PENGUASA YANG MENGHIANATI RAKYATNYA DI SELURUH DUNIA TIDAK MUNGKIN ANDA KETAHUI PERSIS KECUALI ANDA MENGENAL "JENDELA DUNIA" YANG JUJUR DAN ADIL TERLEBIH DAHULU. SELAMA ANDA MENGKONSUMSI JENDELA DUNIA YANG SALAH, SELAMA ITU JUGA ANDA KELIRU DALAM MEMANDANG DUNIA
http://www.presstv.com/live.html
Terkecuali di Republik Islam Iran, Libanon dan Suriah plus Irak sekarang, kita menyaksikan via "jendela Dunia" bahwa antara rakyat dan pemerintah tidak ada kolerasi yang harmonis alias memiliki ide yang bertolak belakang antar mereka, baik menyangkut persoalan intern ma upun extern. Mengapa sepak terjang penguasa tidak mengikuti kemauan rakyat mereka secara mayoritas sementara pemnerintah dan sege nap aparatnya senantiasa mengekspos kata kata "demokrasi" dan "demi rakyat". Fenome na ini bahkan kita saksikan juga antara rakyat mayoritas dengan wakil mereka (baca Dewan Perwakilan Rakyat), why?
Presiden dan perdana Menteri berasal dari rakyat tetapi begitu jadi presiden serta men dapat "kursi empuk", langsung bersebrangan pikiran dengan rakyat, contohnya Mohamed Morsi dimana rakyat yang sadar dalam Revo lusi bertekat untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi dan Zionis Israel. Hal ini disebabkan mereka sadar bahwa Saudi Arabia dan segenap pendukung AS dan sebahagian Eropa ingin membajak revolusi rakyat Mesir. Mereka juga sadar bahwa Saudi Arabia me miliki sepak terjang yang tidak berbeda dengan Zionis Israel, tetapi begitu Morsi jadi presiden, langsung dia buat kunjungan perdana ke Arab Saudi. Ketimpangan morsi dapat juga dilihat diberbagai info, salah satunya yang ini: http://www.presstv.com/detail/2012/10/15/266760/morsi-egypts-top-judge-reach-agreement/
Antara rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat juga bertolak belakang dimana dapat kita lihat di seluruh system kecuali 3 negara yang telah kita sebutkan diatas. Lihatlah di Turki dimana Rakyat mayoritas sadar bahwa Allah swt me ngutuk pemerintahnya untuk memerangi nega ra tetangga (baca Suriah) Namun DPR menye tujui nafsu jahat presiden dan perdana menteri nya untuk menyerang Suriah.Bukankah DPR itu wakil Rakyat? Bukankah mereka dipilih oleh Rakyat? Tetapi kenapa Wakil Rakyat tidak me nyuarakan kemauan Rakyat? Inilah realitanya bahwa Penguasa, Wakil Rakyat dan para Ha kim (baca Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif) tidak menjalankan amanah rakyat.
Sementara lembaga Ulama yang seharusnya menjadi pembela rakyat, terutama sekali kaum mustadh'a fin, memfungsikan diri sebagaimana "Bal'am" dalam system Fir'un dulu berfungsi un tuk melang gengkan kekuasaan majikannya bertolak belakang dengan aspisari Rakyat mayoritas, why?
Kenapa di Republik Islam Iran tidak terjadi demikian?
Jawabannya bahwa Rakyat mayoritas di Repu blik Islam Iran adalah orang Islam yang beri man kepada Allah dan Hari Kiamat sedangkan Presiden plus segenap aparatnya, Para Dewan Perwakilan Rakyat dan juga para Hakim, juga beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Jus teru itu pemerintah memahami dan meyakini persis bahwa mereka "haq" menjalankan ama nah rakyat yang juga amanah Allah sendiri.
Sementara penguasa dan segenap jajaran pe merintah di dalam system kebanyakan lainnya, tergadai iman mereka begitu mendapat "Kursi empuk". Mereka tidak sadar bahwa amanah Rakyat sebagai Amanah Allah juga yang "haq" untuk dijalankan. Mereka itu pantas di sebut "Hypocrite", walaupun mereka menggembar-gemborkan diri sebagai muslim ke seluruh Dunia sekalipun.
Fenomena ini bukan saja di Timur Tengah te tapi diseluruh Dunia. Justeru itulah para Ideo log Islam dan segenap pengikutnya yang ber iman mendambakan Dunia yang damai. Hal ini sesuai janji Allah sendiri bahwa pada akhir dari kehidupan Dunia ini akan di munculkan Imam Muhammad al Mahdi al Muntazhar bersama Nabi 'Isa bin Maryam atau dikalangan Barat dikenal sebagai al Masih. Dibawah kepemim pinan Mahdilah nanti Allah menyerahkan keku asaan hingga rakyat seluruh dunia benar-benar merasakan keadilan dan keamanan, bukan keamanan dipasung seperti yang sedang kita saksikan sekarang.
Perlu digaris bawahi bahwa Allah memberita hukan kita dalam penantian Imam Mahdi agar "Aktif" berjuang, bukan menanti secara pasif sebagaimana kaum Islam Safawi. Dari itu ana lisalah "Transformasi" yang sedang bergulir di Timur Tengah, sebahagian Eropa dan Amerika agar kita menemukan "tunas-tunas" pengikut sang Imam. Dengan cara demikianlah kita da pat meraih keberuntungan Dunia - Akhirah da lam menyongsong "Kemunculan Imam Mahdi".
http://achehkarbala.blogspot.com/2009/06/kabar-gembira-dalam-al-qur-anulkarim.html
Terkecuali di Republik Islam Iran, Libanon dan Suriah plus Irak sekarang, kita menyaksikan via "jendela Dunia" bahwa antara rakyat dan pemerintah tidak ada kolerasi yang harmonis alias memiliki ide yang bertolak belakang antar mereka, baik menyangkut persoalan intern ma upun extern. Mengapa sepak terjang penguasa tidak mengikuti kemauan rakyat mereka secara mayoritas sementara pemnerintah dan sege nap aparatnya senantiasa mengekspos kata kata "demokrasi" dan "demi rakyat". Fenome na ini bahkan kita saksikan juga antara rakyat mayoritas dengan wakil mereka (baca Dewan Perwakilan Rakyat), why?
Presiden dan perdana Menteri berasal dari rakyat tetapi begitu jadi presiden serta men dapat "kursi empuk", langsung bersebrangan pikiran dengan rakyat, contohnya Mohamed Morsi dimana rakyat yang sadar dalam Revo lusi bertekat untuk memutuskan hubungan dengan Arab Saudi dan Zionis Israel. Hal ini disebabkan mereka sadar bahwa Saudi Arabia dan segenap pendukung AS dan sebahagian Eropa ingin membajak revolusi rakyat Mesir. Mereka juga sadar bahwa Saudi Arabia me miliki sepak terjang yang tidak berbeda dengan Zionis Israel, tetapi begitu Morsi jadi presiden, langsung dia buat kunjungan perdana ke Arab Saudi. Ketimpangan morsi dapat juga dilihat diberbagai info, salah satunya yang ini: http://www.presstv.com/detail/2012/10/15/266760/morsi-egypts-top-judge-reach-agreement/
Antara rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat juga bertolak belakang dimana dapat kita lihat di seluruh system kecuali 3 negara yang telah kita sebutkan diatas. Lihatlah di Turki dimana Rakyat mayoritas sadar bahwa Allah swt me ngutuk pemerintahnya untuk memerangi nega ra tetangga (baca Suriah) Namun DPR menye tujui nafsu jahat presiden dan perdana menteri nya untuk menyerang Suriah.Bukankah DPR itu wakil Rakyat? Bukankah mereka dipilih oleh Rakyat? Tetapi kenapa Wakil Rakyat tidak me nyuarakan kemauan Rakyat? Inilah realitanya bahwa Penguasa, Wakil Rakyat dan para Ha kim (baca Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif) tidak menjalankan amanah rakyat.
Sementara lembaga Ulama yang seharusnya menjadi pembela rakyat, terutama sekali kaum mustadh'a fin, memfungsikan diri sebagaimana "Bal'am" dalam system Fir'un dulu berfungsi un tuk melang gengkan kekuasaan majikannya bertolak belakang dengan aspisari Rakyat mayoritas, why?
Kenapa di Republik Islam Iran tidak terjadi demikian?
Jawabannya bahwa Rakyat mayoritas di Repu blik Islam Iran adalah orang Islam yang beri man kepada Allah dan Hari Kiamat sedangkan Presiden plus segenap aparatnya, Para Dewan Perwakilan Rakyat dan juga para Hakim, juga beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Jus teru itu pemerintah memahami dan meyakini persis bahwa mereka "haq" menjalankan ama nah rakyat yang juga amanah Allah sendiri.
Sementara penguasa dan segenap jajaran pe merintah di dalam system kebanyakan lainnya, tergadai iman mereka begitu mendapat "Kursi empuk". Mereka tidak sadar bahwa amanah Rakyat sebagai Amanah Allah juga yang "haq" untuk dijalankan. Mereka itu pantas di sebut "Hypocrite", walaupun mereka menggembar-gemborkan diri sebagai muslim ke seluruh Dunia sekalipun.
Fenomena ini bukan saja di Timur Tengah te tapi diseluruh Dunia. Justeru itulah para Ideo log Islam dan segenap pengikutnya yang ber iman mendambakan Dunia yang damai. Hal ini sesuai janji Allah sendiri bahwa pada akhir dari kehidupan Dunia ini akan di munculkan Imam Muhammad al Mahdi al Muntazhar bersama Nabi 'Isa bin Maryam atau dikalangan Barat dikenal sebagai al Masih. Dibawah kepemim pinan Mahdilah nanti Allah menyerahkan keku asaan hingga rakyat seluruh dunia benar-benar merasakan keadilan dan keamanan, bukan keamanan dipasung seperti yang sedang kita saksikan sekarang.
Perlu digaris bawahi bahwa Allah memberita hukan kita dalam penantian Imam Mahdi agar "Aktif" berjuang, bukan menanti secara pasif sebagaimana kaum Islam Safawi. Dari itu ana lisalah "Transformasi" yang sedang bergulir di Timur Tengah, sebahagian Eropa dan Amerika agar kita menemukan "tunas-tunas" pengikut sang Imam. Dengan cara demikianlah kita da pat meraih keberuntungan Dunia - Akhirah da lam menyongsong "Kemunculan Imam Mahdi".
http://achehkarbala.blogspot.com/2009/06/kabar-gembira-dalam-al-qur-anulkarim.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar