SEBABNYA MEREKA TIDAK MENGENAL PARA IMAM YANG DIUTUS ALLAH PASKA KEWAFATAN RASULULLAH SAWW SEBAGAI PERPANJANGAN KEIMAMAHAN BELIAU AGAR UMMAH TIDAK SESAT PASKA KEWAFATANNYA
Angku di Awegeutah, Tampokdjok
Acheh - Sumatra
di
Ujung Dunia
Bismillaahirrahmaanirrahiim
terjemahan 1
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani sebagai temanmu ( بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ) dimana mereka beraliansi satu-sama lainnya.
Barangsiapa diantara kamu me ngambil mereka menjadi teman maka sesungguhnya
orang tersebut men jadi golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepa da orang-orang yang zalim" (QS, 5: 51)
terjemahan 2
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mere ka adalah pemimpin bagi sebahagian yang
lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. (QS, 5: 51)
Ayat 51 surah al Maidah itu
adalah fenomena kafir Harbi, makanya kaum muslimin dilarang Allah untuk
berkawan setia sebab mereka beraliansi satu sama lainnya. Kalaupun ada kaum
muslimin yang melanggar larangann Allah, mereka tidak lagi termasuk golongan
muslim. Yang perlu kita pertanyakan apakah Allah melarang kaum muslimin
berkawan setia kepada semua Nasrani dan Yahudi? Jawabannya pasti “Tidak”.
Silakan lihat ayat 82 dimana ayat
tersebut adalah fenomena non Moslem yang Jimmi. Inilah yang masih banyak kaum
muslimin belum memahaminya hingga salah kaprah ketika ada non Moslem yang baik
dilarang berteman, dilarang memilih sebagai pemimpin macam kasus Gubernur di
Jakarta. Padahal Ahok itu bukan kafir Harbi yang dilarang di ayat 51 tetapi
Ahok non Moslem yang Jimmi yang dibenarkan untuk kita pilih sebagai pemimpin
kecuali ada pemimpin Muslim yang sama macam Ahok yang sudah terbukti memimpin
kaum muslimin secara Islami.
Sesungguhnya kamu dapati
orang-orang yang paling keras per musuhan nya terhadap orang-orang yang beriman
ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesung guhnya kamu dapati
yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya ka mi ini orang Nasrani". Hal
itu disebab kan karena di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena se sungguhnya mereka tidak menyombongkan diri"
(QS. Al Maidah: 82)
Prediksi saya Ahok sukar masuk
Islam kalau beliau melihat pe nampilan kaum mus limin lebih rendah nilainya
dibandingkan non Moslem yang Jimmi. Padahal itu bukan fenomena Muslim benaran
tetapi Muslim KTP alias munafikun. Pantasin seorang non Moslem yang sudah
menjadi Muslim masih saja keliru sepakterjangnya disebabkan sesungguhnya mereka
belum mene mukan Islam murni higga salah kaprah saat menjadin saksi kasus Ahok.
(baca Irene Handoko, ex Biarawati)
Kenapa kita kaum muslimin harus
memilih Ahok?
Sebab pemimpin yang lain dari
Ahok adalah Islam KTP, dimana setelah disumpah dengan kitab Qur-an, langsung
korupsi alias mencuri harta ke kayaan negara yang secara Islam adalah milik
Rakyat seluruhnya. Anies Baswedan yang dicalonkan untuk menggeserkan Ahoik juga
termasuk Is lam KTP, konon pula yang lainnya. Ini memang tidak dapat dilihat de
ngan kacamata syar'i tetapi dengan kacamata Ideology. Islam. Andaikata Anies
sadar, pasti dia tidak mau merebut posisi Ahok yang sudah benar tetapi mencari
calon Gubernur kawasan lainnya agar Indonesia ke depan menja di milik Rakyat
bukan milik penguasa /pejabat
Justeru itu mereka mengunakan al
Maidah ayat 51 untuk menggeser Ahok agar mereka aman melakukan praktek korupsi.
Ironisnya mereka yang bercokol di lembaga MUI pun bekerjasama dengan para
pemimpin yang korup itu.
Fenomena tersebut sudah lama
terjadi di Indonesia hingga banyak para Alim yang membe la pemimpin Islam KTP
untuk menjadi pemimpin mere ka. Ketika Jokowi dan Ahok muncul para koruptor
yang mayoritas adalah pemimpin disetiap jajaran dan juga di lembaga Legis
latif, Eksekutif dan Yudikatif, merasa terhina dan terbongkar kepalsuan mereka.
Makanya me reka yang merasa rugi berdaya upaya untuk menyingkirkan Ahok dan
Jokowi, namun tidak berhasil disebabkan warga Jakarta sudah sadar kemunafikan
para pemimpin yang korup itu.
Sebagai penutub, sebaiknya
pembaca meneliti juga ayat 69: “Sesungguhnya orang-orang mu’min, orang-orang
Yahudi, Shabiin, dan orang-orang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang
benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (QS, 5,
69)
https://achehkarbala.blogspot.no/…/islam-itu-tidak-cukup-di…
Andaikata saya berada di posisi
Ahok, juga akan saya katakan bahwa kalian jangan sampai dibohongi pakai al
Maidah ayat 51, dimana para penghuni lembaga MUI saja tidak paham tafsir yang
benar, konon pula alimpalsu lainnya macam AA Gym yang berbicara ngaur di TV
one, dimana Qarni Ilyas sebagai moderatornya.
Billahi fi sabililhaq
Angku di Awegeutah, Tampokdjok
Acheh - Sumatra
di Ujung Dunia