Senin, 13 Desember 2010

SEBUAH RENUNGAN TENTANG JAGAT RAYA (FISIK)



HAUZAH NAJAF, IRAK
"Aku adalah kota ilmu, 'Ali adalah pintunya"
(Hadist Nabi suci)

Bismillaahirrahmaanirrahiim





BUKAN TUJUH LAPIS LANGIT DAN TUJUH LAPIS BUMI
TETAPI
TUJUH LAPIS LANGIT DAN BUMI
Galaksi and andromeda
by
Yusuf Said




Terasa agak sulit untuk menuangkan pemikiran tentang Alam Raya Fisik karena disamping seseorang itu seharusnya adalah ahli astronomi atau ahli astrofisika, minimal orang yang sedikit banyak harus mengikuti hal-hal tersebut secara kontinyu dan intensif. Disamping itu juga biasanya para pembaca umumnya kurang dapat menangkap uaraian mengenai Alam Raya atau Jagad Raya karena mereka kebanyakan berfikir bahwa informasi tersebut hanyalah sesuatu yang tidak menyentuh langsung kehidupannya khususnya dinilai dari arti uang (duit / alat pembayaran). Mereka kebanyakan tertarik kalau sesuatu informasi itu berhubungan dengan peningkatan kepemilikan jumlah uang yang selanjutnya akan sangat menunjang daya beli untuk selalu membelanjakannya, untuk memenuhi hasrat konsumtif-nya yang selalu mendorong dirinya untuk lebih besar lagi memiliki pernak-pernik duniawi ini. Maka sekali lagi biasanya penulisan kepada hal-hal yang diluar kaitan "uang" kebanyakan selalu disisihkan saja, seperti menyisihkan sampah yang tidak bermanfaat. Bagi anda yang merasa tertarik kepada informasi / tulisan ini sebelumnya saya mengucapkan rasa terimakasih, karena sebenarnya apa yang akan saya tuliskan disini sudah sejak lama saya simpan, tepatnya sejak sekitar tahun 1983.

Adapun yang akan disajikan disini bukanlah detail dari setiap keterangan dalam buku-buku tersebut, melainkan hasil penyerapan pemahaman saya tentang Alam Raya, yang keterangannya selalu dibahas oleh para Ahli Astronomi dan Astrofisika, mungkin sampai ahir zaman kelak. Pada kurun masa akhir-akhir ini dengan kemajuan teknologi yang sangat canggih telah begitu banyak pengetahuan detail yang sangat akurat dan sangat menunjang bagi para pengamat Astronomi umumnya.Baiklah, untuk selanjutnya akan saya coba menguraikan bagian-bagian pengertian saya tentang Alam Raya yang sesungguhnya membentang "tak terbatas" sejauh-jauh mata memandang kekedalaman langit diatas kita. Sebagai salah seorang alumni dari satu Institut di Bandung saya cenderung berfikir secara rasional dalam upaya memahami semua informasi tentang Alam Raya (Jagad Raya) ini. Secara garis besar didalam Astronomi dijelaskan bahwa di Alam Raya ini hanya ada 2(dua) jenis fisik yaitu Astrospace dan Astrofisik. Semua Astrofisik kebanyakan dapat dideteksi dengan mata telanjang atau dengan alat bantu teropong dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.

Sampai saat ini makin banyak ditemukan hal-hal baru tentang Astrofisik lengkap dengan ciri khususnya dan karakternya, misalnya Quasar, Black Hole, Nebula, Galaxy, bintang-bintang, planet dan satelitnya.
Sebelum saya masuk kedalam step-step uraian nanti, marilah kita pahami dulu pokok dasar bagaimana susunan Alam Raya ini bisa demikian luas dan besarnya, bahkan dikatakan juga bahwa ke-luasan dan dimensinya dari detik-kedetik makin bertambah terus (Big Bang).

Bagaimana semua itu bisa terjadi, dalam ayat Al Qur'an: "Bagaimana langit
ditinggikan". Kalau boleh disederhanakan dengan kata-kata, Alam Raya ini
sesungguhnya "hidup dan tumbuh" dengan sangat signifikan, tidak terjangkau oleh pemikiran orang biasa, tapi mungkin hal itu tidak aneh bagi para ilmuwan yang selalu mengikuti semua kejadian yang berjalan. Jadi Alam-Raya ini "hidup" dan tentunya "tumbuh" sesuai dengan "Qodar-Nya" (Allah yang menciptakan, menyempurnakan dan memberi Qodar). Sebagai perbandingan, mahluk hewani dan manusia hidup, maka dia dapat tumbuh dan bergerak berpindah tempat, begitu juga tumbuh-tumbuhan hidup dan berkembang tetapi tidak berpindah tempat. "Qodar" inilah yang banyak disalah artikan oleh para ilmuwan, seakan-akan mahluk itu ternyata hidup dengan sendiri-nya tanpa "campur tangan" lagi dari Kekuasaan Penciptanya, sehingga kebanyakan mereka menganggap bahwa Tuhan tidak ikut campur dalam urusan kehidupan ini. Dalam kenyataannya memang kita sebagai mahluk, tumbuh dan hidup diatas permukaan bumi ini. Bahan / unsur pendukungnya berasal dari permukaan bumi (tanah) dan proses energy-nya dari matahari (sinarnya).

Kembali lagi kepada sumber "tumbuhnya" Alam Raya, yaitu dari
"Energy-Gravitasi-Inter-Astrofisik" yang ada didalamnya. Gravitasi tersebut
adalah "Qodar" ke-sempurna-annya.Lalu barangkali timbul pertanyaan, apakah "tumbuhnya" Alam Raya ini secara serabutan atau secara teratur / terarah? Jawabannya adalah semua itu berjalan dalam suatu disiplin. Bagaimana bahwa semua itu bisa berjalan / berlangsung dalam satu disiplin, hal itu karena Alam Raya ini mempunya "Satu Susunan Struktur" yang teratur dan sempurna. Mungkin kalau digambarkan secara sederhana kita ambil contoh sebatang pohon, ada bagian akar, bagian batang, bagian dahan dan ranting sampai kepada bagian daun , bunga dan buah.Marilah kita kembali berdiri diatas permukaan bumi ini dan cobalah menatap keatas, maka kita bisa melihat awan, pesawat yang hilir mudik, lapisan-lapisan udara sampai staratosfir dan ionosfir dan selanjutnya. Bahkan malam hari kita dapat melihat Bulan dan banyak planet serta bintang-bintang dan seterusnya. Kembali kepada pengertian "struktur" tadi maka kita akan berfikir, tentunya semua yang ada "dilangit" itu pasti ada dalam tatanan suatu struktur, tidak mungkin tidak, itu adalah suatu keniscayaan yang pasti. Tuhan menciptakan 7(tujuh) lapis langit dan bumi. Seperti diketahui bahwa bumi mempunyai struktur, maka lapis-lapis langit itu juga pasti mempunyai "struktur", hal ini adalah satu keniscayaan yang tidak bias disangkal.

Nah, "struktur" inilah yang menjadi bagian pokok uraian saya dalam tulisan ini.Tahap Struktur Pertama adalah langit (astro-space) yang langsung diatas bumi (planet), mengelilingi bumi kita (planet) dengan segala kelengkapannya yang mendukung fungsi kehidupan dipermukaan bumi (planet) ini dari pengaruh sinar (radiasi) matahari dan radiasi benda langit lainnya. Benda Astrofisik terdekat dengan bumi (planet) adalah bulan (satelit) yang juga mempunyai langit-bulan, kemudian secara gravitasional tarik menarik dengan bumi (planet), berotasi mengelilingi bumi serta terus ikut bergabung dalam arah revolusi-bumi (planet) mengelilingi matahari (bintang).

Tahap Struktur Kedua adalah langit (astro-space) yang menjadi tempat kedudukan dari peredaran bumi (planet-planet) mengelilingi matahari (bintang). Disini juga terjadi pengaruh gravitasi antar astro-fisik planet dengan planet dan planet dengan matahari (bintang), termasuk didalamnya juga asteroid, komet dan benda-benda astrofisik lain didalam susunan Solar-System.

Jarak dari Matahari ke Bumi kita adalah 8(delapan) menit cahaya. Sedangkan jarak dari Matahari keplanet terjauh sekitar 1(satu) minggu cahaya (untuk tepatnya silahkan dicari dalam buku astronomi), jadi betapa besarnya Struktur-Langit Ke-Dua ini bila disbandingkan dengan Langit-Pertama. Matahari (yang besarnya 1 juta x bumi) dengan solar-sistem nya merupakan suatu unity tersendiri, "hidup" sendiri, seolah satu keluarga yang terdiri dari matahari sebagai bintang (+ langit ke-dua) dan planet-planetnya. Jarak yang terdekat diantara bintang dengan bintang adalah 4(empat) tahun cahaya ( 1-detik cahaya = 300.000 km).

Selanjutnya keluarga-keluarga matahari dan bintang-bintang, bertempat kedudukan dilangit (astro-space) yang lebih-lebih besar lagi yaitu Langit (astro-space) Ke-Tiga, yaitu badan Galaksi, yang mana badan galaksi ini berputar (ber-revolusi) mengelilingi Pusat Galaksi. Bentuk galaksi ada bermacam-macam, yang pasti ada bagian pusat dan ada bagian badan. Terutama bagian "badan" ini dapat terlihat seakan merupakan sesuatu bentuk yang solid dari jarak lebih dari 1(satu) juta tahun cahaya. Adapun besaran diameter galaksi ini berkisar lebih dari 100.000 tahun cahaya dengan ketebalan berkisar 10.000-20.000 tahun cahaya, inilah sebenarnya Struktur Langit (astro-space) Ke-Tiga, yaitu tempat kedudukan sekitar 1(satu) milyar bintang dan masing-masing bintang membawa rangkaian planet-planet didalamnya. Galaksi tempat tinggal matahari kita adalah Milky Way atau Bima Sakti. Menurut keterangan dari astronomi, sekali putaran matahari mengelilingi Pusat galaksi adalah sekitar 200 juta tahun ( sebagai perbandingan bumi mengelilingi matahari 1-tahun sekali, sedangkan planet terjauh mengelilingi matahari lebih dari 200 tahun).

Kemudian perhatian beralih keluar dari Badan-Galaksi Bima Sakti, ternyata
adalagi Struktur Astro-Space, yang cukup besar dan luas, bahkan disalah satu
galaksi yaitu Andromeda jelas terlihat adanya satelit galaksi yang berputar
mengelilingi Andromeda, (jadi kira-kira seperti kedudukan bulan mengelilingi bumi kita). Satelit galaksi ini juga adalah galaksi yang lebih kecil. Struktur Astro-Space diluar badan galaksi adalah Langit Ke-Empat, yah betapa luas dan besarnya susah dibayangkan, mungkin diameternya bisa mencapai 500 ribu tahun cahaya. Dari hasil peneropongan dengan Hubble dan lain-lain ternyata banyaknya badan-badan galaksi ini lebih dari 1(satu) milyar jumlahnya, yang lebih mengherankan lagi ternyata jarak antar galaksi ini selalu bergerak saling menjauh dengan kecepatan yang konstan.

Selanjutnya setiap badan galaksi dengan langit Ke-Empat-nya sebenarnya berada / berkedudukan didalam satu Cluster (gugusan) galaksi, dengan besaran muatan antara 9 (Sembilan) galaksi sampai ratusan galaksi. Jadi Cluster yang menjadi tempat kedudukan para galaksi itu bermacam ukurannya, itulah Struktur-Langit (astro-space) yang Ke-Lima. Kemudian berdasarkan "Qodar" gravitasi, maka para Cluster itupun saling menjauh satu sama lainnya dan bergerak didalam suatu struktur yang lebih besar lagi.

Saya hanya berani untuk menuliskan disini sampai tahap Cluster sebagai
Struktur-Langit Ke-Lima, karena cluster-cluster ini sudah dibuktikan dalam ilmu astronomi. Sedangkan diluar dari pada itu saya hanya dapat mengistilahkan sebagai suatu Hypotesis saja, karena itu saya tidak akan mengemukakannya disini, saya merasa tidak berwenang sama sekali untuk itu. Sebagai ringkasan atas uraian diatas saya akan menjelaskan sekali lagi tentang tingkatan struktur langit sebagai berikut:

Struktur Langit Pertamaadalah Astro-Space yang mengelilingi dan meliputi bumi / planet, mungkin sampai sejauh / setinggi antara bumi / planet dan bulannya atau lebih, didalamnya terdapat semua unsur yang bersifat melengkapi keperluan bumi / planet sebagai sarana tempat tinggal mahluk didunia (diplanet lain tidak ada mahluk hidup).

Struktur Langit Kedua adalah Astro-space yang mengelilingi dan meliputi matahari (bintang), dimana didalamnya terdapat bumi (planet-planet) + langit pertamanya dan bulan (satelitnya), serta juga asteroid, komet dan unsur lainnya. Diameternya mungkin lebih dari 1-bulan cahaya. Untuk bintang-bintang lainnya ukuran langit ke-dua-nya mungkin lebih besar lagi karena ada dimensi bintang yang lebih dari 1000 x matahari.

Struktur Langit Ketigaadalah badan Galaksi yang mengelilingi pusat galaksi,
dimana didalamnya terdapat sekitar 1 milyar bintang-bintang (+ langit kedua-nya serta planet dan satelitnya didalamnya). Diameternya sekitar 100 ribu tahun cahaya dengan tebal sekitar 10 ribu tahun cahaya.
Struktur Langit Keempat adalah Astro-space diluar badan /sayap galaksi,
didalamnya mungkin terdapat satelit galaksi. Diameternya mungkin sekitar 500 ribu tahun cahaya.

Struktur Langit Kelima adalah Astro-space antar galaksi, yang disebut sebagai
Clusters dimana besaran cluster tersebut berbeda-beda dari yang berisi 9 galaksi sampai yang berisi lebih dari 100 galaksi, mungkin kira-kira seperti gugusan pulau besar dan kecil. Sampai tingkat Cluters ini keterangannya sudah banyak diungkap dalam astronomi. Selanjutnya mengenai Struktur Langit yang lebih besar diluarnya tidak dapat saya paparkan disini karena bukti secara fisik belum pernah dijelaskan dalam astronomi, setidaknya mungkin saya belum pernah membacanya, jadi saya hanya dapat mengungkapkannya sebagai suatu pendekatan Hypotesis saja, dan tidak perlu dikemukakan disini.

Setidaknya dengan pemahaman tentang susunan Struktur Alam Semesta sampai Tingkat Kelima tersebut sudah memadai untuk dijadikan perenungan kita akan Kebesaran Ciptaan Allah Swt. Jika kita mengacu pada makna ayat-ayat dalam Al-Qur'an maka Struktur Alam Semesta ini ada tujuh tingkat (tujuh tingkat langit).

Mengenai pemahaman tentang bagian Struktur-Langit yang masih "bersifat
Hypotesis", hanya cukup bagi diri saya saja, itupun semua berdasarkan keterangan dari Al-Qur'an yang sudah disampaikan lebih dari 14 abad yang lalu. Bagaimana bentuk dari Alam Raya ini tidaklah dapat dibayangkan oleh pemikiran biasa, namun oleh para ahli sudah pernah diadakan semacam research, tetapi mungkin belum mendapatkan hasil yang pasti, apakah berupa seperti lembaran atau seperti liquid, sungguh sangat jauh dari jangkauan fikiran biasa, apalagi ditambah dengan fenomena relativitas, maka sebaiknya bagi awam tidak perlu membayangkannya.Selanjutnya juga apakah dan bagaimanakah batas Alam Semesta ini serta apa yang ada diluarnya (kalau memang ada yang diluarnya), saya berlepas diri dari semua itu karena jangkauannya sudah diluar alam fikiran manusia biasa, apakah ada alam anti-matteri atau apalagi, itu bukan kewenangan saya, maaf atas keterbatasan saya.

Banyak juga Ustadz yang sering salah mengucapkan terjemahan ayat "Tujuh Lapis langit dan bumi" menjadi "tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi", kiranya harus berhati-hati jangan sampai salah ucapan, karena maknanya jadi sangat berbeda atau bisa sebagai peng-kerdil-an makna ayat Al-Qur"an.

Kepada para pembaca dan para ahli silahkan untuk merenungkan atau mencari bukti atas Kebesaran dari Ciptaan Allah yang berupa mahluk Jagad-Raya Alam-Semesta ini. Adapun arahan dan panduan ilmu pengetahuan sebenarnya sudah sangat lengkap ada didalam Kitab Suci Al-Qur'an (jumlahnya 7-ayat), tidak ada keraguan didalamnya bagi orang yang berilmu dan berfikir. Jadi apabila banyak dari para ahli astronomi yang salah kaprah mencoba menganalisis peristiwa "Isro Mi'raj" dan akhirnya tidak mungpuni atau "tidak memadai" hal itu karena pemahaman tentang adanya "Struktur Langit didalam Struktur Alam Raya" belum jelas dan tuntas. Padahal apabila keterangan tentang Struktur Alam Raya ini terkuak, maka nilai keimanan akan "Isro Mi'raj" akan lebih mendalam dan lebih kuat lagi. Demikianlah upaya yang dapat saya sampaikan mengenai betapa luasnya Alam Raya ini yang telah diciptakan oleh Allah dengan tidak sia-sia, selanjutnya mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, bukankah kita telah diciptakan oleh Allah dengan satu keniscayaan, satu kebenaran. Satu ciptaan mahluk terahir yang paling sempurna dan merdeka, yang dibekali ‘aqal, suatu anugerah yang tidak pernah diberikan kepada mahluk sebelumnya, betapa utamanya dan betapa pentingnya keberadaan kita dihadapan Yang Maha Mencipta, sadarilah hal ini sebagai perenungan kita.

Adalah satu keniscayaan terbesar bahwa "Isra' Mi'raj" adalah perjalanan untuk menyongsong perintah sholat lima-waktu dari Allah kepada Kekasihnya Rasulullah Muhammad Saw.

Kepada para pembaca yang dengan sabar mencurahkan perhatiannya, semoga dibukakan cakrawala ilmunya sehingga dapat lebih memperkuat keimanan akan ke-Maha Kuasaan Allah Swt.

Wassalaam.

( Ditulis oleh: Yusef Said, 3 Desember 2010 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar