ALIF LAM MIM
BANGSA RUMAWI TELAH DIKALAHKAN DI NEGARA TETANGGA
NAMUN SETELAH MEREKA MENGALAMI KEKALAHAN
MEREKA AKAN MENANG KEMBALI
PADA SEPULUH TAHUN KEMUDIAN
PADA SEPULUH TAHUN KEMUDIAN
SOAL KEMENANGAN PERTAMA DAN KEMENANGAN TERAKHIR
ADALAH URUSAN ALLAH
DISAAT ITU
ORANG - ORANG BERIMAN MERASA GEMBIRA
ORANG - ORANG BERIMAN MERASA GEMBIRA
hsndwsp
Acheh - Sumatera
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Sudah begitu lama Arab Saudi, Mesir dan Libya berfungsi sebagai duplikat Zionis. Kita berta nya-tanya kenapa Dunia Islam bisa demikian bungkem atas kezaliman rezim-rezim Afrika Uta ra dan Timur Tengah hingga Zionis tidak pernah terkalahkan sebelumnya kendatipun mereka hanya segelintir dibandingkan populasi Islam.
Di Indonesia dan Acheh-Sumatra, negara kami yang berada dibawah jajahan Indonesia sampai hari ini, senantiasa berkiblat pemahaman agamanya ke Saudi Arabia. Sepertinyab mereka tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa bahwa Itu bukan lagi Arab versi Nabi Muhammad tetapi Arab Abu Sofyan, sejak Muawiyah berkuasa dengan cara licik sampai generasi sekarang ini.
Saudi Arabia mendapat support 100 % dari ulama - ulama Bal'am alias Ulama gadongan hingga negara tersebut aman dari revolusi rakyat. Saudi Arabia melebarkan pengaruhnya keseluruh Asia dan Afrika melalui pembangunan pesantren wahabinya. Sepak terjang Arab itu pasti menda pat sambutan dari seluruh rezim di Asia dan Afrika disebabkan fungsi agama yang diproduksi kan pesantren-pesan tren wahabi tersebut berfungsi sebagai support utama dengan rezim pe nguasa zalim di seluruh Asia dan Afrika. Justeru itulah rezim penguasa zalim tetap tidak tergo yahkan.
Agama wahabi atau Yaziddin tersebut paling anti kepada aliran yang berbeda dengan mereka. Hal ini dapat dianalisa kenapa mereka tega menghancurkan mesjid Ahmadiah di Indonesia. Ka lau alasan mereka Ahmadiah bukan Islam, kenapa tidak diajak berdialog agar terbukti bahwa justeru Wahabi bukan saja sesat tetapi menzalimi komunitas Islam dimana-.mana hingga beker ja sama dengan Zionis Israel yang sekarang terkuak secara transparan melalui revolusi rakyat di kjawasan Afrika Utara dan Timur tengah. Saya haqqul yakin kesadaran Rakyat kali ini terin spirasi oleh Revolusi Islam Iran dimana peranan RII dikawasan yang mampu membangun Sys tem yang redha Allah dimana negara berfungsi sebagai milik rakyat bukan milik pemerintah semata. Justru itulah agama wahabi juga sangat anti kepada Agama Islam pengikut Ahlulbyt Rasulullah sendiri. Ini mudah dianalisa bahwa pertentangan antara Islam wahabi dan Islam Ahluklbyt sama dengan pertentangan antara Yazid dan Imam Hussein as dulu.
Alhamdulillah sekarang rakyat Afrika dan Timur Tengah sudah sadar siapa musuh mereka yang sesungguhnya. Andaikata mereka berhasil menggulingkan semua rezim-rezim despotik di Afrika dan Timur Tengah, insya Allah akan sampai juga ke Acheh - Sumatra dan Indonesia, prototype Saudi Arabia.
Pembaca sekalian!!!
Renungkanalah sekali lagi kenapa Zionis tidak pernah terkalahkan sebelumnya? Kenapa hanya Hizbullah Libanon yang mampu mengalahkannya? Hal ini terkait erat dengan uraian saya diatas. Bagaimana mungkin Zionis terkalahkan kalau semua rezim di sekitar Zionis berfungsi sebagai pelindung zionis nomor wahid setelah AS dan sekutunya? Mustahil, bukan? Tetapi ada satu hal yang tidak boleh dilupakan apa yang telah diabadikan Allah swt dalam surah al Room:
"Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi telah dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka menga lami kekalahan, mereka akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal keme nangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disaat itu orang-orang beriman merasa gembira" (QS. Ar Rum 1 - 4)
Ketika Surah Ar Rum ini diturunkan Allah, dunia ini juga seperti yang kita saksikan dewasa ini, dimana dua negara super power telah membagikan dunia ini kepada dua bagian yaitu blok Parsi (Penyembah Api Arumanazda) dan blok Romawi (Penyembah Trinitas). Kendatipun masih ada negara lainnya yang memiliki kedaulatan tersendiri, namun mereka tidak terlepas dari penga ruh dua negara raksasa ini sebagaimana kita saksikan sekarang ini banyak negara yang menjadi satelit Amerika dan Rusia kendatipun sekarang Rusia buat sementara dikalahkan Amerika Se rikat secara politis. Ironisnya kendatipun Parsi dan Romawi memiliki wilayah dan pengaruh yang demikian luas, mereka tetap saja bermusuhan satu sama lainnya.
Disaat itu nama Arab tidak dikenal didalam kamus dua super power itu kecuali Yaman, me ngingat suburnya daerah tersebut hingga menjadi inceran sebagaimana lazimnya hari ini nega ra-negara yang mengandung Petrodollar menjadi medan perebutan negara Adidaya dengan cara apapun seperti kawasan Arab, Chechenia, Afganistan, Acheh Sumatra dan sebagainya.
Ketika dunia dikuasai dua raksasa itu, nun jauh disana di gurun pasir Arabia muncullah sebuah titik hijau sebagai Ghurabag bak kata Rasulullah. Yaitu sebuah tunas yang hijau ditengah-tengah ranting yang coklad dan kering alias mati. Disanalah munculnya seorang Pemimpin yang mem bawa rahmatan lil 'alamin, bernama Muhammad saww. Beliaulah yang berstatus sebagai Bah tera Penyelamat. Hal ini dapat kita pahami bahwa andaikata Nabi Muhammad tidak di turunkan di Gurun Pasir itu, semua orang Arab dan bahkan semua orang didunia kala itu berada ditepi jurang neraka kecuali sedikit sekali seperti Arkam bin Naufal, pamannya Khadijah binti Khu wailid, yang masih mengikuti agama nabi Ibrahim as. ". . . . . Ketika itu kamu (benar-benar) telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menyampaikan ayat-ayat Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S. Ali Imran 103)
Tunas hijau di gurun pasir Arab yang tidak dikenal orang di negara super power itulah kemudian yang mampu meluluh lantakkan mereka untuk menyelamatkannya dari tepi jurang neraka tadi. mereka itu beriman kepada Nya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada Nya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."(Q.S. Al Baqarah: 121)
Ketika itu negara super power Parsi mengalahkan super power Romawi secara telak sekali sampai salib besar sebagai symbol penyembahan Romawi di boyongkan ke Parsi. Namun sepuluh tahun kemudian Romawi mampu mengaturkan barisannya yang mantap sehingga Parsi dapat dikalahkan balik. "Disa’at itu orang-orang beriman merasa gembira" (Q.S Ar Rum: 4). Sebahagian penafsir mengira bahwa gembiranya orang beriman dikala itu disebabkan kemenangan Romawi atas Parsi, dengan asumsi bahwa Rumawi itu adalah agama Samawi sementara Parsi adalah agama Ardhi. Penafsir seperti itu adalah keliru 180 derajat, kenapa ?
Betul agama orang Romawi itu asalnya dari agama Samawi yaitu agama Nabi Isa bin Maryam alaihissalam. tetapi apakah nabi Isa pernah mengajarkan ummatnya untuk menyembah Trinitas?, yaitu entas bapak, entas bunda Maria dan entas anak (Al Masih?) Bukankah dengan demikian berarti bahwa agama orang Romawi itu tidak berbeda dengan agama orang Parsi kala itu yaitu penyembah Api Arumananzda ? Bukankah dengan pengertian seperti itu berarti bahwa tidak ada satupun agama Samawi kecuali Islam itu sendiri sebagaimana firmannya: "Innad Dina indallahil Islam". Bukankah Penafsir yang saya sebutkan diatas itu keliru dalam berasumsi bahwa agama Nasrani itu agama Samawi juga?
