر، فعجزوا عنها، وحُلت بينهم وبينها، فكانت الوجبة بي والدائرة عليّ، اللهمّ احفظ حسناًوحسيناً، ولا تمكّن فجرة قريش منهما ما دمت حيّاً، فإذا توفّيتني فأنت الرقيب عليهم وأنت على كلّ شيء شهيد.

“Ya Allah, aku memohon dariMu dalam melawan kaum Quraisy, sebab mereka telah memendam bermacam sikap jahat dan pengkhianatan kepada Rasul-Mu, lalu mereka lemah dari meluapkannya, karena Engkau telah menghalang-halangi mereka darinya, maka dicicipkannya kepadaku dan diala matkannya ke atasku. Ya Allah peliharalah Hasan dan Husain, jangan Engkau beri kesempatan orang -orang durjana dari Quraisy itu membinasakan keduanya selagi aku masih hidup. Dan jika Engkau telah wafatkan aku, maka Engkau-lah yang mengontrol mereka, dan Engkau maha menyaksikan segala sesuatu.”[7]

Coba Anda perhatikan pernyataan Imam Ali as. diatas, bagaimana dendam dan pengkhianatan Qu raisy terhadap Nabi saww. akan mereka luapkan kepadanya! Dan di dalamnya juga terdapat pene gasan bahwa mereka tidak segan-segan akan menghabisi nyawa bocah-bocah mungil kesayangan Rasulullah saww.; Hasan dan Husain as. yang akan meneruskan garis keturunan kenabian sebagai pelampiasan dendam mereka kepada Nabi saww.!

Bersambung...
Untukmengetahui sejarah keluarga Rasulullah saww dan imam Ali as secara sempurna silakan klik disini: http://achehkarbala.blogspot.no/2011/01/kitab-sulaim-bin-qais-al-hilali-rahasia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar