Sabtu, 28 Mei 2011

SEJAK ZAMAN HABIL SAMPAI ZAMAN KITA SEKARANG INI KEBENARAN SENANTIASA DIBENCI OLEH KEBANYAKAN MANUSIA DAN DIKALAHKAN DIMANA-MANA HAMPIR DI SELURUH DUNIA ILLA ZAMAN IMAM MAHDI AS


KETIKA MEMBACA TULISAN KEBANYAKAN PEMIKIR TERASA 
BIASA-BIASA SAJA 
TIDAK ADA PEROROBAHAN PADA DIRI SAYA
TETAPI SAYA MERASAKAN DAN MENEMUKAN KEANEHAN - KEANEHAN YANG LUAR BIASA NAMUN QUR-ANI DAN LOGIS SAAT MEMBACA
 LITERATUR - LITERATUR DR ALI SYARI'ATI
(hsndwsp)
Acheh - Sumatra





Bismillaahirrahmaanirrahiim
Hizbullah yang dipimpin Sayed Hassan Nasrullah tidak untuk menyerang pihak manapun kecuali untuk membela diri dan kawasannya dari serangan pihak manapun. Realitanya yang sering menyerang Libanon dan bahkan hendak memperlakukan Libanon seperti Palestina adalah Zionis. Justeru itu zionislah yang terkena sasaran Hizbullah dimana zionis terpaksa meninggalkan Libanon akibat perang 33 hari dengan Hizbullah. Realitanya setelah Hizbullah mampu meluluh lantakkan zionis, tidak mengejar zionis sampai ke Israel. Ini membuktikan Hizbullah sama keyakinannya seperti militer RII, hanya untuk mempertahankan diri. Namun demikian kenapa ada pihak yang menuduh Hizbullah sebagai teroris?

Kalau kita hendak melihat persoalan ini secara pasti, lihatlah dalam sejarah kemanusiaan sejak dari Habil dan Qabil, dimana dua kubu manusia senantiasa bertikai dipermukaan planet Bumi ini. Sampai kapan? Sampai munculnya kembali "Imam zaman", Muhammad Mahdi al Muntazhar bersama Nabi 'Isa bin Maryam. Manusia "qabil" senantiasa tidak jujur, berbuat curang, aroigan dan senantiasa menuduh pihak lain yang tidak benar, padahal sesungguhnya merekalah yang tidak benar namun mereka tidak pernah sadar. 

Selanjutnya lihatlah Imam Ali bin Abi Thalib sebagai Imam pertama, perpanjangan keimamahan Rasulullah saww. Mulai sejak pertama kemunculannya tidak disenangi oleh kebanyakan manusia. Secara demokrasi dapat melenceng kebenaran menjadi kesalahan. Justeru itu untuk mencari kenenaran yang pasti tidak boleh dinilai dengan "kaca mata" orang ramai tetapi harus dengan "kaca mata" Allah dan Rasulnya atau "kaca mata" para Imam yang diutus paska kenabian. Ketika Nabi suci, Muhammad saww diperintahkan Allah pertama sekali untuk menyampaikan risalahnya, Rasul dan calon Imam membuat kenduri daging kambing sebagai sarana dakwahnya. Setelah mereka yang diundang menghabiskan makanannya, Rasulullah saww menanyakan kepada khalayak ramnai siapa yang mau membantu dalam penyampain risalahnya. Kala itu tidak seorangpun yang menjawab seruan Nabi kecuali Imam Ali kecil walaupun Rasulullah telah mengulangi sampai 3 kiali, tetap saja Imam Ali yang menyambutnya: "Saya ya Rasulullah yang akan membantumu". Ironisnya kebanyakan partisipan undangan mencemoohan Imam Ali dan menyindir kepada Abu Thalib bahwa beliau harus patuh kepada anaknya. (menurut kaca mata orang ramai, Imam Ali tidak benar)

Apabila kita pelajari sejarah Imam Ali, kita akan menemukan bahwa sepanjang sejarah hidupnya tidak disenangi oleh kebanyakan orang, mulai hari pertama dakwah Rasulullah sampai akhir hayatnya yang syahid melalui pedang Burak bin Muljam saat Imam melakukan shalat subueh di mesjid Kofah, Irak sekarang. Ketika Rasulullah disaksikan orang ramai mengutamakan Imam, orang ramai menuduh Rasulullah berpihak kepada Imam disebabkan anak sepupunya. Hal inilah yang membuat Rasulullah lama tidak mengumumkan kepada khalayak ramai bahwa Imam Ali beliau angkat sebagai penerus keimamahannya, khawatir dicemoohi para "sahabatnya". Akhirnya Allah menegurnya di hari Ghadirkhum bahwa apa bila Nabi Muhammad tidak mengumumkan ke khalayak ramai bahwa Imam Ali as sebagai penggantinya sama dengan Nabi belum menyampaikan risalahnya.

Saat itu juga paska "Haji Wada'", Rasulullah mengumumkan pengangkatan Imam Ali sebagi penerus keima mahannya. Begitu Rasulullah mengangkat tangan Imam Ali dihari yang demikian terik, hujanpun segera turun dan ayat terakhir "alyauma akmaltu lakum" pun diturunkan Allah sebagai pengakuan Nya kesempurnaan risa lah Nabi suci.
Semua yang hadir, realitanya tidak ada yang membantah pengangkatan Imam Ali tetapi secara hypocrite ba nyak yang tidak setuju. Bayangkan bagaimana persoalan keimamahan Nabi suci sampai hari ini dibantah oleh kebanyakan orang yang mengaku beragama Muhammad saww. Para hypocrite itu membuat rapat gelap pas ka "Ghadirkhum" di "Baitun Nas".

Suatu hari Rasulullah saww berpatroli ke medan tempur, meninggalkan Imam Ali sebagai gantinya di Madi nah. Para "sahabat" kebanyakan memfitnah Rasulullah: "Ali! Rasulullah tidak senang kepada kamu, makanya dia pergi dan meninggalkan kamu disini". Disebabkan terlalu banyak "sahabat" yang berfitnah, Imam menyusul Rasulullah dengan kuda putihnya. Saat Rasulullah melihat Imam Ali, beliau berkata:".........Tidak senangkah kamu Ali bahwa hubungan kita seperti hubungan Musa dan Harun, ketika Musa pergi harun tinggal di tempat sebagai ganti?" Imam menjawab: "Senang ya Rasulullah tetapi terlalu banyak mereka yang mencomoohanku". Lalu rasulullah berkata:"Ali! tidak ada oarng yang senang kepadamu kecuali mu'min dan tidak ada orang yang membencimu kecuali kafir". 

Kali pertama Nabi suci memfungsikan Imam Ali sebagai gantinya adalah saat beliau hijrah ke Madinah dimana Imam Ali dimintakan Rasulullah supaya tidur di katilnya. Orang Quraish mengira Nabi suci masih tidur hingga tidak diganggu. Saat mereka sudah penat menunggu dan mataharipun sudah naik di ufuk Timur, mereka mene robos pintu rumah Rasulullah dan menyaksikan hanya Imam Ali yang tidur di ranjang. Mereka membangukan secara paksa dan menanyakan dimana Rasulullah berada. Imam mengatakan tidak tau menahu, :"Bukankah kalian yang menjaganya?" Mereka hampir saja membunuh Imam tetapi Imam memberitahukan kepada sahabatnya paska kematian Usman bahwa beliau tidak takut sedikitpun saat itu. Hal ini terkenal dalam sejarah saat orang ramai menanyakan kelebihannya. Imam menjawab diantaranya: "Ketika ibunda Nabi Isa melahir kannya, Allah mengeluarkan dari Mesjid tetapi ketika Ibu melahirkan saya, Allah memasukkan ibu ke dalam Mesjid (Ka'bah). Ketika Nabi Musa membunuh orang Kubti, beliau merasa takut sekali tetapi ketika saya dipaksakan kaum Quraish untuk memberitahukan dimana Rasulullah dan mengancam untuk membunuhku, aku tidak takut sedikitpun.
http://achehkarbala.blogspot.com/2011/05/diantara-sekian-banyak-kelebihan-imam. html

Di zaman kita juga terdapat seorang ahli pikir dari RII yang mampu meluluh lantakkan asumsi Barat yang sangat dikagumi penduduk Dunia sebelumnya. Siapa lagi kalau bukan Ali Syari'ati, rausyan fikr yang belum ada duanya sampai hari ini. Ironisnya beliau tidak disukai sebahagian orang yang mengaku seiman dan seagama dengan beliau:  http://achehkarbala.blogspot.com/2011/05/almarhum-dr-ali-syariati-adalah-ahli.html.  Saya pribadi saat membaca buku-buku tulisan orang lain terasa hampa saja tidak ada perubahan pada diri saya tetapi saya merasakan dan menemukan berbagai keanehan yang luar biasa tetapi Qur-ani dan logis ketika membaca tulisan-tulisan DR Ali Syari'ati. Kalau anda belum membacanya silakan telusuri buku - buku berikut ini: 

Ummah dan Imamah, Fatimah is Fatimah, Fatimah Citra Muslimah Sejati, HAJI, Abu Dzar Ghifari, Ideologi Imam Hussein,Tugas Cendikiawan Muslim, Peranan Cende kiawan Muslim , Syahadat Bangkit Bersaks, Rasulullah: Sejak Hijrah Hingga Wafat, Humanisme Antara Islam dan Barat, Islam Agama Protes, Agama Versus Agama, Ideologi Kaum Intelektual, Islam Mazhab Pemikiran dan Aksi, Kritik Islam Atas Mar xisme dan Sesat Pikir Lainnya, Membangun Masa Depan Ummah, Harapan Wanita Masa Kini, Syahadah, Wasiat Atau Musyawarah, Panji Syahadah, Wajah Muhammad,  Wanita di Mata dan Hati Rasulullah, Tugas Cendikiawan Muslim, Tentang Sosiologi Islam dan Pemimpin Mustadha'afin.

Billahi fi sabililhaq

hsndwsp
di Ujung Dunia





. DON'T SAY "YES" WHEN YOU WANT TO SAY "NO"




Dulu ketika berlangsung pemilihan khalifah ke 3, kandidatnya adalah 1. Imam Ali bin Abi Thalib,2. Abdurrahman bin Awwuf, 3. Usman bin Affan, 4. Zuber bin Awwam, 5. Talhah bin Ubaidillah dan 6. Saat bin Abi Waqas. 

Zubair memiih Imam Ali. Thalhah memilih Utsman. Sa’d memilih Abdur Rahman. Abdur Rahman mengundur kan diri dari calon untuk dapat menentukan Imam Ali atau Usman. Secara singkat saja, Abdur rahmnan me manggil Imam Ali maju ke depan dan menanyakan: "Maukah anda memimpin Negara berdasarkan Kitabullah, Hadist Nabi serta meneladani kedua khalifah terdahulu? "Tidak", kata Imam Ali. "Saya akan pim pin negara ini berdasarkan Kitabullah, Hadist Nabi serta Ijtihatku sendiri".

Kemudian Abdurrahman memanggil Usman maju ke depan: "Maukah anda memimpin Negara berdasarkan Kitabullah, Hadist Nabi serta meneladani kedua khalifah yang terdahulu? "Ya" kata Usman singkat. Lalu Us man dikukuhkan sebagai khalifah ke 3.

Usman seharusnya mengatakan "no". Realitanya dia hanya menyengkan sanak saudaranya macam Irwandi Yusuf dan Nazar dapat melancong keluar negeri dengan uang Rakyat serta fasilitas lainnya yang gemerlap, se mentara Rakyat termasuk ex tentara yang dijanjikan oleh Muzakkir Manaf untuk menyenangkannya, hidup menderita paska MoU Helsinki. 

Akibatnya Usman dilengserkan oleh rakyat, pimpinan Muhammad bin Abu Bakar.
Imam Ali dengan tegas menyatakan "no" tetapi saat memimpin paska terbunuhnya Usman oleh pengikut Muhammad (anak Abu Bakar sendiri), ternyata "yes".

Justeru itu, saya akan katakan kepada Dr Zaini Abdullah dan Muzakkir Manaf: 
"Don't say "yes" when you wan't to say "no" (hsndwsp, Acheh - Sumatra)
http://www.youtube.com/watch?v=j3ParUemvKY&feature=related

lhttp://www.youtube.com/watch?v=j3ParUemvKY&feature=relatedhttp://achehkarbala.blogspot.com/2011/05/almarhum-dr-ali-syariati-adalah-ahli.html










Tidak ada komentar:

Posting Komentar