Gembiranya orang-orang beriman ketika itu disebabkan keyakinan mereka bahwa tidak lama lagi mereka akan mengalami kemenangan diatas Parsi dan Romawi sekaligus disebabkan Allah berfirman bahwa baik kemenangan pertama (baca kemenangan Parsi atas Romawi) maupun kemenangan terakhir (baca kemengan Romawi atas Parsi) adalah urusan Allah, bukan urusan manusia. Hal tersebut terdapat relefansinya dengan pernyataan Allah swt di surah lainnya: "…Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit mampu mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al Baqarah: 249)
Nah, pembaca sekalian. Sepertinya kemenangan orang-orang beriman sedang mendapatkan si nyal-sinyalnya sekarang di Afrika Utara dan Timur Tengah yang tidak bertujuan memusuhi komunitas-komunitas yang berbeda agama dengan mereka macam wahabi di Indonesia sebagai produksi Saudi Arabia melainkan memperkenalkan diri di Dunia Internasional bahwa Islam murni bersdaudara secara kemanusiaan. Musuh orang Islam murni bukan orang-orang yang ber beda agamanya dengan mereka, melainkan komunitas manapun yang menzalimi kaum Dhuafa apapun latar belakang agamanya. Dalam menyikapi orang yang berbeda agama dengan mereka, sesuai kata Allah swt dalam al Qur-anul Karim: "Lakum dinukum waliadin". Artinya: "Bagimu agamamu dan bagiku agamaku" (QS al Maun), Sekali lagi, musuh kita orang Islam bukanlah orang yang berbeda Agama tetapi rezim despotik yang menzalimi kaum dhuafa seperti di Afrika Utara dan Timur Tengah sekarang ini. (baca rezim hypocrite)
Apabila asumsi saya ini terbukti nanti, sudah saatnya tiba kedatangan Imam Muhammad al Mahdi al Muntazhar yang akan memimpin Dunia berdasarkan petunjuk Allah swt sebagai penutup keimamahan Rasulullah Muhammad saww sendiri, bukan berdasarkan Power yang terpisah dari petunjuk Allah ataupun power yang berdasarkan orang ramai. Disaat itu juga Allah swt menghadirkan kembali Nabi Isa bin Maryam sebagai satu-satunya Nabi yang di Ghaibkan Allah disebabkan beliau difitnah seorang muridnya hingga ketika penguasa menangkapnya, justeru murid yang munafiq tadi dimiripkan Allah swt persis seperti Nabi Isa bin Maryam, sementara Nabi Isa diselamatkan Allah, Ghaib Kubra sejak peristiwa tersebut sampai zaman kita ini. Kehadiran Nabi Isa kembali bersama Imam Mahdi untuk membuktikan kepada orang-orang yang menuhankannya bahwa beliau tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Tuhan tetapi Utusan Allah yang difitnah muridnya sendiri yang munafiq.
Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia
Di Indonesia dan Acheh-Sumatra, negara kami yang berada dibawah jajahan Indonesia sampai hari ini, senantiasa berkiblat pemahaman agamanya ke Saudi Arabia. Sepertinyab mereka tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa bahwa Itu bukan lagi Arab versi Nabi Muhammad tetapi Arab Abu Sofyan, sejak Muawiyah berkuasa dengan cara licik sampai generasi sekarang ini.
Saudi Arabia mendapat support 100 % dari ulama - ulama Bal'am alias Ulama gadongan hingga negara tersebut aman dari revolusi rakyat. Saudi Arabia melebarkan pengaruhnya keseluruh Asia dan Afrika melalui pembangunan pesantren wahabinya. Sepak terjang Arab itu pasti menda pat sambutan dari seluruh rezim di Asia dan Afrika disebabkan fungsi agama yang diproduksi kan pesantren-pesan tren wahabi tersebut berfungsi sebagai support utama dengan rezim pe nguasa zalim di seluruh Asia dan Afrika. Justeru itulah rezim penguasa zalim tetap tidak tergo yahkan.
Agama wahabi atau Yaziddin tersebut paling anti kepada aliran yang berbeda dengan mereka. Hal ini dapat dianalisa kenapa mereka tega menghancurkan mesjid Ahmadiah di Indonesia. Ka lau alasan mereka Ahmadiah bukan Islam, kenapa tidak diajak berdialog agar terbukti bahwa justeru Wahabi bukan saja sesat tetapi menzalimi komunitas Islam dimana-.mana hingga beker ja sama dengan Zionis Israel yang sekarang terkuak secara transparan melalui revolusi rakyat di kjawasan Afrika Utara dan Timur tengah. Saya haqqul yakin kesadaran Rakyat kali ini terin spirasi oleh Revolusi Islam Iran dimana peranan RII dikawasan yang mampu membangun Sys tem yang redha Allah dimana negara berfungsi sebagai milik rakyat bukan milik pemerintah semata. Justru itulah agama wahabi juga sangat anti kepada Agama Islam pengikut Ahlulbyt Rasulullah sendiri. Ini mudah dianalisa bahwa pertentangan antara Islam wahabi dan Islam Ahluklbyt sama dengan pertentangan antara Yazid dan Imam Hussein as dulu.
