Kamis, 28 April 2011

SEPERTINYA PBB SELALU GAGAL UNTUK MELINDUNGI PIHAK YANG TERZALIMI


KALAU PBB TIDAK MAMPU MENJALANKAN MISINYA 
LEBIH BAIK DIBUBARKAN SAJA
HAL ITU SAMA SAJA SEPERTI ANAK-ANAK YANG MEMILIKI ORANG TUA
YANG SEHARUSNYA MELINDUNGI MEREKA
TETAPI SEBALIKNYA JUSTERU SEPAK TERJANG ORANG TUA 
SANGAT MENYEBALKAN. 


Bismillaahirrahmaanirrahiim 

PBB adalah lembaga Internasional yang terbesar dan terutama tetapi lembaga ini nampaknya macam harimau tidak bertaring. Dulu sebelum muncul Republik Islam Iran, satu satunya negara yang vokal memprotes ketimpangan PBB adalah Libya. Ketika itu Muammar Gaddafi bukan saja memprotes ketidak berdayaan PBB dalam mengambil keputusan yang menyangkut ketimpangan Zionis dan Pendukungnya akan tetapi Gaddafi juga mengancam akan mendirikan PBB tandingan jika AS dan 4 negara lainnya memiliki hak veto di lembaga tersebut. Sayangnya Gaddafi tidak punya nyali ketika AS menghantam teluk Sidra. Gaddafi lansung balik stir, merapatkan diri dengan Husni Mubarrak, konconya Zionis sampai hari ini.

Masih terngia-ngia di telinga kita kata almarhum Imam Khomaini, memperingatkan AS ketika paska serangan teluk Sidra, hendak menyerang teluk Parsi: "AS boleh saja coba-coba belajar di teluk Parsi tetapi mereka harus ingat bahwa teluk Parsi tidak pernah sama dengan teluk Sidra". Apa yang diperingatkan Imam Kho maini terebukti realitanya dimana ketika Fantom AS hendak membebaskan sanderanya di RII, dengan perto longan Allah semua fantom tersebut menghantam gunung kapur Iran. Ketika sang Imam menyaksikannya, beliau berkata dalam pidatonya di pagi itu: "Seolah-olah perang Badar terulang kembali". 

Dulu ketika Rasulullah, Muhammad saww mempertahankan diri dari serangan kaum yang belum mengenal Tuhan yang sesungguhnya, Allah swt menurunkan para Malaikat untuk mengimbangi musuh yang lebih banyak. Ini bermakna Allah senantiasa bersama orang-orang yang beriman kepadaNya. Ketetapan Allah swt tetap bersama orang-orang beriman bukan saja dulu tetapi kapan saja termasuk di zaman kita sekarang ini. Fenomena ini menjadi pegangan bagi orang-orang yang mau berpikir secara benar bahwa Allah baru menolong suatu komunitas apabila syaratnya sudah terpenuhi. Hal ini sesuai dengan kalamnya:""Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan sesuatu kaum (baca bangsa) sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia"(Q.S. Ar Ra'du:11)

Ayat diatas adalah ayat muhkamat (Qat'i), bukan ayat mutasyabihat yang sukar dipahami kecuali "Ulul albab" (Para Imam). Ayat tersebut sangat jelas maksudnya. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Ayat tersebut ada hubungannya dengan hukum sebab akibat. Pastinya Platform kita secara mayoritas belum betul. Aqidah kita secara mayoritas belum benar, Ideology kita juga secara mayoritas belum benar. Perlu digarisbawahi, secara mayoritas.

Keadaan yang ada pada komunitas yang keliru terhadap Allah merupakan syarat agar Allah mau menolong suatu kaum atau komunitas. Sesungguhnya tidak terlalu sukar untuk kita temukan negara mana yang memenuhi syarat hingga Allah swt telah membantunya dan tetap membantu selama negara tersebut tetap konsekwen mentaati Allah swt. Akan tetapi disebabkan banyaknya para alimpalsu yang bermunculan di seluruh Dunia, membuat kebanyakan manusia kabur mata hatinya hingga tidak mampu mendeteksi negara mana yang mendapat bantuan dan redha Nya. Sebagai contoh lihat saja bagaimana situasi Timur Tengah dan Afrika bisa demikian lama dikuasai oleh rezim-rezim zalim hingga mampu membungkem usaha apapun untuk menggulingkannya, kecuali baru sekarang ini. Ketika hsndwsp masih di Acheh - Sumatra sekitar 20 tahun yang lalu, kepada siapaun kita beritahukan bahwa Itu Arab bukan lagi Arab Nabi Muhamkmad tetapi Arab Abu Lahab, mereka tetap tidak percaya. Hadist Nabi yang berbunyi: "Yang benar tetap benar walaupun keluar dari mulut anak yang masih ingusan", tidak berlaku untuk mereka renungkan. Artinya mereka mengira bahwa yang benar itu keluar dari mulut orang yang mereka sangkakan "Alim", sementara hsndwsp bukan orang "alim" tetapi orang biasa kalau tidak dikatakan "orang kecil". Kelebihan hsndwsp mungkin hanya mau berpikir dan berpikir.

Suatu hari diadakan ceramah maulid Nabi. Sang Ustaz sampai menangis ketika mengatakan bahwa dulu Acheh Serambi Mekkah, sekarang kenapa sudah terbalik. Ketika itu seorang anak muda dai Kampung Busu Beureunuen -. Sigli datang menghampiri: "Tidak usah menangis Ustaz, Acheh masih tetap sebagai Serambi Mekkah tetapi Mekkah sekarang tidak sama lagi dengan Mekkah dulu. Jadi Acheh juga mengikuti Mekkah yang sudah berobah". Anak muda tadi memahami situasi Acheh dan Mekkah yang tidak Islami lagi tetapi kebanyakan para "Alim Palsu" masih saja mengira Mekkah masih seperti dulu. Sebaliknya Iran pra Revolusi sama kondisinya dengan Arab yang tidak Islami tetapi Iran paska Syhah Reza Palevi adalah Iran yang redha Allah swt.

Mengapa kawasan Arab dan Afrika demikian lama terbenam dalam kesesatan? Siapakah yang membuat mereka exist dalam kesesatan? Alim palsu. Apakah mereka tidak menuntut ilmu agama di pesantren-pesantren atau Dayah-dayah? Malah sebahagian besar dari mereka gurunya pesantren atau dayah. Kalau begitu bagaimana mungkin mereka bisa sesat dan menyesatkan pihak lain? Sepertinya memang tidak mungkin tetapi itulah realitanya. Untuk ini kita harus belajar bagaimana mungkin ulama sekaliber Bal'am di zaman Nabi Musa dan Harun tidak memihak kepada Utusan Allah tetapi memihak kepada penguasa Zalim (Firun). Demikian juga lah para ulama di zaman kita ini berpihak kepada penguasa zalim hingga membuat rakyat banyak demikian lama terlena dalam pengaruh ulama palsu tersebut. 

Disamping lembaga "Ulama" yang menjadi pendukung utama rezim-rezim zalim yang membuat rakyat terhambat untuk berevolusi masih ada lembaga tertinggi Dunia yang bernama PBB dimana fungsinya untuk melindungi semua bangsa hingga tidak terzalimi tetapi ironisnya lembaga tersebut tidak konsekwen terhadap tugas yang seharusnya mereka emban. Kita manusia yang sadar sudah seharusnya mengkritisi PBB agar tidak digunakan pihak tertentu untuk menjalankan konspirasi jahat. Kita juga tentu terbatas kesabarannya untuk sekedar mengkritisi saja. Kita sadar apa artinya kritikan kita kalau PBB tetap saja bungkam seperti tidak punya nyali sedikitpun dalam melawan kesewenang-wenangan kaum arogan Dunia hingga fungsi PBB melenceng dari lembaga pembela kemanusiaan menjadi lembaga non kemanusiaan alias "Basyar" makhluk yang sekedar exist di Dunia ini, tidak pernah mengalami esensi.

Billahi fi sabililhaq

hsndwsp
di Ujung Dunia




Besok, Perempuan Iran Protes Kekerasan di Bahrain
Perempuan Iran akan turun ke jalan-jalan untuk menunjukkan solidaritas mereka kepada sesamanya di Bahrain, yang terus-menerus menjadi korban pelanggaran pasukan pemerintah Manama.

Aksi protes akan digelar pada hari Jumat (29/4) mengikuti seruan organisasi perempuan Iran dan masyarakat. Langkah itu juga sejalan dengan aksi mengutuk pembunuhan menyedihkan atas umat Islam yang tak berdosa di Bahrain, kata Dewan Koordinasi Pembangunan Islam dalam sebuah pernyataan, IRNA melaporkan pada hari Rabu (27/4).

Demonstrasi itu akan mengutuk pembunuhan, pelecehan dan penyiksaan terhadap perempuan Bahrain oleh pasukan keamanan Arab Saudi, sebagai pendukung setia rezim Al Khalifa.

Dewan tersebut menyeru kepada seluruh rakyat Iran, khususnya perempuan untuk memberi dukungan kepada masyarakat Bahrain dan terus mengutuk kejahatan kemanusiaan di negara Teluk Persia itu.

Penghancuran masjid, pembakaran lembaran al-Quran dan penyerangan terhadap perempuan, adalah tindakan tidak manusiawi yang dilakukan pasukan Saudi dan Bahrain.

Kekerasan terhadap demonstran telah memicu kemarahan umat Islam dan aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia, sementara PBB dan lembaga internasional lainnya gagal untuk mengambil langkah-langkah guna menghentikan pelanggaran HAM di Bahrain.

Puluhan pengunjuk rasa tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam aksi penumpasan pemerintah terhadap demonstrasi damai sejak kebangkitan dimulai di Bahrain pada pertengahan Februari.

Banyak wartawan, blogger, dokter, pengacara dan aktivis oposisi juga ditahan sebagai bagian dari kampanye luas untuk menggagalkan protes anti-rezim di negara itu. (IRIB/RM/PH)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar