Jumat, 10 Juli 2009

TANPA SYSTEM, ISLAM AKAN MENGALAMI DEKADEN



ANDAIKATA SYSTEM ISLAM TIDAK MUNCUL, ESENSI ISLAM TERGUSUR TANPA
DISADARI SECARA EVOLUSI
Muhammad al Qubra
ACHEH - SUMATRA


SESUNGGUHNYA ISLAM ITU BERSYSTEM SEBAGAIMANA
DIAPLIKASIKAN DI NEGARANYA SALMAN AL FARAISI,
NEGERI BERHIMPUNNYA BANYAK KETURUNAN
NABI
MUHAMMAD SAWW


Bismillaahirrahmaanirrahiim
Ketika itu al Qubra murid kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri, masih terngiang-ngiangditelinga kami orang Acheh, kalimat-kalimat tajam Tayyeb Adami yang Marxist-Sosialis sejati itu: "Tadjak bak geusjik lagee bohpik hana sagoe, tadjak bak tjamat lagee buleukat hana teumpoe, tadjak bak bupati lagee keudidi keuneng gandoe, tadjak bak guberno lagee lumo pruet hana troe, tadjak bak presiden lagee sitangen hana woe-woe,tadjak bak tantra lagee geulawa kajee meuduroe, tadjak

bak pulisi lagee keubiri meuadee lam uroe". Jadi kesemuanya itu menggambarkan ketidak pedulian pemimpin dankaki tangannya kepada rakyat jelata sementara Ideology Markist Sosialis sebaliknya sangat peduli kepada rakyat jelata. Justru itu rakyat jelata Acheh khususnya ketika itu sangat mendukung dan antusias mendengarkan pidato-pidato Tayyeb Adami dimana saja.Hal ini sudah barang pasti tidak disenangi oleh orang-orang yang bersatupadu dalamsystem Hindunesia . Justru itu pengu asa membumi hanguskan PKI yang dikhawatiriakan menggulingkan kekuasaan mereka yang Notabe nenya sangat korup dan diktator.

Usaha penguasa di jaman Suharto itu berjalan dengan lancar sekali, disebabkan "paraulama" bersama tentara dan polisi sebagai kuku besinya, mendukung secara proaktifatas program penguasa tersebut. Awaluddin sangat beralasan ketika mengatakan sesungguhnya tidak ada ulama di Acheh, kenapa mereka membanggakan sejarah masalalunya?.

Secara analisis Awaluddin takterkalahkan anty Thesisnya. Kemungkinan besar akan banyak orang Acheh yang akan stress, andaikata dialog ini berlangsung terus . Alham dulillah al qubra memiliki kacamata lainnya disamping kacamata analisis, yaitu kacamataIslam Ideologis. Kalau hanya sekadar mampu menganalisa tapi tidak memiliki kemampuan ideologis Islami,kita akan berkesimpulan bahwa Marxist-Sosialis lebih unggul daripada Islam, sebagaimana diyakini Alauddin Ziyadovich Umarov itu. Hal ini kemungkinan besar akan bermunculan serangan buat Alauddin secara fanatikbuta.

Penguasa Indonesia mendapat supportnya para ulama gadongan kala ituDisebabkan komunis itu tidak percaya adanya Tuhan sebagaimana kepercayaan Alauddin Ziyadovich Umarov sampai muncul judul tulisannya: "Hidup Terhormat Tanpa Tuhan". Ada halyang belum terdeteksi oleh Alauddin baha yang berhadapan dengan Markis Sosialisdi Indonesia itu bukan Islam Ideologis (baca Islam Sosialis) tapi Islam hipokrit alias almunafiqun. Ketika kita berbicara Islam, jangan dilihat secara parsial tapi "Kaffah". Dengan kata lain Islam itu bersystem. Hindunesia tempatnya orang-orang Islam hipokritbersatupadu bukan system Islam tapi system Thaghut Dhalim danHipo krit. Apabila system Islam tidak muncul tapi orang-orang Islam terlanjur hidup dalam systemTaghuti, esensi Islam musnah secara evolusi, hingga kita tidak sadar lagi bahwa sesungguhnya kita tidak Islami cara berfikirnya tapi pragmatis. Kita tidaklagi termasuk dalamIslam Ideologis tapi sudah dekaden sebagaimana diperlihatkan orang-orang yang terhimpun dalam system Hindunesia dhalim dan hipokrit itu.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Siapakah yang membuat kita dekaden`? System. Ya system Taghut yang korup dan hipokritlah yang membuat kita dekaden. Semenjak dari Sukarno sampai dewasa ini system Taghutilah yang membentuk ideology pragmatis. Halini bukan saja terjadi di pulau Jawa tapi njuga di Acheh - Sumatra, tanah tumpah darahnya Thayeb Adami itu. Dalam analisis seperti inilah kita mampu berpikir bahwa di Achehmulai dari organisasi massa dan politik seperti Muhammaddiah, NU, Perti, Masyumi,HMI, PII dan semacamnya termasuk juga yang berpenampilan premanisme seperti KNPI,AMPI, PKPPI, Pemuda Pancasil,milisi made in Tentara dan polisi Hendon merupakanlembaga pembodohan masyarakat sebagaimana dikatakan Edy L Suhery dalam sebuahttachmentnya yang berjudul :"Sekolah Bodoh". Sayangnya Eddy L Suhery keliru ketikahanya menampilkan Emh Ainun Nadjib untuk mensupport Thesisnya itu. Disini secara tidak sadar Eddy L Suhery terperangkap kedalam lobang yang sama. Sementara beliaumampu menganalisa kelirunya pengorbitan Raden Anjeng Kartini diatas Cutnyak Dhientapi tidak mampu menganalisa bahwa Tjutnyakdhien juga tidak jauh berbeda dibandingkan Kartini dimana "belum Islami" penampilannya. Disini Eddy L Suhery terperangkap dalam keachehan bukan Islami atau Islam Ideology.Sekali lagi, System Taghut yang dhalim dan hipokritlah yang membuat orang Islam diseluruh Nusantara dan juga secara Internasional menjadi Dekaden. Maka tidak heran ketika SKBT bergulir di Acheh muncul berbagai penipuan sebagaimana disindir Alauddin.Mereka sudah dikondisikan penguasa Taghut dengan ekonomi lemah dan hal ini jugalahyangmembuat mereka berduyun.- duyun menyambut cangkul cap buaya yang didistribusikan para kader PKI kala itu. Dan hal inilah yang membuat mereka akhirnya melayangkepalanya.sebagai korban persekongkolan penguasa zalim dan ulama gadongan (baca perse kongkolan "Fir-aun", "Karun" dan "Bal-am")

Benar PKI tidak percaya adanya Tuhan yang membuat ulama gadongan itu pemihak pengu asa. Namun ulama macam itu tidak mampu berfikir dimana penguasa zalimlahsesungguhnya yang membuat rakyat jelata terperangkap kepada ajaran Markis - Sosialisnya Thayeb Adami di Acheh. Alasannya Markis Sosialis jauh lebih unggul kalau dibandingkan dengan Islam Hipokritis (baca penguasa Zalim plus ulama gadongan) Inilah yang dimaksudkan Alauddin bahwa orang yang mengaku adanya Tuhan lebih terjejas sepakterjangnya kepada Tuhan dibandingkan orang yang tidak mengaku Adanya Tuhan.

Kondisi seperti ini dapat kita saksikan di Iran jaman Syah Rezda Palevi.Akibat melihatsepakterjang penguasa Zalim plus ulama palsu demikian menyebalkan membuat mereka berkesimpulan justru Markis Sosialislah yang benar, bukan Islam. Mereka tidak mampu memahami bahwa itu bukan orang Islam tapi manusia-manusia yang sekedar mengaku Islam dengan hanya bermodalkan "Dua Kalimah Syahadah" tanpa memahami
esensinya. Justru itulah Ideologynya adalah Nol Nol yang menganga.

Ketika itu mereka berduyun-duyun masuk Komunis atau Atheis.Tapi alhamdulillah kemunculan Ayatullah Khomaini, DR Ali Syari'ati dan Murtadha Mutahhari cs untuk mendefinisikan Islam kembali atau menampilkan Islam yang originier, membuat mereka kembalimenjadi Monotheis setelah terlanjur masuk Atheis beberapa lama. Sehubungan denganitu di Prancis juga terjadinya Revolusi yang juga akibat sepakterjang ulama-ulama palsuplus penguasa yang korup, menampilkan spakterjang yang hipokrit.

Mereka senantiasa mengatakan bahwa untuk menjadi manusia yang saleh, kita tidakboleh kawin supaya cinta kita semata-mata kepada Tuhan. Untuk itu mareka juga mengatakan bahwa manusia tidak boleh makan binatang berdarah. Alasannya akan memicusexualitas hingga cinta kita beralih kepada lawan jenis. Mereka menganjur kan agar manusia makan buah-buahan, sayur-sayuran dan telur-teluran. Ironisnya para agamawantersebut makan daging secara sembunyi-sembunyi. Akibatnya mereka juga berzina direlung-relung gereja.

Akibat sepakterjang yang hipokrit itu, para intelektual akhirnya berontak. Sebahagian mereka beralih kepada Markist Sosialis atau Atheis, sementara yang lainnya tetap percaya pada Tuhan. Mereka pada mulanya menemui ajaran 'Isa bin Maryam murni dibawah pimpinan Martin Luther. Komunitas pencetus Revolusi Perancis tersebut akhir nyaterkenal denga istilah 'Kristen Protestant'. Para intelektual yang mantap Ideology itulah yang mencetuskan Revolusi.

Alauddin, boleh jadi memiliki suatu target tertentu melalui atythesisnya itu dan bolehjadi juga sebagaimana pepatah Acheh berikut ini:"Meunje jaga pura - pura tjok gapu,minje teungeut keukeurandam djipeuplueng" . Maksudnya kalau ada Tanggapan yang tercerahkan untuk meluluhlantakkan antithesisnya itu, beliau akan mengatakan: "Oo itu kan ngetest samapai dimana kemampuan orang Acheh tapi kalau tidak adayang mampu meluluhlantakkan, dia akan bersikukuh sebagaimana antithesisnya itu.

Prediksi Muhammad Al Qubra sepertinya ada target yang lebih systematis lainnyadari kemunculan antithesis tersebut. Dimana mana sering terjadi, penguasa memainkan peranan yang cukup dominan ketika kritikan bertubi - tubi menghantam penguasa zalim dan hipokrit. Tanpa disadari orang ramai, penguasa berhasil membungkam serangan - serangan tersebut dengan mengalihkan pandangan melaluiatithesisseumpama yang dicetuskan Alauddin tersebut.

Sepak terjang penguasa Indonesia dalam menghancurkan nasionalisme Acheh dengan memanfaatkan jaringan publikasi dan seluruh media yang ada di Acheh sertapembodohan secara systematis sebagaimana diungkapkan saudara Eddy LSuherydiatas, merupakan hambatan bagi orang Acheh untuk menggapai Esensi Islaminya,hingga mereka tetap saja bodoh dalam berhablum minallah dan hablum minannasnya (baca ibadah ritual dan sosialnya) sebagai komitment Islam sejati. Justru itu alqubra patut memberikan penghargaan setinggi-tingginya buat saudara Eddy L Suhery kendatipun attachmennya itu perlu sedikit koreksi.

Sebelum al qubra tutup tulisan sederhana ini, tidak lupa meminta maaf kepada pihak manapun yang merasa terjejas dengan tulisan ini, teristimewa kepada orang-orang yang pernah al qubra "serang" kapan saja dan dimana saja adanya.

Billahi fi sabililhaq
Muhammad al Qubra
di Ujung Dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar