Minggu, 19 Juli 2009

PUISI FILOSOFIS 4



NOL - NOL YANG MENGANGA 
by
hsndwsp

Bismillaahirrahmaanirrahiim
 
Hai manusia ambillah selembar kertas dan sebuah pena
Lalu goreskan nol nol nol
Kalau kertasnya habis carilah yang lainnya di pasar
Kalau di pasar juga habis, carilah di fabrik - fabrik kertas
Lanjutkan tugasmu:
nol nol nol

Kalau dawatnya habis carilah yang lainnya di pasar
Kalau dipasar juga habis, carilah di fabrik - fabrik dawat
Lanjutkan tugasmu
nol nol nol

Kalau engkau merasa lelah, istirahatlah sebentar
Mintakan Isterimu untuk melanjutkannya
Kalau Isterimu juga merasa lelah
Mintalah agar anak - anakmu untuk melanjutkannya
Kalau anak - anakmu juga merasa lelah
Engkau sendiri yang akan melanjutkannya
nol nol nol

Sudah berapa nol kah yang telah engkau gores
Sepuluh, seratus, seribu, sejuta, semilyar...
Tak terhitung banyaknya

Engkau telah menulis dari ufuk Timur ke ufuk Barat
Engkau telah menulis dari kecil hingga dewasa
Namun tulisanmu itu bukan apa - apa
Usahamu hanyalah nol - nol yang menganga

Taukah kamu apa sebabnya
Taukah kamu agar usahamu bermakna
Tancapkan angka satu di depannya
Sekarang saksikanlah

Sepuluh, seratus, seribu, sejuta dan seterusnya
Sekarang engkau telah menyaksikan
Usahamu bukan lagi nol - nol yang menganga

Dulu engkau lepung. tanah tembikar
Sesuap dimulut Ayahmu, sesuap dimulut Ibumu
Ayah dan Ibumu menikah

Partikel di sulbi Ayahmu
Partikel di tulang dada Ibumu
Partikel - partikel itu menyatu
Menjadi segumpal darah, segumpal daging
Engkau terbentuk

Sembilan bulan berlalu
Ibumu merasakan kesakitan
Kau pecahkan dinding telurmu
Engkau dilahirkan ke Dunia

Engkau menangis
Engkau tidak tau apa - apa
Engkau adalah seorang bocah

Tujuh belas tahun kemudian
Engkau mulai mengenal dunia
Engkau menjadi dewasa
Tapi engkau bukan apa - apa
Engkau adalah nol nol yang menganga

Tahukah engkau apa sebabnya
Tahukah engkau agar bermakna
Bersandarlah engkau pada yang satu
Tahukah kamu apakah yang satu itu
Itulah Allah pencipta Alam semesta

Jadilah dirimu sebagai Hussein atau Zainab Al Qubra
Kalau tidak, engkau adalah Yazid, nol nol yang menganga
Tak ada alternatif lainnya

Setiap harimu adalah 'Asyura
Setiab bulanmua adalah Muharram
Dan setiap tempatmu adalah Karbala

Seratus tahun berlalu
Engkau renta
Engkau kecemplung dalam perut bumi

Apakah engkau ganteng atau gepeng
Apakah engkau berbadan Kingkong atau Loyo
Tubuhmu menjadi santapan cacing - cacing tanah
Namun nyawamu menempuh liku-liku yang panjang
Syurga atau Neraka
.......................................


Tidak ada komentar:

Posting Komentar