Alhamdulillah sekarang rakyat Afrika dan Timur Tengah sudah sadar siapa musuh mereka yang sesungguhnya. Andaikata mereka berhasil menggulingkan semua rezim-rezim despotik di Afrika dan Timur Tengah, insya Allah akan sampai juga ke Acheh - Sumatra dan Indonesia, prototype Saudi Arabia.
Pembaca sekalian!!!
Renungkanalah sekali lagi kenapa Zionis tidak pernah terkalahkan sebelumnya? Kenapa hanya Hizbullah Libanon yang mampu mengalahkannya? Hal ini terkait erat dengan uraian saya diatas. Bagaimana mungkin Zionis terkalahkan kalau semua rezim di sekitar Zionis berfungsi sebagai pelindung zionis nomor wahid setelah AS dan sekutunya? Mustahil, bukan? Tetapi ada satu hal yang tidak boleh dilupakan apa yang telah diabadikan Allah swt dalam surah al Room:
"Alif Lam Mim, Bangsa Rumawi telah dikalahkan di negara tetangga. Namun setelah mereka menga lami kekalahan, mereka akan mengalami kemenangan kembali pada sepuluh tahun kemudian. Soal keme nangan pertama dan kemenangan terakhir adalah urusan Allah. Disaat itu orang-orang beriman merasa gembira" (QS. Ar Rum 1 - 4)
Ketika Surah Ar Rum ini diturunkan Allah, dunia ini juga seperti yang kita saksikan dewasa ini, dimana dua negara super power telah membagikan dunia ini kepada dua bagian yaitu blok Parsi (Penyembah Api Arumanazda) dan blok Romawi (Penyembah Trinitas). Kendatipun masih ada negara lainnya yang memiliki kedaulatan tersendiri, namun mereka tidak terlepas dari penga ruh dua negara raksasa ini sebagaimana kita saksikan sekarang ini banyak negara yang menjadi satelit Amerika dan Rusia kendatipun sekarang Rusia buat sementara dikalahkan Amerika Se rikat secara politis. Ironisnya kendatipun Parsi dan Romawi memiliki wilayah dan pengaruh yang demikian luas, mereka tetap saja bermusuhan satu sama lainnya.
Disaat itu nama Arab tidak dikenal didalam kamus dua super power itu kecuali Yaman, me ngingat suburnya daerah tersebut hingga menjadi inceran sebagaimana lazimnya hari ini nega ra-negara yang mengandung Petrodollar menjadi medan perebutan negara Adidaya dengan cara apapun seperti kawasan Arab, Chechenia, Afganistan, Acheh Sumatra dan sebagainya.
Ketika dunia dikuasai dua raksasa itu, nun jauh disana di gurun pasir Arabia muncullah sebuah titik hijau sebagai Ghurabag bak kata Rasulullah. Yaitu sebuah tunas yang hijau ditengah-tengah ranting yang coklad dan kering alias mati. Disanalah munculnya seorang Pemimpin yang mem bawa rahmatan lil 'alamin, bernama Muhammad saww. Beliaulah yang berstatus sebagai Bah tera Penyelamat. Hal ini dapat kita pahami bahwa andaikata Nabi Muhammad tidak di turunkan di Gurun Pasir itu, semua orang Arab dan bahkan semua orang didunia kala itu berada ditepi jurang neraka kecuali sedikit sekali seperti Arkam bin Naufal, pamannya Khadijah binti Khu wailid, yang masih mengikuti agama nabi Ibrahim as. ". . . . . Ketika itu kamu (benar-benar) telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menyampaikan ayat-ayat Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk (Q.S. Ali Imran 103)
Tunas hijau di gurun pasir Arab yang tidak dikenal orang di negara super power itulah kemudian yang mampu meluluh lantakkan mereka untuk menyelamatkannya dari tepi jurang neraka tadi. mereka itu beriman kepada Nya. Dan barangsiapa yang ingkar kepada Nya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."(Q.S. Al Baqarah: 121)
Ketika itu negara super power Parsi mengalahkan super power Romawi secara telak sekali sampai salib besar sebagai symbol penyembahan Romawi di boyongkan ke Parsi. Namun sepuluh tahun kemudian Romawi mampu mengaturkan barisannya yang mantap sehingga Parsi dapat dikalahkan balik. "Disa’at itu orang-orang beriman merasa gembira" (Q.S Ar Rum: 4). Sebahagian penafsir mengira bahwa gembiranya orang beriman dikala itu disebabkan kemenangan Romawi atas Parsi, dengan asumsi bahwa Rumawi itu adalah agama Samawi sementara Parsi adalah agama Ardhi. Penafsir seperti itu adalah keliru 180 derajat, kenapa ?
Betul agama orang Romawi itu asalnya dari agama Samawi yaitu agama Nabi Isa bin Maryam alaihissalam. tetapi apakah nabi Isa pernah mengajarkan ummatnya untuk menyembah Trinitas?, yaitu entas bapak, entas bunda Maria dan entas anak (Al Masih?) Bukankah dengan demikian berarti bahwa agama orang Romawi itu tidak berbeda dengan agama orang Parsi kala itu yaitu penyembah Api Arumananzda ? Bukankah dengan pengertian seperti itu berarti bahwa tidak ada satupun agama Samawi kecuali Islam itu sendiri sebagaimana firmannya: "Innad Dina indallahil Islam". Bukankah Penafsir yang saya sebutkan diatas itu keliru dalam berasumsi bahwa agama Nasrani itu agama Samawi juga?
Gembiranya orang-orang beriman ketika itu disebabkan keyakinan mereka bahwa tidak lama lagi mereka akan mengalami kemenangan diatas Parsi dan Romawi sekaligus disebabkan Allah berfirman bahwa baik kemenangan pertama (baca kemenangan Parsi atas Romawi) maupun kemenangan terakhir (baca kemengan Romawi atas Parsi) adalah urusan Allah, bukan urusan manusia. Hal tersebut terdapat relefansinya dengan pernyataan Allah swt di surah lainnya: "…Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit mampu mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al Baqarah: 249)
Nah, pembaca sekalian. Sepertinya kemenangan orang-orang beriman sedang mendapatkan si nyal-sinyalnya sekarang di Afrika Utara dan Timur Tengah yang tidak bertujuan memusuhi komunitas-komunitas yang berbeda agama dengan mereka macam wahabi di Indonesia sebagai produksi Saudi Arabia melainkan memperkenalkan diri di Dunia Internasional bahwa Islam murni bersdaudara secara kemanusiaan. Musuh orang Islam murni bukan orang-orang yang ber beda agamanya dengan mereka, melainkan komunitas manapun yang menzalimi kaum Dhuafa apapun latar belakang agamanya. Dalam menyikapi orang yang berbeda agama dengan mereka, sesuai kata Allah swt dalam al Qur-anul Karim: "Lakum dinukum waliadin". Artinya: "Bagimu agamamu dan bagiku agamaku" (QS al Maun), Sekali lagi, musuh kita orang Islam bukanlah orang yang berbeda Agama tetapi rezim despotik yang menzalimi kaum dhuafa seperti di Afrika Utara dan Timur Tengah sekarang ini. (baca rezim hypocrite)
Apabila asumsi saya ini terbukti nanti, sudah saatnya tiba kedatangan Imam Muhammad al Mahdi al Muntazhar yang akan memimpin Dunia berdasarkan petunjuk Allah swt sebagai penutup keimamahan Rasulullah Muhammad saww sendiri, bukan berdasarkan Power yang terpisah dari petunjuk Allah ataupun power yang berdasarkan orang ramai. Disaat itu juga Allah swt menghadirkan kembali Nabi Isa bin Maryam sebagai satu-satunya Nabi yang di Ghaibkan Allah disebabkan beliau difitnah seorang muridnya hingga ketika penguasa menangkapnya, justeru murid yang munafiq tadi dimiripkan Allah swt persis seperti Nabi Isa bin Maryam, sementara Nabi Isa diselamatkan Allah, Ghaib Kubra sejak peristiwa tersebut sampai zaman kita ini. Kehadiran Nabi Isa kembali bersama Imam Mahdi untuk membuktikan kepada orang-orang yang menuhankannya bahwa beliau tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Tuhan tetapi Utusan Allah yang difitnah muridnya sendiri yang munafiq.
Billahi fi sabililhaq
hsndwsp
di Ujung Dunia
m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar