Jumat, 04 September 2009

KEKELIRUAN SYSTEM TAGHUT DZALIM, HYPOCRITE DAN KORRUP


SETIAP MU'MIN ADALAH MUSLIM TETAPI TIDAK SETIAP MUSLIM ADALAH MU'MIN
KALAU ADA PIHAK YANG BELUM MAMPU MEMAHAMI HAKIKAT SURAH AL MAIDAH AYAT 44, 45 DAN 47, BOLEH JADI MEREKA KAUM AWWAM ATAU NON MU'MIN
hsndwsp
di
Ujung Dunia



Indonesia membanggakan diri dengan bhinneka tunggal eka dari "pancasila". Mereka percaya sebagai pemersatu bangsa yang majemuk tetapi realitanya pihak mayority terus saja menindas pihak minority. Sebaliknya Republik Islam Iran tidak punya pancasila tetapi mereka tetap hidup rukun antar penganut agama. Bagaimana mungkin sebahagian orang Indonesia mengaku beragama Islam sementara mereka tidak meyakini al Qur-an sebagai alat pemersatu, sebagaimana yang diaplikasikan Rasulullah sendiri dan "Wilayatul Fakih" Republik Islam Iran? Kaglue awaknjan ngen aneuk panah...

Sangat menyebalkan ketika mendengar komentar pejabat-pejabat Indonesia seolah-olah mereka punya pancasila yang luarbiasa untuk mempersatukan ummat beragama. Tidakkah mereka renungkan, apakah dulu Rasulullah saww mempersatukan rakyat yang terdiri dari orang Islam, Nasrani dan Yahudi dengan pancasila, bukan dengan Qur-an? Kalau komunitas Takfiri Wahabi Salafussalah menghalalkan darah siapapun yang tidak sependapat dengan mereka sebagaimana sepakterjang kaum Khawarij di zaman Imam Ali as, Rasulullah, Imam Ali dan "Wilayatul Fakih Iran", tidak membenarkan membunuh pihak manapun kecuali sekedar membela diri dari serangan pihak yang zalim.

Berhubung surah Al Maidah ayat 44, 45 dan 47 tidak mampu dicerna kecuali disalah pahami oleh komunitas Takfiri Wahabi dalam menggapainya, makanya tulisan sebelumnya sebagaimana judul diatas, dicancel buat sementara...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar