KEPADA SAUDARAKU DI MESIR DAN TIMUR TENGAH PADA UMUMNYA
Orang Iran tidak pernah berkomentar seperti ini, sebab tidak layak mereka memberitahukan kita tentang kebenaran dan kebaikan mereka sendiri. Justeru itu pihak non Parsilah yang tepat menginfokan tentang keberadaan mereka.
hsndwsp
(Bangsa Acheh -.Sumatra)
(Bangsa Acheh -.Sumatra)
Ketika Imam Khomaini mulai Revolusi, banyak pihak yang menganggap remeh, seolah-olah beliau tidak tepat untuk urusan tersebut. Bukan saja politikus Barat tetapi juga politikus dalam golongan Islam modernis juga meragukan kemampuan Imam. Hal ini disebabkan kebanyakan orang alim dalam agama hanya berkemampuan dibidang ritual saja. Dengan kata lain agamawan versi Abu Dzar Ghifari sepertinya sangat langka sekarang ini. Model Ilmuwan macam Ibnu Sina memang banyak bermunulan sampai hari ini tetapi type tersebut bukan modelnya untuk berevolusi. Type ilmuwan macam itu baru bermanfaat ketika revolusi sudah berhasil atau system Islam sudah Exist seperti Republik Islam Iran sekarang ini.
Realitanya prediksi politikus Barat dan politikus didikan barat (para modernis) keliru 180 derajat. Imam Khomaini bukan type ulama yang ritual semata tetapi juga Sosial sebagaimana diungkapkan Syahid DR Ali Syariati, rausyanfikr Iran bahwa Imam Khomaini adalah Ulama dua dymnensi (baca hablum minallah dan hablum minannas). Type Ulama seperti itulah yang disebut "Ulama warasatul ambya". Di Republik Islam Iran sekarang lumaian jumlah ulama type tersebut. Hal ini sesuai kata Imam sendiri saat pihak Barat merasa gembira ketika mendapat info bahwa Imam sudah mulai sakit-sakitan. Kata Imam bahwa pihak Barat boleh saja menginginkan kematian Khomaini tetapi mereka harus yakin bahwa seorang Khomaini yang mati, beribu "Khomaini" akan bermunculan.
Hari ini kita saksikan "Khomaini-khomaini" Iran berada disetiap jajaran pemerintahan hingga Barat kewalahan menghadapinya. Sering kita dengar bahwa revolusi Timur Tengah terinspirasi dari Revolusi Islam Iran. Saya sependapat, tinggal lagi Imam atau bintang revolusi yang tidak mereka miliki. Dari itu kesadaran Rakyat Timur Tengah sangat kita hargai, semoga mereka buat sementara "berimam" kepada Republik Islam Iran, agar revolusi tidak dibajak pihak lain.
Lihatlah bagaimana prinsip Imam Khomaini dan mendapat ikutan rakyat secara mantap bahwa ketika pihak Barat hendak berhubungan dengan pemerintah Iran, Imam dengan tegas mengatakan "Tidak". Barat berusaha masuk via presiden Abul Hasan Bani Sadr tetapi Imam cepat mengambil tindakan. Yang jelas pihak Barat yang dulu menjadi pendukung kuat Shah Reda Palevi, berdaya upaya agar pas ka tumbangnya penguasa despotik dapat mendekatkan diri dengan rakyat Iran, dimana tujuannya adalah untuk membajak revolusi.
Bangsa Parsilah namanya yang terkenal tajam pikirannya. Hal ini dapat dipelajari kelebihan mereka secara history bahwa keturunan Rasulullah saww menjadi cikal bakal di Republik Islam Iran melalui perkawinan Imam Hussein bin Ali dengan Shahr Banu, putri raja Parsi. Perlu digaris bawahi bahwa tidak semua orang Iran sekarang baik dari kacamata Allah, realitanya para oposisi juga masih ada walaupun mereka tidak berdaya berhadapan dengan "Khomaini-khomaini" Iran yang cikal-bakal, uta manya dari keturunan Rasulullah sendiri. Semoga orang Parsi yang masih belum sadar, mempelajari kembali bagaimana bangsa Yahudi yang mulanya diutamakan Allah kemudian terpaksa dikeledaikan (QS, 62:5). Demikian juga bangsa Arab yang pada mulainya dimuliakan tetapi akhirnya juga me nyimpang.
Via Al Qur-an juga bisa dipelajari keutamnaan bangsa Parsi di Surah Jumah, ayat 3 dan 4, sebagai perbandingan dengan bangsa Arab di ayat 2, dan juga perbandingan dengan bangsa Israel yang pernah disanjung Allah tetapi belakangan mereka dikeledaikan Allah disebabkan mereka memiliki "kitab Taurah" tetapi mereka tidak berpedoman kepadanya dalam hidup bernegara, bermasyarakat dan ber keluarga, kecuali sekedar membaca-.baca saja. Hal ini bisa dilihat dasarnya di ayat 5 samapi ayat 8.
Nabi Muhammad saww. tidak terkecuali dari hukum di atas. Kedatangan beliau. disambut oleh seba gian dan ditentang bahkan diperangi oleh sebagian lainnya. Mereka yang menentang adalah bangsa Arab, khususnya suku Quraisy. Mereka sangat ganas, sehingga berulang kali mereka merencanakan untuk membunuh Nabi saww. akan tetapi Allah swt selalu menyelamantkan Nabi-Nya dari makar jahat mereka. Setelah Nabi saww. berhijrah ke kota suci Madinahpun, kaum kafir itu tidak puas, sehingga peperangan demi peperangan mereka kobarkan. Dan Allah selalu memenangkan Nabi-Nya berkat perjuangan Imam Ali as. yang gigih tanpa mengenal lelah dan gentar serta tidak pernah lari dari pedan pertempuran! Perang Badr, Uhud, Khandak, Khaibar, Hunain dan lainnya menjadi saksi kegigihan dan ketangguhan perjuangan Imam Ali as.
Sepeninggal Nabipun agama ini pasti akan dibela oleh hamba-hamba pilihan Allah swt!
Nabi saww. Datang Memberi Peringatan kepada Bangsa Yang Degil lagi Angkuh!
Ayat-ayat Al Qur’an menjelaskan kepada kita watak dan karakteristik bangsa Arab, khususnya suku Quraisy… mereka adalah bangsa dan suku yang degil lagi angkuh. Perhatikan ayat di abawah ini:
فَإِنَّما يَسَّرْناهُ بِلِسانِكَ لِتُبَشِّرَ بِهِ الْمُتَّقينَ وَ تُنْذِرَ بِهِ قَوْماً لُدًّا
“Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al Qur’an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.”(QS. Maryam [19];97)
Kata Luddan dala ayat di atas memberikan arti:
Yang sangat berkeras kepala dalam menentang.
Yang zalim.
Doyan mendebat dengan kebatilan dan gemar menentang.
Kaum fujjâr/durhaka dan durjana.
Tuli dari mendengar kebenaran.
Mereka itu adalah bangsa Arab dan suku Quraisy[1]. Demikian Allah menjelaskan kepada kita karakteristik bangsa Arab dan khususnya suku Quraisy. Bangsa yang tidak dapat diandalkan untuk membela al Haq dan misi suci kerasulan.
Allah Membanggakan Dan Mengandalkan Bangsa Iran Untuk Membela Agama-Nya!
Bukan ramalan sontoloyo! Tapi ia adalah firman Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi… ternyata bangsa Arab tidak dapat diandalkan untuk membela agama Allah … mereka adalah qauman luddan/bangsa degil, angkuh, zalim, keras kepala disampin labil keimanan dan semangat perjuangannya! Dan disampin semua itu, mereka adalah bangsa yang kikir dari mengingfakkan hartanya di jalan Allah SWT!
Apa yang dapat dinanti dan diharap dari suatu bangsa yang demikian sifatnya! Bangsa seperti itu harus segera diganti…. harus segera dimusiumkan… tentunya jika pengurus musium itu tidak keberatan… atau bahkan harus digilas habis ditelan siksa Allah.
Apakah Allah akan “kehabisan stok” umat yang siap membela agama-Nya?
Tentu tidak!! Allah akan segera menyingkirkan bangsa itu dan mendatangkan bangsa lain untuk membela agama-Nya. Dan bangsa ini jauh lebih berkualitas dibanding bangsa Arab yang disingkirkan karena kemurtadannya dan keberpalingannya dari membela agama Allah. Bangsa ini tidak kikir seperti bangsa Arab yang berpailing itu…. tidak angkuh… tidak degil dan siap berjuang demi agama Allah SWT.
Bengsa itu adalah bangsa Persia/Iran! Ya. Allah membanggakan dan mengandalkan mereka untuk membela agama-Nya di saat bangsa Arab telah berpaling meninggalkan agama Allah disaat mereka lebih senang mendemonstrasikan kemurtadan dengan berangkulan dan bermesraan dengan musuh-musuh Allah; Zionis Yahudi dan Nashrani serta kaum Musyrik!
Perhatikan firman Allah di bawah ini:
ها أَنْتُمْ هؤُلاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا في سَبيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَ مَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّما يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَ اللَّهُ الْغَنِيُّ وَ أَنْتُمُ الْفُقَراءُ وَ إِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْماً غَيْرَكُمْ ثُمَّ لا يَكُونُوا أَمْثالَكُمْ
“Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan (Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).” (QS. Muhammad [47];38)
Asy Syaukâni berkata, “Jika kalian berpaling dari keimanan dan ketaqwaan pasti Allah akan mengganti kalian dengan satu bangsa/kaum yang lain yang mana mereka itu lebih taat kepada Allah dibanding kalian. Dan mereka itu tidak seperti kalian yang berpaling dari dari keimanan dan ketaqwaan. … “[2]
Ibnu Jarir ath Thabari menjelaskan bagian akhir ayat tersebut dengan mengatakan: “dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)” dalam kekikiran dalam berinfak di jalan Allah seperti yang kalian diperintahkan dan mereka itu tidak menyia-nyiakan hukum-hukum Allah sedikitpun, akan tetapi mereka akan menegakkannya semua sesuai yang diperintahkan. Dan dengan tafsir yang saya sebutkan ini para ahli tafsir berpendapat. Kemudian beliau menyebutkan ketarangan para ahli tafsir klasik seperti Qatadah, Ibnu Zaid.[3]
Semua ahli tafsir sepakat bahwa yang dimaksud de ngan bangsa yang akan didatangkan menggantikan bangsa Arab yang berpaling itu adalah bangsa Persia/Iran.
Ibun Jarir ath Thabari, asy Syaukani, Ibnu Katsir, as Suyuthi dan lainnya menyebutkan beberapa riwayat yang menegaskan sabda Nabi Muhammad saww. banga bangsa yang diandalkan Allah untuk membela agama-Nya itu adalah bangsa Parsi, bangsanya Salman al Farisi…
Satu-satunya system Islam atau negara Islam sekarang hanyalah Republik Islam Iran. System ini muncul setelah mengalami penderitaan yang teramat sangat sebelumnya. Justeru itu rakyat Timur Tengah yang sudah sadar kesilapannya dimasa lalu semoga mengenal para Imam untuk diikuti agar revolusi benar-benar berhasil dengan baik sebagaimana revolusi Islam Iran.
Orang Iran tidak pernah berkomentar seperti ini, se bab tidak layak mereka memberitahukan kita tentang kebaikan mereka sendiri. Justeru itu pihak non Par silah yang tepat menginfokan kebaikan mereka.
(dari bangsa Acheh -.Sumatra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar